Review Gueshouse Wasabi (Harga Murah Tapi Gak Murahan)




Salah satu hal penting yang harus diperhitungkan saat akan liburan ke Jepang adalah penginapan. Semurah-murahnya penginapan di Jepang minimal 300ribu per malam. So, kudu bijak-bijak juga milih tempat yang murah tapi gak murahan. Sebenarnya awalnya saya mau pakai Couchsurfing aja dimana saya bisa nginap dirumah warga setempat biar punya kesempatan melihat kebudayaan mereka lebih dekat. Tapi dengan pertimbangan satu dan lain hal akhirnya saya memutuskan untuk menginap di hostel. Setelah googling dan melakukan riset sana-sini akhirnya ketemulah hostel Wasabi ini yang murah tapi dari review orang-orang yang pernah tinggal disana lumayan bagus.

Saat saya booking bertepatan dengan promo di agoda.com jadi untuk 3 malam saya hanya membayar 700ribu lebih. Alamatnya di daerah  Ueno 6-24-16, Higashi-Nippori, Arakawa-ku. Letaknya sangat dekat dengan Stasiun JR Mikhawashima sekitar1 menit saja. Bahkan pas turun dari train saya sudah bisa melihat baliho gede tulisan Wasabi Hostel ini. Jadi setelah keluar dari stasiun tinggal jalan belok kanan dikit lalu kita akan menemukan hostel ini.
Lobby wasaby
Pas masuk ke tempat ini di lobby aja sudah keliatan sangat cozy dan nuansa Jepangnya sangat terasa. Wifi langsung on dan sangat cepat. Disebelah kanan dari pintu ada rak sepatu tempat kita harus menaruh sepatu. Disebelahnya ada meja resepsionis dan 2 staff yang selalu dengan ramah menjawab semua pertanyaan kita dan bahasa inggrisnya juga lumayan mudah dimengerti. Makanya sebelum keluar saya selalu bertanya kepada staff ini untuk memastikan saya tidak salah naik train menuju objek wisata yang diinginkan.
Tempat sepatu
Waktu booking hostel ini saya pakai kartu kredit teman (maklum gak punya kartu kredit) dan buat jaga-jaga saya sudah bawa print bukti booking dan fotocopy kartu kedit temen saya, jaga-jaga kalo ditanyain. Tapi ternyata waktu itu mereka hanya minta nama setelah itu langsung memberitahu peraturan-peraturan yang berlaku di hostel itu. Sempat ditawari apa mau paketan breakfast karena akan lebih murah jika saya bayar saat itu tapi saya memilih untuk mencari makan diluar saja karena menurut saya breakfastnya kurang worthed sama harganya meskipun sudah discount.

Setelah diberi kartu yang berisi password pintu kamar dan pintu belakang (kalo pulang lewat dari jam 10 lobby utama tutup jadi harus lewat pintu belakang). Dari lantai satu saya menuju lantai 2 tempat female dorm. Enaknya tempat ini karena tersedia lift jadi jika malas menggunakan tangga bisa pakai lift meskipun cukup mini hanya muat 4-5 orang saja. Sampai di lantai 2 saya langsung disambut dengan sebuah mesin pemijat gratis. Wah sepertinya mereka memahami kebutuhan tamunya yang bakalan kelelahan setelah seharian keliling Jepang.
Mesin pijat gratis
Masuk ke female dorm kudu pake password, hebatnya teknologi Jepang ya. Nah di dorm ini bentuknya bunk bed dan memang hanya cukup untuk tidur saja. Tapi sangat nyaman buat saya apalagi saat musim dingin kalo sudah di bunk bed terasa hangat meskipun beralaskan tatami tapi sangat lembut bikin betah tidur lama-lama. Disetiap bunk bed ditutupi dengan kain yang dilapisi lagi dengan penutup rotan untuk menjaga privasi masing-masing. Selain itu ada hanger 2 biji dan sebuah lampu serta colokan. Saya sengaja memilih tempat ini karena bentuknya yang ala Japanese Style. Meskipun bentuknya bunk bed tapi gak ada suara ribut sekali dan juga jauh dari aroma kaki. Nah mungkin kalo gak suka yang tidur rame-rame gitu bisa juga ambil privat room dengan harga yang sedikit mahal dan tempatnya di lantai 3. Untuk fasilitas kamarnya saya kurang tahu mungkin bisa lihat langsung di webnya.
Female Dorm
Bunk bed
Nah di female dorm ini ada 3 toilet, 1 buah makeup room dan 1 ruang public shower.  Yang bikin saya kagum dari dorm ini adalah semua fasilitasnya bersih. Toiletnya selalu bersih dan menggunakan teknologi mutakhir dengan berbagai tombol-tombolnya. Kalo udah ke toilet bikin pengen lama-lama karena ada penghangat dibagian dudukannya jadi sangat nyaman (maklum agak katrok karena di Indonesia belum pernah nemu).

Tombol-tombol ditoilet
Toiletries di makeup room

Makeup room

Masuk di makeup roomnya gak kalah bersihnya, dan beberapa perlengkapan yang mereka sediakan gratis yaitu  hairdryer dan catokan, hand soap, hand sanitizer,  lotion, milk cleanser untuk wajah, toiletries (cotton buds, tissue dan kapas wajah). Bisa pinjam setrikaan juga kalo butuh nyetrika baju. Gak beda sama yang disediakan di hotel kan. Pindah ke kamar mandi. Untuk female dorm ini ada public shower, tempat dimana kita mandi rame-rame. Tapi karena saya tidak terbiasa naked depan orang asing so waktu itu saya hanya masuk untuk lihat saja. Dan gak ada foto karena memang dilarang untuk mengambil gambar. Jadi semua barang-barang kita harus diletakkan diluar sebelum masuk ke public shower ini. Didalam lumayan luas dan terdapat beberapa shower lengkap dengan sabun dan shamponya. Di bagian belakang ada area untuk sauna dan Jacuzzi, sayang gak sempat menikmati karena tiap pulang jalan-jalan sudah malam banget. Kalo yang gak terbiasa mandi bareng kayak saya bisa antri di privat shower di lantai bawah. Memang hanya ada 1 jadi kudu sabar nunggu antrian. Disemua kamar mandi ada air panas dan air dingin. Btw tidak tersedia handuk, jadi sebaiknya bawa handuk sendiri atau sewa di resepsionis.
Public Shower (doc google)
Selesai dengan room kita pindah ke lantai 1 lagi dimana fasilitas dapur berada. Kalo mau hemat sebenarnya bisa masak karena tersedia dapur di tempat ini tapi mungkin lebih hemat waktu jika kita membeli makanan yang sudah jadi dan hanya perlu dihangatin di microwave doang. Ada kulkas juga buat nyimpen makanan kita. Nah selain itu hostel ini juga menyediakan mesin minum gratis dengan pilihan air putih dan berbagai macam tea (black tea, green tea, roaster tea dan pulm tea). Untuk minum yang lain seperti coffee, soft drink dan minuman beralkohol ada tapi harus bayar.
Minuman gratis 
Nah untuk teman-teman yang merasa butuh tempat penyimpanan barang penting, disini ada locker yang disewakan. Atau kalo mungkin mau pindah ke kota lain dan gak mau bawa koper berat-berat mereka juga menyediakan fasilitas penitipan koper dengan harga tertentu. Selain itu guest house ini juga menyewakan kimono kalo mau foto-foto ala orang Jepang. Waktu itu sempat baca juga bisa nyuci baju juga di lantai paling atas tapi saya juga gak sempat memanfaatkan fasilitas ini.

Kalau ditanya apa saya mau lagi stay ditempat ini jika ke Jepang? Jawabannya adalah 100 % mau. Pokoknya sangat rekomended. Sekian review dari saya, kalau ada yang mau ditanyakan silahkan coret-coret dikomen bawah.

PENGALAMAN BUAT VISA JEPANG




Berhubung banyak yang tanya ke saya gimana cara mengurus visa Jepang, jadi untuk pendahuluan sebelum menulis pengalaman jalan-jalan di Tokyo selama 4 hari, saya akan mulai dengan gimana cara mendapatkan visa Jepang. Buat catatan aja kalo sudah pake e-paspor kalian tidak perlu mengurus visa lagi hanya perlu visa wiver yang sehari langsung jadi dan tidak perlu bayar alias gratis.

Untuk yang masih paspor biasa sebenarnya bisa langsung lihat persyaratannya di web kedubes Jepang. Ada berbagai macam visa tapi berhubung saya dalam rangka jalan-jalan saja dan hanya seorang diri jadi saya memilih Visa Kunjungan Sementara untuk Kunjungan Wisata dengan Biaya Sendiri”.
Dokumen yang harus dilengkapi yaitu:
1.      Paspor (fotokopi semua halaman yang ada cap dari berbagai negara)
2.      Formulir permohonan visa (bisa download langsung dari web) dan foto terbaru minimal 6 bulan terakhir dan berlatar putih (uk 4.5 x 4.5 cm).
3.      Fotocopy KTP
4.      Bukti pemesanan tiket (pp dari Surabaya ke Haneda)
5.      Jadwal perjalanan (formulir bisa di download di web). Untuk itinerary tidak perlu terlalu lengkap cukup mengisi garis besarnya saja.
6.      Fotokopi bukti keuangan (Rekening koran 3 bulan terakhir).
7.      Surat keterangan kerja dari perusahaan dalam bahasa Inggris, harus ada kop dan stempel perusahaan.
8.      Bukti pemesanan penginapan disana. Saya pesan di agoda.com jadi tinggal melampirkan bukti booking saja.

Setelah semua berkas terkumpul tanggal 24 November 2016 saya langsung berangkat ke kedutaan Jepang di Surabaya jalan Sumatera No. 93, Gubeng  (dekat dengan Siloam Hospital). Perhatikan pengajuan visa setiap hari Senin sampai Jumat mulai jam 08.30 – 12.00 dan untuk pengambilan jam 13.30 – 15.00. Waktu itu saya kesana jam 9 pagi. Masuk kedalam benar-benar seperti penjara dengan pagar besi. Saat itu ada seorang security yang menanyakan keperluan apa setelah memberi tahu untuk mengurus visa saya disuru mengisi buku tamu. Lalu saya diberi sebuah box hitam untuk menaruh semua hp kedalam box tersebut karena memang kita tidak boleh foto-foto. Setelah itu saya masuk ke ruangan sebelahnya disana tas diperiksa dan dilewatkan dibawah mesin scan seperti di bandara untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang yang dibawa.

Lolos dari pemeriksaan keamanan saya berjalan melewati sebuah taman dan masuk di ruangan tempat mengajukan berkas. Saat saya datang masih sepi dan hanya ada beberapa orang pria (sepertinya agen karena membawa banyak paspor) sedang mengantri. Tidak sampai 10 menit nomor antrian saya dipanggil. Setelah mengajukan berkas 3 menit kemudian saya dipanggil lagi dan diminta untuk melengkapi rekening ditabungan minimal 20juta.

Waduh, untuk ini saya gak tahu kalo ada minimal saldo, karena yang saya baca bisa mengajukan dengan perhitungan lama hari di Jepang di kali 1juta. Jadi saldo di rekening saya waktu itu hanya 10 lebih saja (ini pun saldo bantuan dari Pak Boss di kantor yang baik hati mau bantu selama proses pengurusan visa, Lucky me to have u Pak Boss ^_^). Terpaksa balik lagi dan disuru datang esok hari setelah mengisi tabungan di rekening sampai 20 juta. Yah… kecewa penonton. Setelah keluar akhirnya saya mencari list sapa yang bisa dimintain tolong buat transfer. Akhirnya pilihan jatuh ke  Indri (hahah thanks sis for helping me yaa). Tapi berhubung Indri masih kerja jadi saya tidak punya pilihan selain balik lagi besok. So buat teman-teman yang mau ngurus di Surabaya pastikan saldo minimum direkening kalian 20juta.

Tanda Terima (gak bokeh hilang)
Besoknya saya balik lagi dengan prosedur yang sama akhirnya saya sampai dibagian penerima berkas. Setelah berkas saya diperiksa dan sudah memenuhi persyaratan saya pun diberi selembar kertas putih yang berisi Nama, Nomor Paspor dan No Telpon dan tanggal paspor saya bisa diambil yaitu tanggal 30 November 2017. Biasanya hanya  4 hari kerja tapi berhubung saya menyerahkan hari Jumat jadi paspor saya baru bisa diambil hari Rabu.

Hari Rabu saya balik lagi ke Kedutaan Jepang dan setelah melewati serangkaian prosedur diluar akhirnya masuk kedalam dan waktu itu hanya ada saya saja. Setelah nomor antrian saya dipanggil dengan sedikit deg-degan saya maju ke loket. Belum bilang apa-apa saya sudah disuru bayar 330ribu. Oh Thank God kalo disuru bayar berarti visa saya lolos yeayyy…. Gak sia-sia bolak-balik ke tempat ini. Ngeluarin duit dari dompet tuh serasa ringan banget hahaha. Pas nerima paspor dan buka-buka disana sudah tertempel indah visa jepang saya plus foto saya yang lumayan cute. Masa ijin tinggal 15 hari dan berlaku selama 3 bulan. Sambil senyum-senyum saya keluar meninggalan kantor Kedutaan Jepang sampai Pak security  bisa nebak kalo visa saya lolos.

Nah kan semudah itu saja untuk mengurus visa, selain nambah pengalaman saya juga bisa saving beberapa ratus ribu daripada harus pakai agen. Kalau ada yang mau ditanyakan boleh coret-coret di kolom komentar. 

Kalo mau baca perjalanan saya selama 5 hari di Jepang klik link di bawah ini:
1. Hari 1 : Arrived in Haneda
2. Hari 2 : Imperial Palace, Shibuya, Harajuku, Shinjuku 
3. Hari 3 : Asakusa, Sensoji, Nakamise, Sumida River 
4. Hari 4 : Hakone 
5. Hari 5 : Zojoji Temple, Tokyo Tower, Hiejinja, Yanaka, Roppongi Hills 


 

Behind The Scene of my Visa



Suddenly, I'm receiving so many message. They asking about my visa because they "want" it too. After telling them what requirements that must be met, they just left without word.

Hey dude, nothing  worth having comes easy. You can't be something overnight.. "want" aja gak cukup, but you should make it your "need".

When you want something of value you have to work tiredlessly for it. Because without hard work you can't achieve it.

You may only know that today I got it, but you never know how hard I've been trying to reach it.

With my bad English, it's seems impossible to get it (bahkan ditulisan ini you will find so many grammatical errors hahaha forgive me). But I work hard on it.

Everyday, after work I went to library, spending as much time as I could to learn English. I don't have enough funds for paying the course (baca: lagi kere dan berusaha berhemat). But people say "where there's a will there's a way". Modal wifi gratis di library for a month I learn English from youtube. Gak peduli ujan, gak peduli capek abis kerja, I commit to study English everyday even just a few hours.
And then... jeng jeng setelah kerja keras sebulan I got my IELTS result and it's  more than i ever expected. Uhuyy... "Effort won't betray you"...

How about bank reference letter? Haha it's even more hard for me to save money with min 5000AUD. But Paulo Coelho say: when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it. Thanks to all my friends who have helped me. And... At the end i could fulfill the requirement.
Masih banyak lagi, tapi sebaiknya kita cari waktu  sambil minum segelas es teh dan akan kuceritakan semuanya. Oh yeah, bonus sleep over in the airport too waktu interview imigration.

See... I know that It's definitely not easy, but I think if you want it bad enough you will find a way, just like me.
For me, I always believe that when I do my best, God will do the rest. Just pray and believe Your turn will come...

I know it's not the end, it's just beginning. I never know what will happen in the future but as long as God with me, NO NEED WORRY.












Backpacker Hongkong: Disneyland, Ngong Ping & Ladies Market - Part 2



Disneyland

Hari pertama di HK dimulai dengan hujan berkat kalo orang bilang cuaca kurang bersahabat. So, sambil nunggu hujan agak reda saya nyari sarapan di bawah hostel. Setelah keliling sana sini dan melihat etalase makanan yang dijual, tak ada satu pun yang mengundang selera, meskipun pada dasarnya saya bukan tipe pemilih.

Numpang Tidur di Soekarno Hatta Airport


Rest Area Soeakarno Hatta

Lama gak nulis karena sibuk ngurus aiueo akhirnya saya mutusin nulis topik ini setelah banyak yang tanya foto rest area yang saya upload di FB. Jadi ceritanya saya tiba-tiba ada keperluan ke Jakarta dan baru pesan tiket sehari sebelum keberangkatan. Berhubung saya baru bisa berangkat sore dan pas cek ternyata  gak ada pilihan selain tiket penerbangan malam. Rencana awal yang mau ke tempat kakak buat istirahat akhirnya gak jadi karena pesawat delay dan baru sampai di Jakarta tengah malam jam 1. Setelah menimbang-nimbang akhrinya saya mutusin stay di bandara saja dan mencoba mencari tempat istirahat.
 
Red Corner
Bagian Dalam Red Corner

Setelah googling diinet belum terlalu banyak yang bocorin spot-spot terbaik buat nginap di bandara Soekarno Hatta ini. Abis baca sana sini akhirnya dapat referensi bisa duduk manis di satu foodcourt namanya “RED CORNER” yang ada di Terminal 1. So setelah pintu keluar saya langsung jalan kearah kiri dari pintu keluar. Dari jauh udah kebaca tulisan merah besar “RED CORNER”. Pas masuk ke area ini sebagian besar outlet sudah tutup yang tersisa hanya Indomaret saja. Dan ternyata sudah banyak orang yang lebih dulu bobok cantik disana, memang kebanyakan sih anak muda. 
Sofa yang dialih-fungsikan jadi tempat tidur di malam hari
Abis keliling sana sini, saya mutusin duduk di sofa kecil yang masih kosong. Di sisi lainnya udah ada 1 orang yang bobok dengan nyaman dan mengeluarkan nyanyian tidurnya. Sofanya meskipun kecil tapi cukup empuk buat senderan dan tiduran. Ini spot lumayan buat istirahat menunggu pagi dripada harus ngemper di lantai yang dingin. Di dekat tempat ini juga sudah ada toilet jadi gak perlu jauh-jauh kalo tiba-tiba lagi kebelet.

Eskalator ke Lantai 2
Nah selain tempat ini ada spot yang lebih manusiawi lagi di Terminal 1 keberangkatan. Tempat ini gak sengaja saya temukan waktu lagi nyari-nyari tempat makan. Pas liat denah bandara nemu tulisan “Rest Area” di lantai 2. So, abis check-in langsung cus ke lantai 2 sekalian nyari makan di Indomaret Point. Di Indomaret Point ini bisa beli makan yang sudah di freezer dan tinggal dipanasin pas beli. Harganya hanya sekitar 15-20 ribuan saja dan udah bisa makan nasi dan lauk yang lumayan enak dibandingkan makan mie instan.
Rest Area Terminal 1
Bagian dalam Rest Area Terminal 1

Abis beli makan lalu jalan ke Rest Area yang letaknya di sebelah kanan sebelum pemeriksaan menuju waiting room. Jadi kalo memang mau istirahat dulu mending jangan masuk ke waiting room tapi belok kanan ke Rest Area ini. Disini sudah disiapin banyak sofa tidur plus bantalnya yang lumayan nyaman buat tidur. Selain itu ada hiburan TV siaran Indonesia yang nyala 24 jam. Ada tempat buat nyolok hp juga tapi kalo milih untuk tidur mending jangan ngecharge hp karena letaknya di tengah-tengah area ini dan kita gak bisa jagain. Anyway klo tidur liat-liat juga jangan sampai bablas dan ketinggalan pesawat. Kalo mau tidur di tempat ini jangan lupa bawa jaket karena AC-nya lumayan dingin.

Oke cukup sekian dulu share spot yang bisa buat nebeng tidur di Bandara Soeta. Nanti kalo nemu spot baru bakalan saya update. See you in the next spot tidur lainnya.

Taman di Soekarno Hatta Airport

Backpacker ke Hongkong - Part 1

Chungking Mansions


Hongkong merupakan salah satu negara impian yang ingin saya kunjungi dari dulu tapi berhubung tiketnya masih mahal so HK nangkring diurutan kesekian setelah indocina. Gak ada target kapan harus ketempat ini, hanya saja emang pingin. Hingga akhirnya suatu hari saya dapat pesan dari temen “si raja” tiket murah kalo ada tiket promo untuk KL-Macao (800rb pp) gak mikir panjang langsung saya ambillah tiket itu.

One Day Trip Macau for FREE (Part-3) – End



Akhirnya sampai juga dibagian terakhir setelah Part 1 dan Part 2. Sebelumnya saya sudah cerita kalo  lagi dalam perjalanan menuju ke Venetian. Bus dari Sintra membawa kami ke Studio City lebih dahulu dan menurunkan penumpang yang tujuannya memang ke tempat ini. Setelah itu kami melewati City Of Dreams. Sama security di Grand Lisboa ngomongnya dari City Of Dream saya bisa jalan kaki ke Venetian atau pakai bus lagi. Tapi gak tau kenapa kok saya punya feeling gak perlu turun di City Of Dream dan melanjutkan perjalanan mengikuti kemana bus ini membawa saya.

One Day Trip Macau for FREE (Part-2) – Grand Lisboa, Ruins of St. Paul’s



CASINO LISBOA
 
Setelah keliling di The Venetian (Baca disini) sekarang perjalanan dilanjutkan ke destinasi berikutnya. Karena kita naik Shuttle Bus gratis ke Grand Lisboa jadinya kita sekalian liat-liat dulu. Btw dari Venetian naik shuttle bus yang berenti di satu gedung dari sana baru naik shuttle bus ke Grand Lisboa tapi lupa apa nama shuttle bus dan nama gedungnya. Kalo gak salah ingat ke Sands dulu dari sana kita ganti bus ke Grand Lisboa dari sana tinggal jalan kaki ke  Senado Square.

One Day Trip Macau for FREE (Part 1) – The Venetian





Yuhu one day trip  doang, karena kebetulan tiket promo yang murah itu lewat Macau (pp 800rb). Macau bagaikan bonus aja karena tujuan utama sebenarnya adalah Hongkong. Meski hanya sehari tapi ada sejuta pengalaman dari Negara ini. Btw Macau ini masuk di Provinsi Guangdong, Cina dan jaraknya hanya sekitar 60 km dari Hongkong. Jadi dari Macau KE Hongkong hanya perlu naik turbojet Ferry aja jika ingin berhemat. Berhubung landing di Macau jam 10 pagi jadi kita sekalian keliling dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Hongkong.
Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo