Pantai Batu Bengkung 3 in 1 (3 pantai dalam 1 lokasi)


Yuhu, siang gaes, sudah pada makan? Jangan lupa makan, karena laper bisa berujung baper (candaan hits IG). Lanjut dimari ya, setelah dari Watu Leter dengan sejuta pesonanya, trip bersama teman-teman B’WON berlanjut ke Pantai Batu Bengkung yang masih searah dengan Watu Leter, letaknya di desa Gajah Rejo, Kecamatan Gedangan.

Dari Watu leter tinggal jalan lurus melewati jembatan yang terkenal yaitu Jembatan Bajulmati. Jalan terus aja sampai ketemu disebelah kiri jalan sebuah tulisan besar PANTAI BATU BENGKUNG. Btw jangan salah tempat ya, soalnya tepat sebelum pantai ini terdapat pantai Pantai Jelangkung. Untuk masuk ke tempat ini cukup membayar tiket 6ribu rupiah. Sebelum sampai di Batu Bengkung kami melewati 2 pantai kecil. Sebenarnya ingin berhenti tapi disana ada banyak orang, karena ternyata 3 hari lalu ada pengunjungyang hilang tergulung ombak saat berenang dan sampai kami tiba disana belum ditemukan. Memang di beberapa tempat sudah terdapat tulisan “No Swim” alias “Dilarang Berenang”.

Jembatan Bajulmati
Pantai 1 sebelum Bengkung
Pantai 2 sebelum Batu Bengkung
Pantai Batu Bengkung sendiri merupakan pantai yang paling ujung. Disebut Pantai Bengkung karena terdapat batu yang melengkung di bibir pantai ini. Saat kami tiba sudah ramai dengan wisatawan lain. Rupanya pantai ini sudah cukup terkenal dibandingkan Watu Leter. Disana juga sudah terdapat beberapa warung dan toilet untuk mandi.Sama seperti sodaranya yang lain, pantai ini berpasir putih dengan air yang jernih dan ombak yang super ganas.

Pantai bengkung ini tergolong unik dan berbeda dari penampakan pantai pada umumnya. Di tengah-tengah pantai terdapat karang yang berjejer membentuk garis lurus sepanjang bibir pantai seakan-akan ingin melindungi dari ganasnya ombak pantai selatan.Memang ombak di tempat ini tergolong besar, bahkan lebih besar dari ombak di watu leter. Sepertinya untuk pecinta surfing akan lebih menantang, sayang belum ada fasilitas surfing disana.
Batu Bengkung
Di depan jejeran karang terdapat semacam cekungan yang membentuk kolam alami dengan air berwarna hijau yang dimanfaatkan oleh beberapa anak kecil dan pengunjung lainnya untuk berenang. Kolam ini sepertinya terbentuk dengan sendirinya akibat air laut yang melewati celah-celah karang yang menahan ombak. Jadi jika ingin berendam air asin ditempat yang aman, cukup berenang di tempat ini saja.

Sebenarnya jika ingin melihat pemandangan yang lebih menakjubkan, pengunjung bisa tracking menuju ke salah satu bukit yang ada di sebelah barat pantai. Dari atas sana pemandangan lautan lepas dan pesisir pantai akan mempesonakan mata. Sayangnya saat kami kesana hari sudah siang, matahari mulai menyengat sehingga rasa malas mengalahkan rasa penasaran untuk mengeksplore lebih jauh pantai ini. Tapi dari beberapa gambar yang saya lihat diinternet, panorama dari atas bukit ini benar-benar menakjubkan. Sedikit menyesal juga sih, kenapa tidak menjejalkan kaki keatas sana waktu itu. Berharap ada kesempatan lain untuk menjejalkan kaki ditempat ini lagi.
Bukit yang harus didaki 

Konon bumi ini milik mereka yang mau berhenti sejenak untuk melihat-lihat lalu meneruskan perjalanan
(Anonymus)
Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo