HIDUP SEPERTI pentil pada RODA BERPUTAR




Pernah mendengar kalimat “hidup itu seperti roda, kadang di atas kadang di bawah”. Apa tanggapan saudara ketika mendengar kalimat ini? Pernah tidak timbul pertanyaan jika hidup seperti roda, kadang di atas kadang di bawah, bagaimana dengan janji Tuhan yang mengatakan bahwa setiap anak Tuhan akan terus naik dan bukan turun (Ulangan 28:13). Apakah janji Tuhan tersebut bertentangan dengan realitas dalam kehidupan kita sehari-hari?


Dalam sebuah buku yang pernah saya baca (maaf judulnya lupa) ada ilustrasi yang keren menurut saya. Mungkin bagi anak muda (youth) sudah sering mendengarkan mengenai kisah Yusuf.  Yap, saya pastikan bahwa di setiap ibadah youth pasti pernah membahas mengenai Yusuf yang sering di jadikan sebagai tokoh panutan. Bagaimana tidak, sejak usia muda dia memiliki rasa takut akan Tuhan dan yang istimewa adalah dia bisa menjaga kehidupan yang tetap kudus di hadapan Tuhan meskipun ada banyak cobaan, hingga akhirnya dia diangkat Tuhan sesuai dengan mimpinya.

Menariknya di buku ini Yusuf di bahasa dari sudut pandang yang lain. Kehidupan Yusuf dikaitkan dengan ilustrasi kehidupan seperti pentil roda yang terus berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Sejujurnya sejak kuliah dan setelah membaca sebuah buku yang mengatakan bahwa kehidupan itu bukan seperti pentil roda, tapi seperti sebuh mata uang logam dengan dua sisi. Di satu sisi ada hal yang baik dan di sisi yang lain ada hal yang buruk, Dan keduanya berjalan beriringan. Saya lebih setuju dengan pemahaman ini, karena saya meyakini bahwa kehidupan orang Kristen itu harus terus naik bukannya turun. Namun, saya mengubah pandangan saya setelah membaca penjelasan “kehidupan seperti roda” dari buku ini. 

Yah, memang kehidupan itu seperti pentil roda yang terus berputar ke atas dan kebawah. Kadang kita susah , tapi kadang kita sedih. Kadang kita hidup dalam kemudahan tapi kadang juga dalam kesulitan. Kadang kita sehat, kadang sakit. Kadang kita menang kadang kita kalah. Kembali ke pertanyaan di awal jika kehidupan seperti itu, apakah bertentangan dengan Firman Tuhan yang mengatakan bahwa kehidupan anak Tuhan akan terus naik dan tidak pernah turun? Jawabannya adalah TIDAK.

Sebuah mobil untuk bisa sampai ke puncak gunung harus memiliki roda yang berputar naik-turun, jika roda hanya ada di atas atau hanya di bawah saja  maka mobil itu akan diam di tempat saja. Maka ketika roda berputar dan sedang berada di bawah bukan berarti sedang turun, sebaliknya baik berputar ke atas atau ke bawah dia tetap naik hingga akhirnya mencapai puncak gunung.
Kalimat keren dari buku ini:


Tidak ada situasi apa pun yang bisa menghalangi umat Tuhan untuk tetap naik dan bukan turun.

Mari lihat kehidupan Yusuf seperti yang di catat oleh buku ini:


Disayang ayahnya itu NAIK, dibenci saudaranya juga NAIK
Mendapat mimpi itu NAIK, di buang ke dalam sumur pun juga NAIK
Jadi budak itu NAIK, jadi manajer rumah Potifar juga NAIK
Digoda istri Potifar itu NAIK, difitnah olehnya pun itu NAIK
Di masukkan penjara itu NAIK, di kasihi sipir penjara pun juga NAIK
Menafsirkan mimpi itu NAIK, dilupakan orang pun juga NAIK
Menafsirkan mimpi firaun itu NAIK, dan menjadi wakil Firaun juga NAIK…

Anda lihat kan….. 
Kehidupan memang akan terus berputar ke atas dan ke bawah, tapi bagi anak Tuhan segala situasi itu akan terus membawa naik pada level kehidupan yang lebih tinggi. Jadi hari ini, dalam situasi apa pun anda, entah di atas atau di bawah ingatlah bahwa anda tidak pernah turun, tapi anda terus naik seperti janji Tuhan. So, tidak ada alasan untuk tidak bersyukur bukan…


Selamat beraktivitas dan selamat menikmati berkat-berkat Tuhan.


Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo