Jobless di Brisbane



Selfie setelah trial di sebuah Restaurant



Hey guys, I am back... 
Finally setelah sekian lama bisa nulis juga. Too many things happen in a month sampe gak tau mau nulis apa dan harus mulai dari mana saking bejibunnya kisah yang ingin saya dongengkan. Selain itu gak punya cukup waktu untuk duduk tenang depan laptop mikirin mau nulis apa maklum sebelumnya saya dalam tahap Pengacara (pengagguran banyak acara). Jobless-jobless gini tapi gak kalah sibuknya kayak waktu masih kerja di Darwin. LOL

So beberapa pertanyaan yang muncul ketika teman-teman membaca judul diatas kemungkinan akan seperti ini:

Kok bisa gak dapat kerjaan? 
Emang susah ya dapat kerjaan di Brisbane?
Jadi ngapain dong selama sebulan gak kerja?
Gimana bisa makan?
Dan masih banyak jenis pertanyaan lainnya. Oke guys sabar... sabar... ini hanyalah ujian :p

Jadi ceritanya selama di Brisbane saya banyak mendapat interview dan panggilan untuk trial but the problem is my visa. Kebanyakan para owner restaurant disini mau meng-hire backpacker yang masa berlaku visanya masih lama, bahkan mereka mempersyaratkan untuk bekerja minimal 6 bulan. Masalahnya adalah visa saya tinggal 3-4 bulan lagi dan saya harus hengkang kaki dari negeri kanguru ini. Ini alasan terbesar kenapa saya ditolak setengah mentah sama para employer. 

Salah satu tempat trial
Kedua karena Brisbane merupakan salah satu city favorite para backpacker dari seluruh penjuru dunia sehingga meskipun banyak kerjaan saingan juga banyak. Apalagi kalo lowongan kerja yang tidak membutuhkan skill dan English yang bagus seperti nge-DJ alias Kitchen Hand maka para backpacker bakalan mengerumuni lowongan itu. Saya ingat beberapa kali lihat di group Backpacker Brisbane postingan employer yang mencari 1 kitchen hand dan dalam beberapa jam saja ada ratusan orang yang mengomentari dan menginginkan kerjaan itu. Sebenarnya lowongan kerja yang cukup banyak di Brisbane adalah Bartender dan Barista sementara saya tidak punya pengalaman tersebut sama sekali nah loh salah sapa coba? Jadi saran buat kalian yang mau cepet dapat kerja ada baiknya memperlengkapi diri dengan skill ini.

Tempat Trial lainnya
Ketiga percaya atau nggak percaya katanya sih saya datang di waktu yang gak tepat karena pas Christmas jadi saingannya tambah banyak karena student lagi holiday jadi mereka bisa kerja sebanyak-banyaknya. Hukum rimba berlaku siapa kuat dialah pemenangnya. Kalo dibandingkan dengan student visa orang-orang disini lebih suka meng-hire student  karena student sudah pasti bakalan tinggal lebih lama daripada backpacker yang susah dipegang ekornya.

Sunny Bank (Doc: Google)

Yang terakhir ini agak nyakitin sih, jadi tempat paling mudah untuk dapat kerjaan di Brisbane adalah Sunny Bank asalllll kamu bisa bahasa Mandarin. Jadi saya ditolak hanya gegara kagak bisa bahasa Mandarin padahal itu nge-DJ loh yang kagak perlu nge-deal sama customer. Sebenarnya masuk akal sih karena Sunny Bank ini udah kayak kampung Cina aja. Kemana-mana kamu bakalan ketemu orang Cina bikin kamu serasa tinggal di negeri Cina yang jauh disana. (Sorry buat teman-teman yang Chinese jangan tersinggung ya ini bukan soal rasis tapi saya hanya memaparkan apa adanya).

Jadi kesimpulannya adalah apakah susah cari kerja? Jawabannya adalah kagak susah hanya tergantung SIKONDOM (situasi, kondisi dan domisili) dan again factor luck berlaku juga di kota ini. Beberapa teman yang datang sesudah saya (baca: Shierra dan Erny; hanya anak WHV yang tahu) mereka dapat kerjaan hanya dalam beberapa hari. Jadi buat kalian yang ada planning ke Brisbane jangan percaya sama isu-isu yang menyatakan bahwa tidak ada kerjaan di Brisbane.


Ok back to another question jadi saya ngapain dong selama hampir sebulan? Jawabannya so pasti bernafas, makan, tidur plus jalan-jalan cantik. Stress gak? Jawaban jujurnya pasti sempat stress secara saya pekerja keras eyakk. Tapi namanya hidup ya bakalan seperti itu ada up and downnya biar hidup lebih hidup. Jadi mungkin ini bagian "down"dari perjalanan saya selama di negeri Kanguru ini. Tapi beruntung karena otak saya sudah diprogram untuk melihat hal baik dari setiap situasi buruk so saya memutuskan untuk menikmati masa jobless saya dengan jalan-jalan cantik kesana kemari hampir setiap hari. 

Dan hari ini saya bisa melihat kembali ke belakang dan bersyukur pernah jobless sebulan jadi benar-benar menikmati yang namanya "holiday" sesuai visa saya Working Holiday. Bahkan setelah merenung (ceilehh) saya menyimpulkan bahwa masa paling bahagia saya selama WHV ini adalah setelah pindah ke Brisbane because I can live out loud and live my life to the fullest. Ada banyak tempat baru yang saya datangi dan ada banyak kenalan baru yang saya temui dengan bumbu-bumbu percintaan (halah... mimpi kali) dan ada banyak kejadian baru yang saya alami. Akhirnya saya mengerti maksud dari kalimat:

 "Happiness does not depend on How much we have, but on How well we live."



So... sampai kapan saya jobless??? Apa masa jobless saya sama lamanya kayak masa single saya?? Yukss baca postingan selanjutnya ya.... 
See ya...

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo