Part III (end): Jelajah Bromo (28 Feb – 01 Mar 2015) - MADAKARIPURA



Selesai menjelajahi Bromo, kami menuju destinasi terakhir yaitu Air Terjun Madakaripura. Sebenarnya trip ke Madakaripura terancam gagal karena meskipun hari masih siang tapi saat itu turun hujan. Menurut mas David, pengurus di Madakaripura tidak akan mengijinkan pengunjung masuk ke area Madakaripura jika hujan, karena tempat tersebut rawan longsor. Mendengar berita ini saya cukup merasa sedih, so pelan-pelan saya berdoa dalam hati semoga hujan segera berhenti sehingga tidak menghambat perjalanan kami.

Thank God, sekitar jam 12an hujan pun berhenti dan kami akhirnya bisa meneruskan perjalanan ke Madakaripura yang mebutuhkan waktu hanya sekitar 20-30 menit. Di perjalanan kami mampir di sebuah warung untuk membeli sendal karena saya tidak membawa perlengkapan untuk basah-basahan. Sesampai di lokasi Madakaripura, belum juga turun dari mobil, kami sudah di kerumuni oleh orang yang ingin menjadi guide kami dan juga penjaja jas hujan. Jadi jika ke Madakaripura dan tidak ingin basah kuyup tetapi lupa membawa jas hujan, anda tidak perlu kuatir karena stock penjual jas hujan di sana sangat banyak. Per bijinya di jual dengan harga 10ribu saja. Untuk biaya guide, saya kurang paham tapi sekitar 100ribuan.


Akses jalan menuju Madakaripura

Akses menuju Madakaripura 


Setelah melakukan beberapa persiapan, kami pun segera melangkahkan kaki menuju Air Terjun Madakaripura. Di kiri kanan tampak warung-warung yang menjajakan berbagai makanan dan minum. Di sudut yang lain tampak sebuah warugn yang menjual sendal, celana pendek dan kaos ala kadarnya. Setelah melewati warung-warung kami mulai memasuki jalan setapak di sebelah kanan dari jalan ini terpampang dengan kokoh tulisan MADAKARIPURA berwarna merah. Ini salah satu spot yang bagus untuk difoto dan di jadikan barang bukti bahwa saya pernah menginjakkan kaki disini.



Setelah berjalan sekitar 45 menitan akhirnya kami sampai di sekitar area Madakaripura dan yang pertama kali kelihatan adalah sekumpulan air terjun mini dengan hiasan hijaunya lumut di bebatuan. Untuk bisa melihat Madakaripurnya kita harus masuk lebih jauh lagi dan harus melewati sungai kecil dengan bebatuan yang cukup besar dan licin. Saat kami kesini, lagi musin hujan sehingga arus sungainya lumayan deras jadi perlu ekstra hati-hati. Nyali saya sempat ciut untuk meneruskan langkah kaki, karena untuk bisa melihat spot Air terjun utama Madakaripura, kita harus menaiki bebatuan yang lumayan licin dan semakin berbahaya dengan adanya angin yang kencang.
Beberapa air terjun mini 





Namun rasa penasaran lebih kuat dari rasa takut hingga akhirnya saya memberanikan diri. Beruntung mas yang menjadi guide kami benar-benar berpengalaman menuntun langkah kaki kami sehingga bisa tiba dengan selamat persis di depan Air Terjuan utama Madakaripura. Pemandangan dari tempat ini benar-benar keren. Air terjun yang jatuh bagaikan di tumpahkan dari langit. Karena di tempat saya berdiri dikelilingi oleh dinding batu dan di bagian paling atas ada lingkaran kecil yang langsung memperlihatkan putihnya langit.

Air Tejun Madakaripura


Tumpahan air dari langit



Sebenarnya saya ingin berfoto-foto, sayangnya peralatan saya tidak memungkinkan karena hp saya bukan hp tahan air dan pada saat itu saya juga sudah kedinginan sehingga saya hanya mengambil sebuah foto air terjun kemudian segera meninggalkan spot tersebut. Pada saat itu seorang dari pengurus Madakaripura juga tampak berkeliling mengumumkan supaya orang-orang segera meninggalkan tempat tersebut karena hujan semakin deras, dan curah air terjun juga semakin banyak sehingga di kuatirkan akan terjadi banjir. Kami pun segera kembali ke tempat kami memarkirkan mobil.


Oh iya jika teman-teman ke tempat ini jangan kaget jika di tagih biaya cuci kendaraan setelah kembali dari Madakaripura. Kalau tidak ingin di tagih biaya cuci kendaran, sebelum meninggalkan kendaraan beritahu kepada penjaga parkiran supaya kendaraan kalian tidak usah di cuci. Sementara teman-teman yang lain berganti pakaian, saya menunggu di dalam mobil karena saya tidak membawa pakaian. Setelah semua berkumpul, kami pun meninggalkan lokasi Madakaripura sambil mengucapkan sayonara dan mobil APV merah ini mengantarkan kami kembali ke Surabaya

Sekian pengalaman sehari semalam trip Bromo - Madakaripura. Bertemu dengan teman baru dengan pengalaman baru yang berbeda. Saya bersyukur trip pertama saya berjalan dengan baik dan di pertemukan dengan teman-teman baru yang sangat menyenangkan dan kompak.
Seperti pepatah mengatakan:
Traveling is not about where you go but who you meet... And I am lucky to meet them...

Semoga di trip berikutnya saya bisa bertemu dengan mereka.
Amin....









Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo