|
Changi Airport - Terminal 2 |
Udah baca part 1 dari pengalaman "tidur di changi" kan? ( Tidur di Bandara Changi? Sapa takut...) Nah ini part 2-nya. Saat
keberangkatan menuju ke Singapura jedah waktu tiba sama waktu penerbangan
selanjutnya sangat singkat, so hanya bisa mengelilingi area Terminal 1 saja.
Nah yang seru ini pas kepulangan karena tiba di Singapura 00.30 dini hari dan
penerbangan selanjutnya ke Surabaya jam 11.10 jadi ada jeda waktu 10 jam. Pesawat
saya sebenarnya landing di Terminal 1 tapi berhubung pengen tau Terminal 2 dan
Terminal 3 maka saya langsung naik Skytrain menuju ke T2. Anyway karena itu
sudah tengah malam hanya ada saya seorang diri di Skytrain dan bandara mulai
sepi.
|
Terminal 2 |
Sampai
di T2 ternyata bandaranya gak terlalu ramai, di beberapa bangku di sepanjang
jalan tampak beberapa pelancong yang sudah tidur pulas. Saat berjalan
menjelajah T2 saya melewati kursi pijet yang dari dulu pengen ngerasain. Ada 2
kursi pijet tapi yang satu sudah ditempati seorang bapak yang tampangnya
seperti orang Pakistan sempat berpikir untuk melewati saja dan mencari kursi
yang kosong tapi tiba-tiba naluri kepo saya muncul begitu saja. Menganggap ini
kesempatan untuk cas cis cus dengan warga negara lain, secara English saya
bener-bener ancur. So, dengan tampang polos saya mendekati bapak itu kira-kira
ngomong gini “Excuse me Sir, can I sit here?”, dan bapak itu menjawab dengan
senyum “Yes, please…” Ah dalam sekejap mata saya langsung mengambil posisi dan
mulai memencet tombol-tombol seenak hati. Pokoknya kaki saya bisa dipijet oleh
benda yang baru pertama kali saya gunakan setelah ketiga kalinya ke bandara
ini.
|
Kursi Pijat |
Setelah
beberapa menit agak awkward dan hening, saya mengajak bapak tadi ngobrol, and
time flies so fast gak terasa hampir setengah jam ngobrol sama bapak itu.
Percakapan kita kira-kira seperti ini: bapak itu dari India, sebenarnya nyebut
nama sih tapi kelemahan saya yang suka gak inget nama orang. Gak nyangka aja
dari India soalnya tampangnya kayak orang Eropa gitulah. Beliau menyarankan
untuk ke India one day tapi sarannya jangan seorang diri karena gak aman. Dalam
hati hanya meng-aminkan saja. I hope so.. Berharap suatu hari bisa ke India
beneran, meskipun India belum masuk daftar prioritas untuk di jelajah. Dan yang
bikin seneng ternyata beliau ngerti apa yang saya omongin padahal ngomongnya
bener-bener belepotan. Karena beliau harus mengejar penerbangan selanjutnya,
beliau pun berpamitan. Sementara saya masih duduk manis menikmati pijetan dari
kursi gratis ini.
Lagi
menikmati kursi pijet sambil merem-merem tiba-tiba seorang wanita cantik lewat,
berhenti tepat depan saya lalu bertanya apa ini gratis lalu saya mengiyakan dan
mengatakan monggo kalo mau duduk. “Aha… kesempatan buat ngomong lagi nih”,
dalam hati bersorak gembira. Kali ini saya ngobrol sama seorang wanita yang
berasal dari California tapi tinggal di Australia. Wanita cantik ini sudah
bertahun-tahun backpackeran seorang diri kesana-kemari. Ada banyak pengalaman
yang diceritkan bikin ngiler pengen segera resign ngikutin jejaknya. Jadi kali
ini dia mau ke India buat mendaki gunung dan seorang diri. What?? Tadi barusan
ngobrol sama orang India yang bilang perempuan jangan sendiri kesana tapi
wanita ini malah bakalan ke sana seorang diri. Saat saya ceritain ke dia
responnya adalah “Oh, beruntung saya gak ketemu orang itu jadi gak bikin saya
takut buat kesana”. Hahahaa hanya bisa ngakak dalam hati, wah boleh juga nih
niru mental orang ini. Asik ngobrol tiba-tiba dia melirik jam dan tampak kaget
karena sadar kalo penerbangannya sebentar lagi dengan terburu-buru dia
mengambil tas dan berlari meninggalkan saya setelah berpelukan dan mengucapkan
salam perpisahan. Ah.. indahnya dunia, semakin jauh kaki melangkah semakin
banyak hal baru yang tak terduga dialami.
|
Skytrain |
|
Seorang Diri Di Dalam Skytrain |
Semakin
malam mata ini mulai kedip-kedip, awalnya pengen tidur di kursi pijat tapi rasa
penasaran untuk tahu semua spot di Bandara ini mampu mengusir kantuk dan beranjak
pergi. Setelah berkeliling dan sempat memotret miniatur bunga lili saya pun
menuju Skytrain ke T3. Sesampainya di T3 ternyata bandaranya lebih mewah dan
tampak lebih luas. Fasilitasnya hampir sama dengan T1 ada area untuk menonton
tv dengan berbagai siaran, area untuk internet gratis, sofa untuk tidur yang
bersebelahan dengan kolam ikan Koi, dan taman bermain anak.
|
Playground |
|
Spot Buat Nonton |
|
Kursi Tidur yang tersisa |
|
Kursi Pijat |
Saat
terbangun dan menoleh ke sebelah, ternyata kursi tidur itu udah kosong, saya
buru-buru mengambil barang dan berpindah tempat. Wahh beneran rasanya nyaman
banget, selain empuk alat pijet otomatisnya juga benar-benar bikin nyaman.
Rasanya pengen tidur di kursi ini sepanjang hari. Lagi menikmati pijetannya
sambil mainan hape, di depan saya lewat pelancong yang melirik saya lalu
senyum-senyum. Udah kegeeran aja ternyata dia senyum-senyumnya sama kursi tidur
sebelah saya yang kosong. Saat memencet-mencet tombolnya sepertinya kursi
sebelah rusak, akhirnya dia menyerah dan mau pergi. Hmm karena saya orangnya
baik hati dan tidak sombong saya menawarkan tempat saya. Akhirnya saya harus
merelakan tempat tidur nyaman itu ke orang tersebut. Setelah ngobrol
ngalur-ngidul, to cut the story short inti percakapan kita kalo mas2 ini dari
Alaska mau ke Bali dan sudah sering ke Bali sehingga bisa bahasa Indonesia
sedikit-sedikit. Dia suka minum kopi Toraja so nitip di bawain kopi Toraja one
day. Hahaha semoga bisa menuhin ya kaka.
|
Taman Anggrek |
|
Butterfly Garden |
Jam
7an saya pamit mau ganti baju sekalian cuci muka karena pengen keliling T3.
Setelah cuci-cuci dan cantik lagi saya jalan menuju Taman Kupu-Kupu yang konon
katanya ada ratusan kupu-kupu didalamnya. Sebenarnya pengen foto-foto sih sayangnya
gak memungkinkan karena gak ada yang bisa fotoin. Jadi hanya bisa mengabadikan
dalam memori saja. Di dalam tempat ini ada banyak bunga yang sengaja dipelihara
sebagai habitat kupu-kupu tropis. Untuk menghidupkan suasana dibangun air
terjun mini juga. Sebenarnya ada 2 lantai tapi karena saya bawa troly jadi gak
bisa turun ke bawah dan hanya bisa menikmati dari atas beratus kupu-kupu yang
terbang kesana kemari.
|
Butterfly |
Dari
Taman Kupu-Kupu saya menuju ke Movie Theater, ya disini ada bioskop mini yang
bisa dinikmati Gratis juga. Film-Film yang tayang juga lumayan baru. Waktu itu film
yang sedang tayang adalah Everest, sebenarnya pengen nonton tapi waktunya sudah
tidak cukup. Jadi saya langsung meninggalkan T3 dan dengan Skytrain menuju ke
T1 menunggu waktu untuk berangkat.
|
Movie Theater |
|
Spot Internet Gratis |
Oh
iya kalau waktu menunggu teman-teman cukup lama, sebenarnya bisa ikut free tour
yang ditawarkan Bandara Changi ini. Tapi karena hanya ada pada jam-jam tertentu
saja dan pendaftaran minimal 1 jam sebelumnya jadi jadi pastikan waktunya
sesuai.