Setelah bermandikan debu dari B29, kami
memilih menuju ke tempat yang sedikit menyegarkan sekalian membersihkan diri
dari segala macam kotoran yang menempel sepanjang jalan B29. Kali ini teman-teman
mengajak ke Sumber Maron. Sudah pada tau kan? Kalo belum sini deket-deket biar
saya kasih tau. Keep reading…. Info di awal: foto-foto dalam artikel ini terbatas dan mungkin kurang memuaskan karena HP nitip orang biar di fotoin, harap maklum ^_^
Sumber Maron adalah salah satu objek
wisata yang cukup terkenal di Malang, tepatnya di Dusun Adiluwih, desa
Karangsuko, Kecamatan Pagelaran.. Bukan hanya karena mudah dijangkau tapi biaya
masukya juga sangat murah. Cukup dengan membayar parkiran sebesar 2000 rupiah
untuk motor dan kita sudah bisa menikmati tempat ini. Sumber Maron ini
menawarkan pemandangan pedesaan yang begitu indah dengan wahan air dari sumber
mata air yang terbilang masih jernih.
Grojogan Sewu |
Saat kami tiba di sana, saya cukup kaget
melihat ada begitu banyak pengunjung meskipun saat itu sudah mulai sore.
Setelah memarkirkan motor, kami pun berjalan melewati pematangan sawah dengan
hembusan angin yang menyegarkan. Di sebelah kiri dipenuhi oleh pedagang yang
menjajakan makanan dan di sebelah kanan terdapat sebuah kolam besar yang di
tempati oleh orang-orang berenang bersama ikan-ikan. Sesampainya di lokasi
utama mata saya menangkap sebuah aliran air yang begitu segar mengalir di
sebuah bebatuan, seperti air terjun mini yan goleh warga setempat disebut
“Grojogan Sewu”. Di tempat ini para pengunjung dapat berfoto-foto tapi tetap
harus berhati-hati karena batu tempat berpijak cukup licin.
Penampakan warung-warung di kejauhan |
Kami terus berjalan ke bawah dan
menemukan jejeran pondok yang biasanya digunakan pengunjung untuk sekedar
beristirahat sambil menikmati makan dan minuman yang di ajajakan oleh pemilik
pondok. Namun tujuan kami ketempat ini untuk bermain-main sekaligus mandi, jadi
setelah meletakkan barang-barang, saya bersama 2 teman yang lain segera menyewa
ban dan menyusuri pinggiran Sungai Sumber Maron menuju hilir untuk melalukan
river tubing.
Ini pengalaman pertama saya melakukan
river tubing, seperti biasa pada awalnya
saya selalu ketakutan jika harus berhubungan dengan renang-berenang (maklum gak
bisa berenang) namun setelah mencoba sekali, ternyata permainan ini sangat
menyenangkan bahkan membuat ketagihan. Arus yang cukup deras membuat adrenalin
terpacu, tak ayal terikan-terikan bercampur dengan tawa keluar tanpa bisa di
tahan. Yah, permainan seperti ini sepertinya bisa menjadi salah satu pilihan
untuk melepaskan kepenatan selama seminggu menjalani rutinitas yang terlalu
serius. Meskipun menyenangkan tapi tetap perlu berhati-hati karena di beberapa
bagian dari sungai terdapat batu-batu besar, jika tidak hati-hati bisa melukai
tubuh (maaf kata misalnya pantat atau kaki).
Tempat ini mungkin tak semenarik objek
wisata lainnya, tapi bagi saya pribadi tetap akan menjadi pilihan jika ingin
melepas penat atau beban-beban di hati (ceee ileee). Karena di sini bisa teriak
sepuas-puasanya tanpa harus merasa keki.
QUOTES:
WE DON’T STOP PLAYING BECAUSE WE
GROW OLD
WE GROW OLD BECAUSE WE STOP PLAYING