Tegal Wangi Beach |
Hari kedua di Bali, kalau belum baca yang pertama silahkan klik di: Goes To Bali: Lovina (The Dolphin Beach) dan Kintamani. Kalo sudah baca, yuk mare lanjut....
Setelah beristirahat dengan tenang
kemarin malam , hari ini kami sudah siap untuk berpetualang lagi sebelum pulang
menuju Surabaya. Hari ini memang dikhususkan sebagai “Beach Day” karena kita
lagi butuh Vitamin Sea untuk menghitamkan kulit (kayak putih2 ae mau
menghitamkan kulit). Ke Bali emang gak afdoll kalo gak menginjakkan kaki di
salah satu pantainya, karena Bali emang terkenal sebagai surganya pantai.
Sesuai rekomendasi dari Evi, kami pun
langsung menuju ke Balangan dan Tegal Wangi yang konon katanya anti mainstream.
Tujuan awal sebenarnya mau ke Balangan Beach dulu, dengan mengandalkan GPS kami
menyusuri jalan-jalan di Bali menuju ke area Jimbaran. Namun ternyata setelah
melewati Jimbaran pantai yang lebih dulu kami temui adalah Tegalwangi yang
lokasinya berdekatan dengan Hotel Ayana Resort.
Pemandangan Tegal Wangi dari atas tebing |
Setelah memarkir motor (masih gratis)
kami sampai pada sebuah tebing. Pertama kami pikir salah jalan tapi setelah
menyusuri jalan setapak akhirnya kami melihat dikejauhan sebuah pantai dengan
pasir putih dan yang “wow” adalah ombaknya yang sangat besar. Yuhu, let’s start
the party. Dari atas tebing tampak hanya ada segelintiran orang di bawah sana.
Ini benar-benar hidden beach, anti mainstream bro. Di sebuah karang tampak 2
pria sedang memegang alat pancing, yah tempat ini rupanya bisa dijadikan tempat
memancing juga.
Be careful, karena ombak disini lumayan ganas (JANGAN DITIRU!!!) |
Yang emejing adalah dibawah sana tampak
pasangan bule yang sedang pra wedding (ahhh…. Bikin envy aza). Tapi pantai ini
memang terkenal sebagai salah satu spot favorite untuk prawedding. Selain
karena keindahan karangnya, lautnya yang berwarna biru, pasir putih yang
bersih, dan gulungan ombak yang dahsyat, tempat ini juga masih sepi dan jauh
dari keramaian. Benar-benar perfect beach deh. Kalo gak ingat waktu rasanya
ingin berlama-lama di tempat ini. Pengen liat sunsetnya juga, konon katanya
sunset di tempat ini juga juara, sayang waktu terbatas jadi hanya bisa bermain
air sebentar lalu berangkat menuju ke Balangan Beach.
Jarak Tegal Wangi ke Balangan tidak
terlalu jauh, hanya butuh waktu sekitar 20 menitan (ini plus tanya2 sana-sini).
Kalau Tegal Wangi juara karena sepi dari pengunjung, Balangan ini kebalikanya
lebih rame dengan bule-bule(jarang liat WNI) tapi tenang saja masih tak seramai
Kuta jadi masih bisa menikmati keheningan dalam deburan ombak. Salah satu ciri
khas pantai ini adalah deretan Pohon Kelapa yang berbaris dengan rapi. Selain
itu di sepanjang bibir pantai terdapat terop berwarna putih tulang seakan ingin
menyatu dengan pasirnya yang berwarna putih juga.
Mari berjemur or berteduh?? Up to you... |
Berbeda dengan Tegal Wangi yang
benar-benar masih alami, disini sudah dijadikan sebagai salah satu sumber
penghasilan oleh warga disana. Di sepanjang bibir pantai sudah ada beberapa
pondok yang difungsikan sebagai café yang bisa dijadikan sebagai tempat
berteduh sekaligus memesan makanan dan minuman. Jika ingin menginap di tempat
ini tenang saja, anda bisa menyewa penginapan yang sudah tersedia
Penampakan Balangan Beach dari Tebing |
Jika dibandingkan dengan Tegal Wangi,
Pantai ini memiliki pasir yang lebih kasar dan mungkin sedikit tak nyaman saat
menyusurinya dengan kaki telanjang. Tapi ombaknya juga tak kalah juara dengan
Tegal Wangi, tak heran disepanjang pantai tampak papan-papan surfing yang
berayun-ayun mengikuti irama ombak. Surfing mungkin memang menjadi tujuan utama
orang-orang datang ke tempat ini selain untuk berenang. Kegiatan lain yaitu
berjemur ala bule-bule sambil membaca sebuah buku atau sekedar bermeditasi.
Silahkan pilih kegiatan mana yang akan kamu lakukan untuk merayakan hari
ditempat ini.
Jangan tinggalkan yang lain kecuali jejak ^_^ |
QUOTES:
WE CAN’T CHOOSE WHERE WE COME FROM