Semalaman
berjuang berusaha terlelap di tengah alam yang benar-benar dingin menusuk
tulang, tidak mengurangi semangat bangun pagi untuk menyaksikan sunrise di
tempat ini. Berdasarakan kisah orang, sunrise di Ranu Kumbolo benar-benar indah
dan romantik. Ya tak dapat di pungkiri tempat dengan ketinggian 2400 mdpl ini mampu menyajikan panorama yang begitu indah.
Jam 4
pagi saya sudah terbangun karena para pendaki di luar sana sudah pada ribut
siap-siap menyambut sunrise. Mencoba keluar tenda, namun ternyata di luar sana
masih gelap dan sangat dingin karena suhu sampai minus derajat. Akhirnya saya
kembali masuk tenda menghangatkan badan. Sekitar jam 5 dari luar terdengar
terikan pendaki yang membangunkan temannya karena sunrise sudah muncul. Saya
pun membangunkan Evi dan bergegas keluar.
Pertama
kali keluar tenda mata saya langsung menangkap cahaya berwarna jingga ke
ungu-unguan,di tengah-tengah lembah 2 gunung. Wuahh selama ini kalau lihat foto
sunrise di Ranu Kumbolo saya pikir sudah di edit oleh orang-orang, ternyata itu
bukan hasil editan tapi benar-benar real sesuai kenyataan.
Sesaat
saya hanya bisa ternganga dalam sunyi menikmati indahnya gradasi sunrise pagi
itu yang terpantul di air danau yang tenang.Benar-benar bonus pagi yang
sempurna setelah berlelah-lelah mendaki di hari kemari.Perjuangan yang cukup
melelahkan untuk bisa sampai ke tempat ini melipat gandakan keindahan Ranu
Kumbolo pagi itu. Rasa mellow saya mulai keluar, di pelupuk mata ada genangan
air mata terharu bisa sampai di tempat ini. Dalam hati hanya bisa bersyukur
kepada Tuhan karena diijinkan untuk menyicipi salah satu karya spektakuler-Nya.
Saat
mentari mulai menyingsing menyinari danau, dari kejauhan tampak asap yang
merambat lembut di atas permukaan air. Kami pun segera menuju kearah pesisir
danau untuk mengambil beberapa gambar di sebatang kayu yang biasanya di jadikan
icon oleh para pendaki lain. Ternyata bukan sembako aja yang harus antri, tapi
foto di tempat ini juga harus antri.
Tanjakan Cinta |
Selesai
mengambil gambar kami pun mulai membongkar tenda dan bersiap-siap untuk pulang.
Karena teman-teman yang lain tidak ingin naik ke Tanjakan Cinta yang cukup
legendaris karena mitosnya, akhirnya saya dan Evi memutuskan untuk naik berdua
saja. Rasanya sayang jika sudah jauh-jauh ke tempat ini dan tidak mencoba
mendaki Tanjakan Cinta yang konon katanya kalo berhasil sampai keatas sambil
memikirkan pasangan tanpa menoleh kebelakang akan berjodoh. Sayangnya saya
tidak bisa membuktikan kebenaran mitos ini, karena tanjakannya lumayan berat
sehingga saya lebih sibuk mengatur nafas dan langkah kaki daripada memikirkan
para pria-pria cakep di luar sana.
Menuju Tanjakan Cinta |
Panorama dari Puncak Tanjakan Cinta |
Dari
atas puncak Tanjakan Cinta ini memang pemandangan sangat indah. Di bawah sana
tampak air danau berwarna hijau yang memantulkan cahaya matahari. Di
sekelilingya tampak berdiri kokoh jejeran gunung seakan-akan melindungi Ranu
Kumbolo.Di pesisir danau dihiasi oleh tenda warna-warni dari para
pendaki. Selesai mengambil beberapa gamabr kami pun kembali turun ke bawah dan
bergabung bersama teman-teman.Setelah pamitan ke beberapa pendaki yang jadi
saudara dadakan kami ditengah ganasnya gunung, kami pun melangkahkan kaki,
pulang dengan membawa sejuta memori.
Puncak Tanjakan Cinta |
QUOTES:
Hidup bukanlah suatu tujuan.
Hidup adalah suatu perjalanan.
Kita semua menemui tikungan dan
belokan yang tak terduga, puncak gunung serta lembah.
Semua yang terjadi pada kita membentuk
diri kita sekarang.
Dan dalam petualangan setiap hari,
kita menemukan kualitas terbaik di dalam kita.