Tanggal 28-29 maret 2015 kemarin, saya bersama backpacker mate saya (baca:Evi) ikut trip sharecost Tour Dewa Dewi punya Mas Ardjuna. Dengan modal 150rb kami menuju ke malang selatan tanggal 29 pukul 01.30. Memang ngaret hampir 4 jam dari waktu yang di tetapkan, but it’s ok namanya juga ikut hajat orang banyak. Setelah menempuh perjalanan dengan elf kurang lebih 4 jam kami tiba di sebuah desa (maaf namanya gak tau) beberapa teman mampir untuk sholat di mushola, sambil menunggu saya menyempatkan diri menikmati dan mengabadikan pijar kuning keemasan dari sunrise. Setelah semua ngumpul kami melanjutkan perjalanaan sekitar 1 jam lagi.
Saat memasuki kawasan Lenggoksono jalan-jalan mulai mengecil dan tampak berlubang di beberapa tempat, sehingga perlu berhati-hati saat melewati jalan ini. Sesampai di Lenggoksono yang pertama kali menyambut adalah jejeran warung yang menjajakan aneka makanan dan minuman. Menurut saya pribadi pantai lenggoksono kurang begitu menarik, mungkin karena sudah mulai kotor dengan sampah dan airnya tidak terlalu berwarna biru. Jadi daripada foto-foto saya beserta teman yang lain memilih untuk mengisi perut lapar kami. Setelah selesai makan kami bersiap-siap menuju ke bolu-bolu dan area sekitarnya.
Pantai Bolu - Bolu |
Dengan sebuah perahu kami mulai menyeberng menuju ke pantai bolu-bolu. Sekitar 45 menit kami tiba, dan sesampai disana ternyata tempatnya juga kurang menarik meskipun airnya jauh lebih hijau dibandingkan Lenggoksono. Setelah mengambil beberapa gambar, saya dan teman-teman memilih untuk berteduh di bawah pohon sembari menunggu kapal yang akan menjemput kami. Beberapa teman yang lain sibuk bermain air dan berfoto-foto ria.
Hijaunya air di sekitar Klatakan |
Banyu Anjlok |
Setelah teman-teman yang lain puas bermain air kami segera menuju ke Banyu Anjlok. Dissebut Banyu Anjlok karena airnya jatuh dari atas bebatuan menuju ke pantai. Ditempat ini merupakan pertemuan air tawar dan air laut. Karena penasaran ingin melihat dari bagian atas Banyu Anjlok, saya pun memberanikan dir memanjat batu besar dengan pertolongan sebuah tali. Sesampai di atas ternyata pemandangannya lumayan bagus tapi meman gharus berhati-hati karena batunya licin. Konon katanya ada pengunjung yang pernah terjatuh dari atas Banyu Anjlok ini. Saat meneruskan perjalanan ke atas saya melihat beberapa warung yang menjajakan makanan. Berhubung saya kelaparan saya pun beristirahat dan menikmati pisang goreng sebelum turun kembali.
Pemandangan dari atas Banyu Anjlok |
Puas menyusuri Banyu Anjlok saya bersama rombongan pun bersegera menaiki perahu dan kembali menuju ke pantai Lenggoksono. Setelah mandi dan berbenah kami pun segera kembali menuju ke Surabaya. Perjalanan singkat bersama teman baru dan suasana baru selesai sampai disini tapi di media sosial kami tetap terhubung satu sama lain.
Lenggoksono |
Pemandangan dari atas Banyu Anjlok |
Air tawar terjun bebas menuju lautan |