Pantai Sepanjang |
Setelah dari
Pantai Baron, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Sepanjang, menurut
temannya teman saya (nah loh bingung kan ya gitulah pokoknya), pantai Sepanjang
ini “bagus”. Tapi sesampai di sana , bagi saya sih biasa aja. Mungkin karena
Pantai Sepanjang ini tak menunjukkan kekhasan tertentu seperti batu karang atau
yang lain. Jadi tampak seperti pantai biasanya, berpasir putih dengan deburan
ombak yang lumayan keras.
Pada saat
kami kesana, air laut sedang surut sehingga bisa bermain lebih jauh kedalam
areal pantai. Perlu berhati-hati jika bermain di area ini, karena bagian
bawahnya berupa karang yang tertutupi lumut berwarna hijau. Jika tidak
hati-hati bisa terpeleset. Gak lucu kan kalo lagi asik main, terus kepleset dan
jadi perhatian banyak orang.
Karena gak
ada yang terlalu menarik perhatian, akhirnya kami memutuskan menuju ke Pantai
Kukup. Salah satu ciri Pantai Kukup adalah sebuah jembatan yang menghubungkan
Pantai Kukup sebuah batu karang yang diberi nama Pulau Jumino.Di atas Pulau
Jumino ini terdapat sebuah pondok yang bisa didatangi oleh wisatawan yang ingin
menikmati pemandangan laut lepas. Namun karena waktu yang mepet, saya tidak
bisa menjelajah ke Pulau Jumino ini.
Pada
dasaranya pantai Kukup ini mirip dengan pantai Sepanjang. Berpasir putih dengan
bagian dasarnya berupa karang yang di tutupi oleh lumut berwarna hijau dan
hempasan ombak yang cukup besar. Namun Pantai Sepanjang sepertinya lebih
popular karena lebih ramai dibandingkan Pantai Sepanjang.
Di beberapa
sudut tampak beberapa pedagang yang menjual ikan hias. Memang di tempat ini ada
banyak ikan hias yang bisa di temui berenang bebas di pinggir pantai. Bahkan
jika beruntung kita bisa menemukan bintang laut dan binatang laut lainnya, tapi
perlu berhati-hati juga dengan bulu babi, Jadi sebaiknya tetap menggunakan alas
kaki.