Solo Backpacker ke Jepang - HAKONE – ONE DAY TRIP (Hari-4)
Bisa liburan
ke Jepang merupakan suatu anugerah luar biasa buat saya sendiri.
Diantara ketidakpastian berangkat atau tidak karena dari beberapa teman
yang sudah memesan tiket akhirnya batal berangkat dengan alasan mereka
masing-masing, hingga yang tersisa hanya saya sendiri. Untuk solo
backpacker ke negara sekelas Jepang
punya tantangan sendiri. Selain karena kendala bahasa, transportasi
disana pun juga sangat canggih bahkan saking canggihnya bisa memusingkan
kepala, juga soal biaya yang konon katanya sangat mahal. Tapi karena
gak mau rugi dan takut kehilangan kesempatan ke negara yang berbeda budaya dengan Indonesia, akhirnya saya memberanikan diri berangkat seorang diri. Dan setelah mengalami sendiri, ternyata Jepang
tidak semenyeramkan itu untuk dieksplore sendiri dan tidak semahal itu
untuk kantung kelas backpacker low budget seperti saya. Memang untuk transportasi
agak susah untuk dimengerti, tapi orang-orang disana benar-benar
helpful dan friendly jadi tidak perlu takut kalo nyasar. Kalo pun
nyasar cukup beranikan diri bertanya dan mereka akan dengan
sepenuh hati membantu, bukan hanya menunjukkan arah bahkan mereka
berusaha mengantarkan kita ketempat yang kita tujui. Ini yang membuat
saya benar-benar kagum kepada mereka, dan bikin pengen balik lagi kesana
jika ada kesempatan. Apalagi saya baru mengalami dan menikmati satu
kota dan satu musim saja. Berharap bisa kembali di musim semi untuk melihat festivalsakura dan melihat tempat-tempat lainnya.
Lake Ashi
Selama di Jepang ada banyak aktivitas dan tempat yang saya datangi tapi yang paling spesial adalah saat saya ke Hakone. Hari pertama pas baru sampai di Haneda bisa dibaca disini dan hari ke-dua bisa dibaca disini. Sebenarnya
itinerary awal saya tidak mencantumkan destinasi menuju Hakone ini karena
maunya ke Gala Yuzawa untuk main salju. Tapi karena beberapa kendala, akhirnya
setelah googling dan diskusi dengan teman baru saya dari Kanada (baca: Mary)
akhirnya kita memutuskan untuk ke Hakone. Keuntungan jika ketempat ini selain
bisa menikmati Mt. Fuji (wajib dilihat kalo ke Jepang) kita juga bisa langsung
menikmati beberapa jenis transportasi sekaligus yaitu Kereta, Cablecar, Ropeway
(gondola), Kapal dan Bus untuk mengelilingi Hakone.
Untuk menuju ke
Hakone sebenarnya ada banyak transportasi yang bisa digunakan, misalnya dengan menggunakan bus tapi tentunya
butuh waktu yang lebih lama. Selain itu bisa dengan Tokkyu Romancecar yaitu
kereta cepat yang menuju Hakone tapi ini tidak dicover oleh Hakone Free Pass,
jadi harus bayar terpisah sekitar 2.080 yen untuk sekali jalan. Ini tidak
menjadi pilihan saya mengingat saya menggunakan low budget jadi prinsipnya
saving uang sebisa mungkin. Jadi kalo sudah beli Hakone Free Pass pilihan yang
cukup bagus yaitu menggunakan train. Tiket Hakone Pass ini saya beli di stasiun
Shinjuku lantai 1 dekat West Exit ada counter berwarna biru denga tulisan
Odakyu Sightseeing Service. Ada 2 jenis Pass yaitu 2 days pass dan 3 daypass.
Karena hanya punya waktu sehari jadi saya mengambil 2 daypass (gak ada yang 1
day) dengan harga 5140 yen untuk orang dewasa. Kalo menurut brosurnya dengan
beli Hakone Free Pass ini kita bisa berhemat 1.350 yen, lumayan kan…
Odakyu Line Express
Hakone Tozan Line
Pemandangan dari Jendela Train
Berhubung Hakone ini
luas banget jadi kudu bijak memilih rute yang akan kita lewati. Sebenarnya akan
lebih puas jika bisa menginap ditempat ini dan mengelilingi selama 2 hari. Tapi
buat yang punya waktu terbatas hanya satu hari, cukup mengikuti Recommended
Hakone Tour Itinerary yang terpampang di brosur yang diberikan waktu beli
tiket. Jadi perjalanan dimulai dari Stasiun Sinjuku menggunakan Odakyu line
express menuju ke Stasiun Odawara (sekitar 100 menit) lalu kita ganti kereta
menggunakan Hakone Tozan Line (sekitar 15 menit) menuju ke Hakone Yumoto.
Sepanjang perjalanan jangan hanya tidur atau sibuk main hape karena kita akan
disuguhin pemandangan alam yang cantik. Melihat sisi lain dari Tokyo yang gak
melulu soal kota metropolitan. Tapi pemandangan alamnya yang benar-benar amazing.
Stasiun Hakone Yumoto
Hakone Tozan Bus
Sesampai di
Hakone-Yumoto lalu berjalan keluar dari stasiun dan berganti transportasi
menggunakan Hakone Tozan Bus(Line H).
Bus ini akan membawa kita menaiki dataran tinggi dari Hakone selama 40 menit
dengan jalan yang meliuk-liuk dan kiri kanan tampak hijau dengan pepohonan. Ada
beberapa perhentian bus tapi tenang saja didepan dekat supir ada tulisan bahasa
Inggris yang mempermudah kita mengetahui stasiun tempat perhentian. Selama di
bus ini saya sempat ngobrol dengan beberapa pelajar dari Tokyo yang juga ingin
berwisata ke Hakone ini. Saat saya menanyakan Hakone-en resort dimana kita
bermain salju, mereka berusaha keras untuk menjelaskan meskipun dengan bahasa
Inggris seadanya. Sayang karena keterbatasan waktu saya tidak jadi ke Hakone-en
ini. Buat teman-teman yang mungkin ingin main salju, Hakone-en ini bisa jadi
salah satu referensi juga.
Hakone Machi Ko
Kapal Bajak Laut
Pemndangan Lake Ashi dari atas kapal
Kapal Bajak Laut
Kurang lebih 40 menit
kami pun tiba di Hakone-Machi-ko. Turun dari bus udara dingin langsung
menyergap badan, setelah saya cek ternyata suhunya sampai 8 derajat. Jadi kalo
ketempat ini jangan sampe salah kostum lebih baik gunakan perlengkapan winter
standar. Beruntung saat itu saya gak salah kostum dan memang memaki jaket yang
paling tebal. Ditempat ini sebenarnya kita bisa jalan kaki untuk melihat Ancient
Cedar Avenue dan Hakone Checkpoint Museum. Tapi karena gak ada waktu jadi
langsung menuju ke tempat antri Hakone Sightseeing Cruise. Setelah menunggu
sekitar 10 menit akhirnya dapat giliran untuk menaiki kapal bajak laut. Selama
kurang lebih 30 menit kita bisa menikmati keindahan Lake Ashi yang tenang dan
bersih (airnya jernih dan bebas sampah) dikelilingi oleh bukit-bukit batu
dengan pepohonan hijau yang memantul di air danau ini. Jika beruntung di hari
yang cerah kita bisa melihat puncak Mt. Fuji dikejauhan. Di atas kapal ini kita
bisa berfoto dengan bajak laut tapi cukup dengan membayar beberapa yen.
Sebenarnya mungkin akan lebih menyenangkan menikmati keindahan Lake Ashi ini
jika berada di luar kapal, tapi berhubung ini lagi winter udara begitu dingin
jadi saya hanya sebentar saja diluar.
Hakone Ropeway
Setengah jam berlalu
kami tiba di Togendai-Ko dan dari sini kami langsung naik ke Hakone Ropeway
menuju ke Owakudani. Kalo dulu pas ke Hongkong gak kesampaian naik gondola
akhirnya di Jepang terwujud juga. Memang pemandangan dari atas ketinggian
selalu menakjubkan. Sepanjang perjalanan tampak bukit-bukit berwarna hijau bercampur
kecokelat-cokelatan. Semakin ke atas Lake Ashi semakin mengecil dan
digantikan dengan pemandangan Mt. Fuji yang tampak kokoh dikejauhan. Jika
melihat ke bawah, tampak jalan setapak yang dipenuhi oleh salju-salju yang
membeku. Wuahh senangnya akhirnya bisa melihat salju dengan mata kepala
sendiri, sayang belum bisa menyentuhnya.
Mt. Fuji
Sesampainya di
Owakudani suhu semakin dingin saja hanya sekitar 4 derajat. Ughh kudu
menyembunyikan tangan jauh-jauh kedalam kantung baju. Setiap kali mengeluarkan
tangan untuk memotret, meskipun hanya beberapa menit tangan terasa langsung
kaku. Dari tempat ini pemandangan semakin mempesona karena memang tempat ini
menjadi salah satu area paling indah di Hakone. Selain karena bisa melihat Mt.
Fuji dengan jelas tanpa dihalangi apapun, kita juga disuguhi dengan penampakan
asap belerang yang keluar dari retakan gunung batu sekitar daerah ini. Tidak
heran ketika keluar dari stasiun Ropeway yang bersambungan dengan toko souvenir
kita akan langsung mencium aroma belerang yang lumayan kuat. Karena Owakudani
merupakan daerah kawah bekas letusan gunung Hakone beberapa ribu tahun lalu. Pas
sampe sini jadi ingat gunung Ijen di Banyuwangi, meskipun gunung Ijen jauh
lebih pekat kandungan belerangnya.
Asap Belerang
Kuro - Tamago
Kalo sudah sampai
tempat ini makanan wajib yang harus dimakan adalah telur hitam atau biasanya
disebut “Kuro-Tamago”. Telur ini kulitnya berubah jadi warna hitam karena
langsung direbus di danau belerang yang mendidih. Mungkin karena itu juga rasa
telur ini berbeda dengan telur rebus pada umumnya. Pas makan 1 biji terasa sangat nikmat dan gak cukup hanya makan 1 tapi kudu nambah. Untung saja
harganya tidak terlalu mahal, untuk sepaket telur isi 5 biji dihargai 500 yen.
Konon katanya kalo kita makan 1 butir telur hitam ini akan memperpanjang umur
kita. Wah saya kudu makan telur ini biar umur panjang jadi bisa tetap keliling
dunia (aminn).
Kuro Tamago
Menikmati Telur Hitam ajaib bersama Mary
Selesai menikmati
lezatnya telur hitam ajaib ini, saya buru-buru menuju ke bus stop area karena
bus menuju Sounzan tempat menaiki cable car sudah mau berangkat. Sepanjang
jalan yang meliuk-liuk tak tampak sedikit pun sampah berceceran, yang ada hanya
tumpukan salju menghiasi sudut-sudut jalanan. Kapan Indonesia bisa begini ya,
bebas dari sampah berceceran. Masih sibuk dengan pikiran sendiri gak terasa
sudah sampai di Sounzan aja. Gak perlu menunggu antrian lama Cable Car sudah
nongkrong menunggu penumpang yang akan menuju ke Gora. Naik Cable Car ini rasanya
sama aja kayak pas naik Tram di Hongkong. Tidak sampe 10 menit kami sudah tiba
di Gora dan selanjutnya pindah kereta menggunakanTozan Train menuju keHakone Yumoto untuk kembali ke Shinjuku.
Menurut beberapa
teman traveller kalo ke Hakone bakalan lebih seru lagi kalo bisa menginap di
royokan (penginapan ala Jepang) dan kudu nyoba mandi di onsennya. Mungkin buat
teman-teman yang mau kesana bisa menyediakan waktu 2 hari biar bisa lebih
menikmati daerah Hakone sepuasnya. Apalagi Hakone Free Pass memang adanya 2 atau
3 hari saja jadi gak rugi juga.Bahkan saya yang hanya sehari saja merasa sangat beruntung bisa ketempat ini. Bisa melihat keindahan Mt. Fuji dari dekat dan bonus objek wisata lain yang tidak akan kita temukan di tempat lain. So, tunggu apa lagi? Yuk packing dan nikmati pengalaman baru..
Fill your life with adventures, not things. Have stories to tell not stuff to show....
Hay Gaes, selamat datang di blogku.
Saya Merlin anak Toraja yang kebenaran suka jalan sana-sini dan menjejakkan kaki kemana Tuhan ijinkan saya melangkah. Lewat blog ini saya mencoba menuliskan pengalaman yang pernah saya alami selama melakukan perjalanan. Tujuan blog ini sebenarnya untuk saya baca lagi nanti setelah tua "cieee", tapi kalo bisa berguna buat kalian akan membuat saya lebih bahagia lagi. So cheerss.