Are you ready for IELTS?? |
Hey mates, kali ini
saya sharing gimana caranya dapat visa WHV versi saya. Tapi sebelumnya kudu cerita
kisah dibalik kenekatan saya untuk ikut WHV ini. Kalo kalian pembaca setia
blogku harusnya sudah tau kalo saya seneng banget traveling. Dari awal yang
anak rumahan, terus mulai jalan di daerah Jawa Timur, hingga akhirnya
memberanikan diri berangkat sendiri ke Singapore dari sinilah saya mulai
ketagihan ingin melihat dunia luar sebanyak mungkin. Karena sesungguhnya
traveling itu kayak narkoba bikin kecanduan tapi tidak mematikan.
Setelah beberapa kali
keluar negeri, I become “greedy” to see another country. Dari yang awalnya
hanya mimpi ingin ke Singapore, berpose depan Universal, perlahan tapi pasti
saya mulai memimpikan negara lain. Dulunya yakin setelah dari Negara A
saya rasa sudah cukup, tapi setelah pulang dari sebuah perjalanan keinginan
untuk pergi ke Negara yang lain muncul lagi. Begitulah seterusnya dari yang
awalnya hanya mimpi hingga akhirnya bisa jadi kenyataan. Saya orang yang paling
percaya bahwa segala sesuatu itu dimulai dari mimpi. Karena dari pengalaman
saya sendiri semua hal yang terjadi di hidup saya awalnya hanya mimpi, tapi
mimpi itu yang memberi kekuatan untuk berjuang menjadikannya kenyataan.
You have to dream before your dreams can come true –APJ Abdul Kalam
Keseringan keluar negeri membuat mimpi lama untuk bisa bekerja di luar negeri lebih sering muncul. Saya mulai aktif lagi mencari peluang gimana caranya biar saya bisa traveling ke berbagai negara tapi tetap berpenghasilan. Pernah terpikirkan untuk mencoba visa study tapi mengingat kemampuan bahasa Inggris saya yang “jongkok” banget akhirnya saya mengubur jauh-jauh. Hingga suatu hari tanpa sengaja saya membaca sebuah blog yang menuliskan pengalaman bisa keliling Australia selama 1 tahun tapi menghasilkan duit. Saya mulai gencar mencari tahu gimana caranya. Akhirnya ketemulah visa WHV ini yaitu visa yang memungkinkan pemegangnya untuk berlibur dan bekerja selama setahun di Australia. Tapi setelah membaca syarat-syaratnya (baca disini) nyali saya kembali ciut karena mereka mempersyaratkan Ielts minimal 4.5 dan memiliki dana 5000 AUD. Buat saya itu adalah hal yang impossible dan jauh dari jangkauan, jadi saya lagi-lagi mulai melupakan WHV ini..
Tapi yang namanya
desire tuh memang agak susah dihilangin begitu saja kan, apalagi saya terus
membaca berbagai blog yang membahas tentang whv. Semakin saya membaca semakin
saya teracuni untuk menjadi bagian dari WHV. Hingga akhirnya tanggal 19
September 2016 saya memberanikan untuk bertanya di satu blog masalah ielts.
Setelah dijelaskan singkat padat dan jelas intinya ielts 4.5 itu gak terlalu
susah untuk dijangkau yang penting bisa ngomong aja dan mau belajar. Saya
akhirnya tambah penasaran dan mulai join dengan group FB dan line khusus WHV Indonesia. Tiap hari membaca berbagai postingan yang memberi motivasi dan
melihat bahwa ternyata yang struggle soal ielts dan dana bukan hanya saya.
Akhirnya saya mulai meyakinkan diri untuk ikut berjuang juga. Seperti yang
sebelum-sebelumnya pernah saya bilang berada di komunitas yang tepat itu akan
sangat menolong tetap keep on fire, jadi saya berusaha mengelilingi diri saya dengan rekan-rekan
yang sama positifnya untuk berjuang meraih visa WHV ini.
Saya pun mulai
mencari tahu dan belajar ielts juga. Enaknya di group WHV Indonesia ini karena
ada line group khusus untuk mereka yang masih berjuang memperoleh sertifikat
ielts. Ada banyak catatan yang sangat membantu saya selama proses persiapan
ielts. Disana juga ada banyak teman-teman yang welcome banget mau ngajarin dan
menjawab setiap ada pertanyaan soal ielts. Dan yang pasti mereka tidak pelit
membagi ilmu atau informasi baru yang berhubungan dengan ielts, jadi
benar-benar banyak membantu saya selama proses persiapan ielts.
Anyway saya belajar
sendiri, maklum berusaha saving duit. Karena biaya tes dengan harga 2.8jt cukup
mahal buat saya apalagi kalo harus pakai les yang minimal bayar 3 juta. Jadi
saya memilih untuk belajar sendiri. Setelah belajar hampir sebulan saya
memberanikan diri mengambil pre-test tanggal 14 Oktober untuk tahu posisi saya
ada dimana. Tes ini saya ambil di Sun Education di Surabaya Timur cukup dengan
modal 100ribu saja. Pas tes ini karena tesnya akademik jadi lumayan susah buat
saya. Bahkan habis dari pre-tes saya langsung down dan merasa gak bisa dan gak
yakin skor saya bisa sampai 3. Tapi setelah tanggal 18 Oktober hasil saya
keluar dan ternyata skornya overall 4,5 not bad-lah yaa. Setidaknya tidak seburuk yang saya
bayangkan. Nah jangan berpikir bahwa
hanya karena kita udah punya mimpi terus semuanya berjalan mulus, BIG NO. Dalam perjalanan mewujudkan mimpi kita pasti akan ada up and down untuk
menjadikannya kenyataan. Tapi yang saya percayai kalo memang sudah waktunya
pasti akan selalu ada jalan, hanya saja kita jangan berhenti berusaha.
Karena merasa masih
jauh dari target saya tambah keras lagi belajar Inggris dan ielts. Saya
memutuskan mengambil komitmen harus belajar setidaknya 2 jam sehari mengenai
Bahasa Inggris. Sejak itu setiap pulang kerja saya hanya pulang untuk mandi dan
ganti baju lalu berangkat ke Perpustakaan Surabaya untuk belajar dari buku tapi
lebih banyak dari internet (youtube)
karena disana ada fasilitas wifi gratis. Maklum gak rela jika kuota habis hanya
gara-gara sering buka youtube. Prinsip saya kalo ada yang gratis kenapa gak
dimanfaatkan iya kan hehehe. Saking rajinnya ke perpustakaan, petugas
perpustakaan sampai hapal wajah saya.
Di Perpustakaan ini
juga ada Rumah Bahasa yaitu tempat kursus gratis beberapa bahasa salah satunya
bahasa Inggris. Jadi untuk meningkatkan keberanian dan kemampuan conversation,
saya ikut kelas conversation setiap hari Rabu. Saya berusaha chat dan speaking
sebanyak mungkin dengan bule karena menyadari kemampuan speaking saya yang
sangat kurang. Selain itu saya juga
mulai membiasakan diri untuk membaca artikel dan buku bahasa Inggris setiap
hari. Jadi saya benar-benar berusaha untuk mengelilingi diri saya dengan hal
yang berbau bahasa Inggris dengan tujuan supaya saya terbiasa.
Sebenarnya planning
awal saya mau belajar ielts dulu selama 3 bulan setelah itu ngambil pre-test
sebelum real test. Tapi realnya saya persiapan hanya sebulanan, lagi-lagi
karena diracuni sama teman-teman di group ielts dan beberapa pertimbangan
(karena waktu itu ada isu bahwa kuota WHV sudah mau full jadi kalo saya tidak
segera daftar bisa jadi saya harus menunggu periode berikutnya) jadi saya
langsung mendaftarkan diri tanggal 12 November untuk mengikuti tes ditanggal 3
Desember 2016. Prinsipnya kalo nunggu siap baru daftar Ielts, kita malah gak
akan pernah siap. Justru kalo kita udah daftar maka kita akan push diri kita
biar belajar dengan giat lagi untuk mencapai target. Itu yang saya alami
sendiri sih, gak tau lagi kalo per orang beda ya.
Seminggu sebelum real
test, saya mulai menghabiskan waktu benar-benar fokus untuk mengikuti tes ielts
secara online. Bisa buka di webnya (klik disini) disana kita bisa ikut test seperti real test
hanya saja tanpa bagian speaking. To cut a long story short tanggal 3 Desember
saya cuti dan mengikuti test. Lalu tanggal 16 Desember hasilnya keluar. Thanks
God score saya overall 6.0 yang artinya saya melewati target. Skor 6 itu sebenarnya masih kurang, jadi kudu tetap belajar apalagi kelemahan saya karena gak pede cuap-cuap langsung. Actually pas tes
waktu itu saya benar-benar kacau di bagian speaking. Jadi saya gak berharap
muluk-muluk. Selama 2 minggu hanya berdoa semoga skor saya 4.5 overall. Tapi
rupanya skor saya tertolong dengan reading dan writing. Jadi
buat teman-teman yang akan ikut ielts hal penting juga untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan kita. Nah sampai disini dulu kisah perjuangan
menghadapi ielts. Untuk perjuangan mengejar Surat Sakti bisa baca di postingan selanjutnya (klik disini).
Beberapa tips selama
persiapan ielts:
1. Buat target skor yang ingin dicapai dan buat jadwal
yang realistis berapa jam sehari waktu yang akan kamu habiskan untuk belajar
bahasa Inggris. Tidak usah terlalu memaksakan cukup semampunya saja yang
penting benar-benar komit untuk melaksanakan.
2. Perbanyak baca buku bahasa Inggris yang sesuai
minat kamu sehingga tidak berhenti di tengah jalan. Karena dari pengalaman saya
awal-awal baca buku bahasa Inggris sangat susah untuk mengerti bahkan saya
harus buka kamus berkali-kali karena vocabulary yang minim. Tapi karena saya
menyukai buku itu jadi saya terus berusaha membaca sampai selesai. Hingga
seiring waktu karena sudah terbiasa bukan terpaksa lagi tapi sudah menikmati
bacaan itu. Baca buku seperti ini akan menolong untuk fokus pas reading
test karena kebanyakan reading test topik yang harus dibaca agak panjang.
3. Manfaatkan gadget kalian, instal berbagai apps
khusus untuk persiapan ielts. Baik di android maupun ios ada banyak aplikasi
gratis untuk belajar ielts. Jadi dimanapun berada kita bisa belajar .
4. Belajar online dari youtube mengenai ielts. Beberapa
pengajar dan web yang rekomended yaitu Liz (ieltsliz.com), dan www.engvid.com kalo web ini kita bisa memilih gurunya sendiri
kalo saya sendiri sih suka Rebecca, Ronnie, Emma dan Adam.
5. Ikuti kursus online gratis di web, kalo dulu saya
joint www.coursera.org dan www.futurelearn.com. Enaknya kursus gratis ini karena kita diajarin
secara bertahap dan benar-benar terschedule seperti kalo kita kuliah.
6. Berusaha menghapal vocabulary setiap hari. Kalo saya biasanya
saya tempel di meja kerja atau di kamar jadi mudah untuk saya lihat. Perhari
hanya berusaha menghapalkan 5 kata saja karena kembali lagi kita harus tetapkan
target yang realistik.
7. Ikuti online test di www.ieltsonlinetests.com. Usahakan untuk memperoleh skor minimal 1 angka
diatas dari target. Misalnya target 4.5 maka usahakan saat tes online ini skor
kalian minimal 5.5.
8. Download beberapa buku ielts yang tersebar di
internet gratis. Kalo buku lebih banyak saya gunakan untuk menolong dibagian writing.
Kalo gak salah ingat ada yang dari Collins itu mereka memberikan trik-trik
untuk menghadapi writing test. Selain itu saya juga perbanyak menulis dan minta
teman-teman yang lebih jago bahasa Inggris untuk mengoreksi tulisanku.
9. Untuk speaking karena kebetulan saya punya teman
bule jadi saya jelaskan ke dia kalo saya lagi belajar jadi kalo pas ketemu
ngajak untuk ngobrol bahasa Inggris dan minta dia koreksi kalo salah. Kalo
teman-teman tidak seberuntung saya mungkin bisa nyari teman yang native language-nya Inggris di FB,
Watsaap, Instagram, Skype atau media sosial yang lain. Setiap hari juga saya
selalu punya waktu untuk speaking topic tertentu yang saya rekam untuk saya
koreksi sendiri (kayak self-talk gitu).
So many of our dreams at first seem
IMPOSSIBLE,
Then they seem IMPROBABLE,
And then when we summon the will
they soon become INEVITABLE
-Christopher Reeve-
Jadi, pake ielts yang akademik bisa ya??
ReplyDeleteBoleh minta link grup line yg whv engga??
Hai Fauzanin makasih udah mampir. Iya pake ielts akademik atau general gak masalah.
DeleteUntuk group whv line saya sudah leave skrg hanya punya group yg khusus darwin karena ini mau ke darwin.
Kalo mau coba searching di fb whv Indonesia ya. Disana ada link group2 yang ada.
Terimakasih
DeleteJadi, pake ielts yang akademik bisa ya??
ReplyDeleteBoleh minta link grup line yg whv engga??
iyup boleh banget. nah itu dia froup line yg whv udh aq leave setelah ikut ielts. COba komen di group FB WHV Indonesia ya mungkin ada yg masih punya link.
Deleteanyway sorry for late replay.
sudah sampai mana prosesnya?
This comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteHaiiii.. Aku ada rencana juga mau work holiday visa tpi aku takut gk lulus ielts. Soalnya ingg aku kura g :(
ReplyDeleteHEi Vedriyani
DeleteBukan cuma km kok yg takut soal ielts.
Aq juga dulu gitu. Dan semua pejuang2 whv yg englishnya gk bagus juga takut but we keep going so we made it.
Klo saya punya pintu doraemon saya mau km ikut ke masa sblm saya test ielts so u can see that Maybe I more worst then u. My english was very poor before.
But I working hard on it and I make it.
Skor 4,5 itu gk susah kok. Pokoknya pelajari ielts aja.
You can make it.
Good luck yaaa
Hallo kak Merlin
DeleteSalam kenal saya Hilda
Saya ingin tanya kak kalo untuk medical check up Apakah harus dilakukan setelah kita mengirim dokumen ke AVAC atau seperti yang kakak tulis boleh dilakukan sebelum kita mengirim dokumen, jadi kita medical check up dulu setelah mendapat HAP ID baru setelah itu kita kirimkan dokumen ke AVAC. Soalnya Berdasarkan informasi yang saya dapatkan selama ini prosedurnya bahwa kita mengirim dokumen dulu ke AVAC baru kita mendapatkan HAP ID. Terima kasih sebelumnya Kak, tulisannya informatif sekali, keep writing :)
Hi Hilda salam kenal
DeleteKlo kasus saya dulu beda.
Berhubung skrg udh banyak yg apply sebaiknya ikuti prosedur aja biar aman.
Sukses ya
Semoga segera granted.
Oke kak terimakasih banyak saran dan doanya. Sukses terus juga buat kak Merlin di Brisbane nya ;)
DeleteHelo kak, what a good and motivating post, kak aku tertarik utk ikut WHV 2018 nih, tp mau tanya itu gimana cara dpt pekerjaannya di australia ya kak? Apakah hanya lowongan pekerjaan yg casual saja yg bisa kita apply?
ReplyDeleteHi Gloria salam kenal.
DeleteCari pekerjaannya bsa apply door to door atau via online.
Kebanyakan sih memang hanya kerjaan casual aja klo whv. Tp mungkin klo ada skill khusus bisa dicoba apply buat kerjaan yg diinginkan.
lagi bingung banget belum dapet jawaban sama sekali mengenai ielts, jadi testnya lebih susah yg akademik atau yg general? keduanya boleh untuk apply whv kan? test ielts harus di bc dan idp aja?
ReplyDeleteHai, saya Gita, bisa minta kontak WA / LINE ? Saya mau tanya" mengenai WH Visa, apakah boleh ? Terimakasih.
ReplyDeletehai merlin, saya Lidya. Kebetulan saya ingin ikut daftar WHV ini, boleh saya minta email kamu buat tanya2 lebih detail lagi?
ReplyDeleteKalau ieltsnya di nilai standar pas2 4.5 gt gak ppa ya kak? Atau harus lebih ya
ReplyDelete