Web Imigrasi |
Sebelumnya saya sudah menulis gimana
perjuangan saya dapat ielts (baca disini). Setelah ielts selesai bukan berarti
saya sudah bisa berleha-leha, meskipun memang ielts adalah bagian yang paling
menantang dalam proses ini. Setelah ielts selesai pindah ke bagian 2 yaitu
mengurus SRPI atau kalo kita anak-anak WHV biasa menyebutnya surat sakti.
Karena tanpa SRPI ini sudah pasti gak bisa mengajukan berkas ke kedutaan
Australia.
Kalo prosedur yang benar (baca disini) seharusnya
kita memastikan semua berkas kita lengkap baru mendaftarkan diri ke Imigrasi
untuk memperoleh jadwal wawancara. Tapi berhubung saat itu
ada isu kalo kuota sudah mau full (kuota pertahun 1000) akhirnya saya mengikuti
teman-teman yang lain untuk daftar lebih dahulu. Jadi saya daftar disekitar
bulan November dihari yang sama setelah saya daftar untuk tes ielts dengan
pertimbangan bakalan dipanggil sebulan atau dua bulan lagi. Tapi ternyata hari
Rabu tanggal 30 November saya dapat email berisi undangan wawancara di tanggal
5 Desember. Waktu itu galau banget antara berangkat wawancara atau skip dulu.
Karena tes ielts saya baru tanggal 03 Desember otomatis hasil ieltsnya baru
keluar 2 minggu setelahnya. Belum lagi dana di rekening saya belum mencapai
syarat yang ditetapkan. Tapi kalo saya tidak berangkat, tidak ada yang menjamin
bahwa nama saya akan dipanggil untuk jadwal selanjutnya.
Akhirnya setelah bergumul semalaman dan
tanya ke beberapa teman, saya memutuskan untuk berangkat. Bisa dikata saya agak
bonek sih, tapi saya tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Besoknya hari Kamis
saya langsung menghubungi beberapa sodara dan teman untuk meminjam uang mereka
sehari saja untuk ditaruh direkening saya. Setelah berusaha chat sana-sini terkumpul
juga 55 juta lebih di rekening. Lalu saya langsung ke bank BCA (rekening saya
di BCA) minta surat referensi. Surat referensi ini saya tujukan ke Embassy Australia jadi teman-teman perlu mencatat alamat lengkap kantor Embassy Australia jaga-jaga kalo ditanyain bank. Beruntung saya langsung mengurus hari itu karena
ternyata tidak bisa langsung jadi tapi harus menunggu sehari.
Besoknya Jumat pagi-pagi saya ke bank untuk mengambil surat referensi bank. Waktu itu saya langsung minta 2 lembar (per lembar 50ribu) karena ada yang mengatakan kadang imigrasi minta yang asli juga (seharusnya cukup copyan, yang asli ke kedutaan) tapi saya tidak mau mengambil resiko. Untuk dana ini ada yang bilang harus mengendap selama 3 bulan, tapi dari pengalaman saya yang hanya sehari langsung jadi 50 juta tidak dipermasalahkan, karena memang saya tidak melampirkan rekening koran. Selain itu beberapa bank kadang-kadang mempersulit memberikan referensi bank jika dana di rekening kita mendadak gendut gitu.
Besoknya Jumat pagi-pagi saya ke bank untuk mengambil surat referensi bank. Waktu itu saya langsung minta 2 lembar (per lembar 50ribu) karena ada yang mengatakan kadang imigrasi minta yang asli juga (seharusnya cukup copyan, yang asli ke kedutaan) tapi saya tidak mau mengambil resiko. Untuk dana ini ada yang bilang harus mengendap selama 3 bulan, tapi dari pengalaman saya yang hanya sehari langsung jadi 50 juta tidak dipermasalahkan, karena memang saya tidak melampirkan rekening koran. Selain itu beberapa bank kadang-kadang mempersulit memberikan referensi bank jika dana di rekening kita mendadak gendut gitu.
Selesai dengan surat referensi bank,
saya lalu mengumpulkan semua berkas yang harus dibawah dan membeli map biru.
Perhatikan map biru yang dipakai adalah map yang berwarna biru tua seperti gambar yang sudah saya lampirkan. Setelah berkas terkumpul, hari itu juga saya langsung mencari
tiket yang menuju ke Jakarta hari minggu malam dan pulang senin malamnya.
Karena memang saya tidak bisa cuti lama dari kerjaan. Apalagi besok sabtunya
saya juga cuti karena harus tes ielts.
Tanggal 3 Desember pagi saya berangkat
ke Grand City untuk mengikuti test ielts di British Council (BC). Kenapa pilih
BC karena hanya BC yang masih ada seat di bulan Desember. Sampai disana kita
harus menitipkan semua barang diloker dan hanya boleh membawa paspor saja. Alat
tulis sudah disediakan oleh pihak BC. Setelah melakukan serangkaian registrasi
termasuk diambil foto, kami lalu dipersilahkan masuk ke ruangan sesuai nomor
urut. Selama test kami tidak boleh keluar dari ruangan, kalo pun kebelet banget
resiko kita tanggung sendiri karena tidak ada tambahan waktu. Pas speaking
ternyata audionya diputar dari laptop, tapi saya lumayan beruntung karena duduk
di belakang dan kebetulan laptopnya ada di belakang. Saya kurang tahu apakah
teman-teman yang duduk di depan ada kendala atau gimana. Selesai dengan tes
Speaking, Reading dan Writing kami disuru pulang dan kembali lagi besok untuk
tes Speaking (sesuai jadwal).
Hari Minggu malam saya berangkat ke
bandara untuk menuju ke Jakarta. Harusnya malam itu saya stay di kostan kakak
saya, tapi karena pesawat delay walhasil saya baru sampai di Jakarta hampir jam
1 malam. Karena udah malas keluar dari bandara akhirnya saya memilih untuk
tidur dibandara Soeta malam itu. Besoknya pagi-pagi saya sudah keluar dari
bandara naik bus Damri menuju ke Blok M lalu mengambil transjakarta menuju ke
kantor imigrasi di daerah Kuningan.
Alamat kantor imigrasi:
Direktorat Jenderal Imigrasi
Gedung Ditjen Imigrasi Lt. 1
Sub Direktorat Visa
Jl. HR Rasuna Said Blok X6 Kav. 8, Jakarta
Waktu saya sampai disana sudah ada
beberapa peserta lain yang sedang antri. Setelah daftar kami disuru untuk
menunggu sampai waktu wawancara dimulai. Disana saya sempat kenalan dengan
beberapa pejuang WHV dari kota lain, ada yang dari Kalimantan, Medan, dan
Sulawesi. Sambil menunggu antrian kami mengobrol banyak hal sharing perjuangan
kami masing-masing untuk bisa sampai ditahap ini. Termasuk share soal pertanyaan yang sering muncul saat diinterview. Intinya saat wawancara tugas kalian hanya meyakinkan pihak imigrasi bahwa kalian ke Australia memang untuk liburan sambil bekerja, bukan untuk tinggal seterusnya disana. Contoh pertanyaan menjebak yang konon katanya sering ditanyakan yaitu kalo dikasih kesempatan untuk tinggal selamanya di Australia mau atau nggak? Ada saudara atau pacar gak disana? Selain itu kita juga harus meyakinkan bahwa tujuan kita sudah jelas mau ke kota apa dan ngapain. Jadi ada baiknya kalian yang masih di tahap ini mulai searching kota-kota yang ingin kalian datangi. Setidaknya tahu interesting place yang ingin dikunjungi untuk menunjukkan bahwa kalian cukup mengenal Australia.
Gak lama saya sudah dipanggil. Hari itu saya diwawancara oleh Pak Didik yang baik banget tapi agak sibuk karena sebentar-sebentar di telpon orang. Wawancara saya hanya sekitar 10 menit saja, karena sertifikat ielts saya belum ada, saya minta email untuk saya kirimkan nantinya sebagai bukti. Keseluruhan interview saya pakai bahasa Indonesia dan pertanyaannya hanya seputar kehidupan saya seperti pekerjaan sekarang apa, tinggal sama siapa, nanti di Australia mau bekerja sebagai apa. Tapi beberapa teman yang lain saya dengar ada yang diinterview pakai bahasa Inggris jadi teman-teman harus mempersiapkan diri juga.
Gak lama saya sudah dipanggil. Hari itu saya diwawancara oleh Pak Didik yang baik banget tapi agak sibuk karena sebentar-sebentar di telpon orang. Wawancara saya hanya sekitar 10 menit saja, karena sertifikat ielts saya belum ada, saya minta email untuk saya kirimkan nantinya sebagai bukti. Keseluruhan interview saya pakai bahasa Indonesia dan pertanyaannya hanya seputar kehidupan saya seperti pekerjaan sekarang apa, tinggal sama siapa, nanti di Australia mau bekerja sebagai apa. Tapi beberapa teman yang lain saya dengar ada yang diinterview pakai bahasa Inggris jadi teman-teman harus mempersiapkan diri juga.
Setelah interview selesai saya langsung
balik ke Surabaya. Sementara teman yang lain pada sibuk ngecek email tiap hari
berharap sudah dapat SRPI, saya tenang-tenang saja karena memang berkasnya
masih menunggu ielts. Tak disangka dan tak diduga tanggal 15 Desember saya
menerima email dari Imigrasi dengan subjek Surat Rekomendasi. Yeayy thanks God,
ini keajaiban sih buat saya karena hasil ielts saya baru akan saya kirimkan
tanggal 17 Desember. Thanks to Pak Didik yang begitu yakin saya akan lulus
ielts, padahal saya sendiri gak yakin saat itu.
Surat sakti sudah ditangan bukan
berarti perjuangan selesai, karena masih ada 2 tahap lagi yang harus saya
lewati yaitu mengajukan berkas ke AVAC dan medical Check-up. Untuk bagian ini
akan saya tulis di part-3 (klik disini).
Beberapa tips penting:
1.
Setelah daftar di imigrasi,
sering-sering buka pengumuman daftar interview karena kadang-kadang undangan
interviewnya telat masuk di email.
2.
Saat dipanggil untuk interview
sebaiknya datang lebih pagian jadi bisa daftar di urutan awal supaya tidak
mengantri terlalu lama.
3.
Jika ada berkas yang masih kurang
sebaiknya kalian proaktif untuk minta kontak atau email yang mewawancarai
kalian karena kadang-kadang kalo tidak diminta mereka lupa ngasih.
FOLLOWING YOUR DREAMS IS AN EXHAUSTING, DRAINING
EFFORT,
BUT THE REWARDS ARE WELL WORTH IT ALL
Halo, Kak Merlin,
ReplyDeleteTerima kasih banyak untuk post ini. Sangat membantu!
Kebetulan kau juga tertarik untuk WHV. Hanya saja, tahun ini daftar wawancara surat sakti sudah ditutup dan baru buka lagi Juli 2018 (menurut websitenya). Mau Tanya nih, kak, kebetulan aku lulus bukan dari universitas ternama dan akreditasinya masih C. Apakah ini menjadi bahan pertimbahan imigrasi juga untuk mendapatkan surat sakti? Sebulumnya, terima kasih banyak, ya, kak. Semoga sukses terus!
Hi ANnisa makasih sdh mampir.
DeleteIya nih peserta semakin membludak dan quota gak nambah. Semoga tahun depan dpt jatah ya.
Kalo setahuku gak ngeliat akreditasi kok. Yang penting ijazah asli aja udah bisa. So don't worry about that.
Semoga sukses ya dan bisa segera kesini,
You will never regret it. 😉😉
Hi, thank you informasinya 😃 agak telat tahu soal WHV ini, disaat umur udah 29y baru ngebet buat ambil WHV. Di syarat nya kan belum berusia 30 saat pengajuan permohonan surat rekomendasi, nah pas July 2018 aku genap 30y. Masih bisa apply ga ya...
ReplyDeleteHi Vhy, salam kenal.
DeleteSebenarnya bisa aja pokoknya gk lewat dr 30. Banyak kok tmn2 yg mepet gitu tp bsa granted dlu. Masalahnya skrg quota membludak. Denger2 quota tahun ini aja udh full. Berarti hrs nungfu quota tahun depan nah klo tahun depan bru dapat quotanya mepet banget krn juli 2018 bru buka pendaftaran lg. Tp coba pantengin terus aja webnya imigrasi sapa tau ada kabar baru. Thanks
Kalo cuma lulusan SMA bisa gk ya?
ReplyDeleteKalo lulusan SMA setahu saya belum bisa. Minimal pernah kuliah 4 semster. Thanks
DeleteKak part 3 ny mana nihh?
ReplyDeletehttps://jejakmerlin.blogspot.com.au/2017/03/perjuangan-mendapat-work-holiday-visa_12.html?m=1
DeleteAda di next page say.
Anyway thanks udh mampir yaa
Semoga bermanfaat
Kak, kemarin daftar tes IELTS nya melalui Online ya? Website nya apa ya kak?
ReplyDeleteThanks
Hi A M
DeleteIyup daftar online.
Kalo gak salah webnya
http://indonesia.ielts.britishcouncil.org/iorpsea/html/registration/showExamSessionListServlet.do
Coba googling lagi ya untuk mastiin.
Good luck
Kak,untuk pendaftaran whvnya dibuka kapan ya?
ReplyDeleteHarusnya setiap juli tp skrg imigrasi banyak perubahan jadi coba pantengin web mereka aja.
DeleteOh iya kak,saya udah cek di webnya tpi gabisa dibuka kenapa ya??
DeleteSepertinya karena quota udh full. To coba lagi aja kayaknya mereka bakalan buka lagi kok.
DeleteHaloo kak Merlin. Thank you atas sharing pengalamannya kak. Sangat membantu kak :)
ReplyDeleteAnyway, aku mau tanya jg kak, bagaimana cara kakak bias gabung dengan grup WHV? Lalu, kakak ambil IELTS Academic atau General Training?
Terimakasih yaa kak
ReplyDeletemau nanya berapa kali yaa pembukaan pendaftaraan WHV dalam setahun 🙏...?
ReplyDeleteBiasanya 1-3 kali tergantung sisa kuota
Deleteselamat sore, bolehkah disini saya menyampaikan infomasi terkait kerja ke Australia?
ReplyDeletekak mmg hrus ke jakarta untuk interview yah? pernah ada pengalaman teman kakak yg secara online atau di daerah ny sendiri tes wawancarany?
ReplyDelete