Chungking Mansions |
Hongkong merupakan
salah satu negara impian yang ingin saya kunjungi dari dulu tapi berhubung
tiketnya masih mahal so HK nangkring diurutan kesekian setelah indocina. Gak
ada target kapan harus ketempat ini, hanya saja emang pingin. Hingga akhirnya
suatu hari saya dapat pesan dari temen “si raja” tiket murah kalo ada tiket
promo untuk KL-Macao (800rb pp) gak mikir panjang langsung saya ambillah tiket
itu.
Sama kayak biasa tiket promo yang low cost dari AA itu selalu gak ada bagasinya lagian judulnya kan backpacking, so bener-bener hanya modal backpack aja kesananya.
Sama kayak biasa tiket promo yang low cost dari AA itu selalu gak ada bagasinya lagian judulnya kan backpacking, so bener-bener hanya modal backpack aja kesananya.
Tiket sudah di tangan
waktunya menentukan mau kemana saja. Setelah googling dan karena waktu singkat
maka tempat-tempat yang didatangin hanya tempat wajib aja seperti Disneyland,
Nong Ping, Peak Tram, Avenue Of Star, Ladies Market. Udah nentuin tempat
waktunya nentuin budget. Karena udah tau semua mahal kalo di Hongkong so
berusaha mencari semua yang murah-murah termasuk obejk wisata dan penginapan. Untuk
objek wisatanya booking di Klook aja karena lebih murah daripada beli on the
spot. Untuk penginapan seperti biasanya nyarinya dorm biar murah meskipun
beberapa blog bilang kalo dorm di HK rada jorok dan kecil, but it’s ok selama
bisa di tempati tidur saja, namanya juga backpacker kere. LOL
Hari H tiba setelah
dibuka dengan trip singkat ke Vietnam (kalo belum baca bisa baca disini), setelah
Vietnam lalu perjalanan dilanjutkan ke Macao sebelum lanjut ke HK (One Day Trip
Macao tertulis terpisah). Karena pesawat saya landing di Macao maka untuk ke HK
naik Turbojet. Sesampai di Terminal Star Ferry di daerah Tsim Tsa Tsui ternyata
masih hujan juga, beruntung sudah gak sederas sebelumnya. Dari Terminal Ferry
menuju ke hostel Asoka tempat menginap sudah tidak terlalu jauh jadi saya
memilih jalan kaki saja. Melewati Kowloon Park untuk memotong jalan menuju
Chungking Mansions ternyata pilihan yang kurang tepat karena di malam hari
taman ini lumayan gelap dan tergenang hari saat hujan. Tapi karena itu jalan
paling singkat jadi gak ada pilihan.
Keluar dari Kowloon
Park langsung disambut dengan cahaya lampu warna-warni dari bangunan sekitar
jalan. Tampak banyak outlet-outlet dengan berbagai dagangan mencoba menarik
perhatian siapa saja yang lewat dengan musik kekinian yang melantun dengan
keras. Hawa-hawa HK bener-bener mulai terasa di tempat ini. Saat jalan menuju
ke Chungking beberapa kali ditawari penginapan oleh calo-calo disana, tapi
berhubung saya sudah ada penginapan jadi saya memilih melewati begitu
saja.
Setelah berjalan
kurang lebih 15 menit sampai juga di sebuah bangunan tinggi tulisan Chungking
Mansions yang padat dengan orang yang lalu lalang. Sempatin bertanya pada
penjaga lift untuk memastikan saya tidak salah mengambil lift, lalu ikut
berbaur dalam antrian orang-orang. Yuhu untuk naik lift aja kudu antri maklum
liftnya kecil sekali hanya bisa 5-6 orang. Dalam hati udah rada kesel aja
pengen segera melepaskan beban backpack yang begitu berat ini (takut tambah
pendek kalo kelamaan).
Setelah sampai di
lanta 6 sesuai alamat yang tertulis di kertas bookingan, eh ternyata pintunya
gak ke gembok dan gak ada orang sama sekali. Setelah kebingungan beberapa menit,
dari arah pintu tangga darurat tampak seorang pria berperawakan tinggi menyapa
dan menunjukkan jalan rada bingung juga dia bilang apa karena kurang jelas.
Yang jelas terdengar hanya Asoka… Asoka yang beberapa kali disebutnya. Dia lalu
memberi isyarat suru jalan lewat tangga. What????? Jalan lewat tangga? Dengan
ransel sebesar ini? Oh em ji… Tapi apa
hendak di kata tak ada pilihan lain, so dengan langkah berat saya mengikuti
orang tersebut menapaki tangga satu per satu. 2 kali putaran akhirnya tiba juga
di sebuah lobby kalo bisa di bilang lobby karena hanya seukuran 5 x 6 meter
dengan hiasan jemuran seprei dan handuk berwarna putih disana-sini. Fiuh
finally sampe juga.
Gak mau buang waktu
langsung daftar ke respesionis dan setelah menyerahkan Paspor dan 500HKD
sebagai jaminan saya ditunjukkan kamar yang akan saya tempati. Pertama kali
buka pintu langsung shock. Astaga kamar yang seukuran 2 x 2 meter diisi dengan
1 bunk bed dan 1 ranjang biasa plus sebuah meja kecil dan AC. Masuk kedalam
hanya bisa berjalan sebanyak 3 langkah dan sudah di batasi oleh
ranjang-ranjang. Hahaha gak bisa ngomong apa-apa, yang penting gak tidur di
jalanan aja. Emang udah baca kalo penginapan di HK semuanya sempit-sempit dan
jorok-jorok jadi udah mempersiapkan mental sebelumnya, meskipun pada akhirnya
mulut tetep menganga juga pertama kali liat.
Gak mau pusingin yang
lain saya buru-buru membongkar tas dan mengambil peralatan mandi dan berlari
menuju kamar mandi. Pertama kali buka, lagi-lagi saya kagum dengan bentuknya
yang sangat “minimalis”. Hanya cukup untuk berdiri dan mengguyur badan, bahkan
untuk merentangkan tangan aja gak bisa (semoga kalian bisa bayangin gimana
kecilnya ya). Untung saja semua lengkap ada shower dan air panas buat mandi.
Selesai bersihin
badan langsung balik kamar dan langsung ngambil posisi tidur mendekap di bawah
selimut yang lebih tepatnya sarung tebal tai luamyan untuk ngangetin badan.
Sebelum tidur berdoa singkat tapi gak terasa keluar juga air mata rasa syukur.
Dengan sejuta pengalaman hari ini mulai dari Macao sampai di HK rasanya sangat
bersyukur Tuhan selalu menyertai dan menjaga melewatin sehari lagi. Di kamar
yang kecil dan sempit ini saya bersyukur masih dikasih kesempatan menikmati
kasur buat mengistirahatkan badan yang sudah sangat lelah. Menanti esok yang
hadir dengan surprise yang lain. Can’t wait.
0 comments:
Post a Comment