Setelah beberapa hari galau harus memilih kemana weekend ini saking banyaknya pilihan, akhirnya saya memutuskan ikut trip Dewa-Dewi yang di “gawangi” oleh Mas Ardjuna untuk eksplore bukit jamur dan bukit kapur Gresik. Jam 07.00 saya menuju mepo di KBS (Kebun Binatang Surabaya). Sambil menunggu yang lain saya menyempatkan diri untuk mengambil foto patung Sura dan Baya yang menjadi icon Surabaya.
Jam 8 lewat kami menuju ke Gresik, perjalanan yang seharusnya hanya 1 jam molor jadi 2 jam karena rombongan kami sempat terpisah dipersimpangan jadi harus menunggu satu sama lain. Kami tiba di bukit jamur sekitar jam 10 dan udara mendadak berubah menjadi sangat panas. Ternyata betul kata teman saya, tempat ini sangat panas suhunya bahkan mencapai 37 derajat. Jadi jika ingin ke tempat ini sebaiknya datang pagi-pagi sebelum matahari terik atau sore hari saat matahari mulai terbenam.
Dari
jauh Bukit Jamur yang merupakan bekas penambangan di kecamatan Bungah, Gresik ini tampak seperti perkampungan Smurf yang berbeda
warna. Jika perkampungan Smurf berwarna biru, bukit jamur ini berwarna coklat.
Saya juga penasaran bagaimana kisahnya sehingga bekas tambang tersebut
meninggalkan sisa-sisa yang bentuknya persis seperti jamur. Setelah membaca
dari beberapa sumber, ternyata hal itu disebabkan karena bagian bawah lebih
rapuh di bandingkan bagian atas sehingga bagian bahwa lebih cepat terkikis dan
meninggalkan bekas berbentuk jamur. Fenomena alam ini bisanya disebut “Mushroom
Rock” sama seperti yang ada di sebuah pantai di Taiwan.
Untuk
masuk ke tempat ini hanya perlu membayar uang parkir sebesar 3ribu rupiah untuk
motor dan 10ribu rupiah untuk mobil. Tempat ini merupakan lahan milik
perorangan, maka hingga saat ini hanya di buka pada hari Minggu untuk umum.
Karena pada hari biasa di tempat ini ada aktivitas penambangan. Jika tidak
tahan dengan panasnya, kita bisa menyewa payung yang di sediakan oleh warga di
sana. Tidak terlalu banyak hal yang bisa dilakukan di tempat ini, selain
berfoto dengan latar belakang bukit jamur. Panasnya yang pake sangat membuat
kami tidak betah berlama-lama ditempat ini. Akhirnya kami memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan menuju ke Bukit Kapur Sekapuk.
(24 Mei 2015)
(24 Mei 2015)
0 comments:
Post a Comment