Eksplore Gresik - Part I : Bukit Jamur


Setelah beberapa hari galau harus memilih kemana weekend ini saking banyaknya pilihan, akhirnya saya memutuskan ikut trip Dewa-Dewi yang di “gawangi” oleh Mas Ardjuna untuk eksplore bukit jamur dan bukit kapur Gresik. Jam 07.00 saya menuju mepo di KBS (Kebun Binatang Surabaya). Sambil menunggu yang lain saya menyempatkan diri untuk mengambil foto patung Sura dan Baya yang menjadi icon Surabaya.

Jam 8 lewat kami menuju ke Gresik, perjalanan yang seharusnya hanya 1 jam molor jadi 2 jam karena rombongan kami sempat terpisah dipersimpangan jadi harus menunggu satu sama lain. Kami tiba di bukit jamur sekitar jam 10 dan udara mendadak berubah menjadi sangat panas. Ternyata betul kata teman saya, tempat ini sangat panas suhunya bahkan mencapai 37 derajat. Jadi jika ingin ke tempat ini sebaiknya datang pagi-pagi sebelum matahari terik atau sore hari saat matahari mulai terbenam.





Dari jauh Bukit Jamur yang merupakan bekas penambangan di kecamatan Bungah, Gresik  ini tampak seperti perkampungan Smurf yang berbeda warna. Jika perkampungan Smurf berwarna biru, bukit jamur ini berwarna coklat. Saya juga penasaran bagaimana kisahnya sehingga bekas tambang tersebut meninggalkan sisa-sisa yang bentuknya persis seperti jamur. Setelah membaca dari beberapa sumber, ternyata hal itu disebabkan karena bagian bawah lebih rapuh di bandingkan bagian atas sehingga bagian bahwa lebih cepat terkikis dan meninggalkan bekas berbentuk jamur. Fenomena alam ini bisanya disebut “Mushroom Rock” sama seperti yang ada di sebuah pantai di Taiwan.




Untuk masuk ke tempat ini hanya perlu membayar uang parkir sebesar 3ribu rupiah untuk motor dan 10ribu rupiah untuk mobil. Tempat ini merupakan lahan milik perorangan, maka hingga saat ini hanya di buka pada hari Minggu untuk umum. Karena pada hari biasa di tempat ini ada aktivitas penambangan. Jika tidak tahan dengan panasnya, kita bisa menyewa payung yang di sediakan oleh warga di sana. Tidak terlalu banyak hal yang bisa dilakukan di tempat ini, selain berfoto dengan latar belakang bukit jamur. Panasnya yang pake sangat membuat kami tidak betah berlama-lama ditempat ini. Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Bukit Kapur Sekapuk.



(24 Mei 2015)

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo