Menikmati Ranu Kumbolo: Surganya Para Pendaki Gunung Semeru (Part 3)

 

Semalaman berjuang berusaha terlelap di tengah alam yang benar-benar dingin menusuk tulang, tidak mengurangi semangat bangun pagi untuk menyaksikan sunrise di tempat ini. Berdasarakan kisah orang, sunrise di Ranu Kumbolo benar-benar indah dan romantik. Ya tak dapat di pungkiri tempat dengan ketinggian 2400 mdpl ini mampu menyajikan panorama yang begitu indah.

Jam 4 pagi saya sudah terbangun karena para pendaki di luar sana sudah pada ribut siap-siap menyambut sunrise. Mencoba keluar tenda, namun ternyata di luar sana masih gelap dan sangat dingin karena suhu sampai minus derajat. Akhirnya saya kembali masuk tenda menghangatkan badan. Sekitar jam 5 dari luar terdengar terikan pendaki yang membangunkan temannya karena sunrise sudah muncul. Saya pun membangunkan Evi dan bergegas keluar.




Pertama kali keluar tenda mata saya langsung menangkap cahaya berwarna jingga ke ungu-unguan,di tengah-tengah lembah 2 gunung. Wuahh selama ini kalau lihat foto sunrise di Ranu Kumbolo saya pikir sudah di edit oleh orang-orang, ternyata itu bukan hasil editan tapi benar-benar real sesuai kenyataan.

Sesaat saya hanya bisa ternganga dalam sunyi menikmati indahnya gradasi sunrise pagi itu yang terpantul di air danau yang tenang.Benar-benar bonus pagi yang sempurna setelah berlelah-lelah mendaki di hari kemari.Perjuangan yang cukup melelahkan untuk bisa sampai ke tempat ini melipat gandakan keindahan Ranu Kumbolo pagi itu. Rasa mellow saya mulai keluar, di pelupuk mata ada genangan air mata terharu bisa sampai di tempat ini. Dalam hati hanya bisa bersyukur kepada Tuhan karena diijinkan untuk menyicipi salah satu karya spektakuler-Nya.





Saat mentari mulai menyingsing menyinari danau, dari kejauhan tampak asap yang merambat lembut di atas permukaan air. Kami pun segera menuju kearah pesisir danau untuk mengambil beberapa gambar di sebatang kayu yang biasanya di jadikan icon oleh para pendaki lain. Ternyata bukan sembako aja yang harus antri, tapi foto di tempat ini juga harus antri.



Tanjakan Cinta  

Selesai mengambil gambar kami pun mulai membongkar tenda dan bersiap-siap untuk pulang. Karena teman-teman yang lain tidak ingin naik ke Tanjakan Cinta yang cukup legendaris karena mitosnya, akhirnya saya dan Evi memutuskan untuk naik berdua saja. Rasanya sayang jika sudah jauh-jauh ke tempat ini dan tidak mencoba mendaki Tanjakan Cinta yang konon katanya kalo berhasil sampai keatas sambil memikirkan pasangan tanpa menoleh kebelakang akan berjodoh. Sayangnya saya tidak bisa membuktikan kebenaran mitos ini, karena tanjakannya lumayan berat sehingga saya lebih sibuk mengatur nafas dan langkah kaki daripada memikirkan para pria-pria cakep di luar sana.

Menuju Tanjakan Cinta

Panorama dari Puncak Tanjakan Cinta
Dari atas puncak Tanjakan Cinta ini memang pemandangan sangat indah. Di bawah sana tampak air danau berwarna hijau yang memantulkan cahaya matahari. Di sekelilingya tampak berdiri kokoh jejeran gunung seakan-akan melindungi Ranu Kumbolo.Di pesisir danau dihiasi oleh tenda warna-warni dari para pendaki. Selesai mengambil beberapa gamabr kami pun kembali turun ke bawah dan bergabung bersama teman-teman.Setelah pamitan ke beberapa pendaki yang jadi saudara dadakan kami ditengah ganasnya gunung, kami pun melangkahkan kaki, pulang dengan membawa sejuta memori.

Puncak Tanjakan Cinta


QUOTES:
Hidup bukanlah suatu tujuan.
Hidup adalah suatu perjalanan.
Kita semua menemui tikungan dan belokan yang tak terduga, puncak gunung serta lembah.
Semua yang terjadi pada kita membentuk diri kita sekarang.

Dan dalam petualangan setiap hari, kita menemukan kualitas terbaik di dalam kita.

Teriakan Histeris Malam Hari di Ranu Kumbolo


Sebenarnya saya tak ingin menceritakan bagian ini, namun setelah saya pikir ada perlunya juga untuk menjadi pelajaran bagi pendaki pemula seperti saya jangan sampai meremehkan pendakian. Jadi saat itu waktu baru menunjukkan pukul 6 sore lebih, namun di luar tenda sudah cukup gelap. Sedang asik membaringkan tubuh dan berusaha mencari posisi tidur yang nyaman, tiba-tiba dari belakang tenda terdengar teriakan histeris.

Awalnya saya pikir itu teriakan anak kecil yang mungkin lagi menangis kelaparan atau kedinginan. Namun semakin lama suara teriakan itu berubah jadi tangis histeris berkali-kali. Di sekitar area camping mulai terdengar kegaduhan. Orang berlari kesana kemari dan beberapa terikan “kena hipo; iya dia hipo; bla..bla..bla.. hipo”. Intinya saya menangkap kalo wanita yang sedang teriak-teriak itu diduga terkena hipothermia.

Sesaat terpikir untuk keluar dari tenda dan melihat apa yang terjadi, namun dingin yang menusuk tulang bahkan ketika sudah memaki 2 jacket dan sleeping bag mengurungkan niat saya. Rasa penasaran saya tahan dan hanya membayangkan yang terjadi di luar sana dari suara-suara yang tertangkap.



Dari cerita teman seperjalanannya yang saya dengar, perempuan tersebut sejak awal perjalanan tidak mau makan.Kemungkinan itu yang menjadi salah satu penyebab dia mengalami hipo. Apa sih Hipotermia itu? Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita mengalami penuruan suhu inti (suhu oragan dalam). Gejala awalnya adalah kedua kaki dan tangan terasa dingin dan mulai menggigil. Jika sudah dalam kondisi parah pikiran akan menjadi kacau, bingung dan bicara meracau. Jika berlangsung terus-menerus, tubuh kemudian memasuki masa kritis dan bisa menyebabkan kematian.


Standar pakaian di gunung: kupluk,kos tangan, baju dan jaket berlapis, NO jeans!!

Cara mencegah supaya terhindar dari Hipotermia: para pendaki sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik. Pastikan untuk selalu menggunakan pakaian yang tepat saat mendaki.Jika perlu gunakan beberapa lapis pakaian yang kering agar tetap hangat. Makan makanan yang mengandung gizi yang baik dan minum air yang cukup. Jika merasa lelah jangan gengsi untuk beristirahat.

Cara mengatasi hipotermia: Pindahkan ke tempat kering dan hangat, misalnya tenda. Menjaga agar suhu tubu tetap stabil dengan menggunakan selimut atau sleeping bag. Jika lebih parah di perlukan panas tubuh dari orang lain, suruh seseorang untuk membuka pakaian dan berbagi selimut dengan si korban. Jika masih memungkinan untuk minum, maka berikan minuman hangat. Jangan memaksakan korban untuk makan atau minum jika tidak sadarkan diri karena akan menyebabkan tersedak. Jika sudah lebih baikan sebaiknya disuru bergerak supaya suhu tubuh cepat kembali hangat.


Jadi bagi teman-teman yang ingin melakukan pendakian, pastikan kondisi tubuh memang fit untuk mendaki. Salah satu fungsi dari Surat Keterangan Sehat yang harus di setor itu untuk memastikan keselamatan jiwa kita di atas sana. Karena gunung selalu menyimpan sejuta misteri yang tidak bisa kita salami. Ketika mendaki ingatlah bahwa kita adalah tamu, jadi berlakulah yang sewajarnya.

Gunakan perlengkapan mendaki yang standar, terutama untuk menahan dingin dan cuaca ekstrim di atas gunung.Masalah makanan jangan di sepelehkan, meskipun tidak nafsu makan harus tetap dipaksa untuk makan demi memperoleh energy yang cukup selama mendaki. Kita mendaki gunung untuk melihat keindahan ciptaan Tuhan lebih dekat, jangan sampai tinggal nama yang pulang ke rumah.

Kisah selanjutnya dari wanita di atas saya kurang tahu, yang pasti keesokan subuhnya kembali teriak-teriak. Saat turun ke Ranu Pani teman-teman menginfokan bahwa dia melanjutkan perjalanan ke Kalimati. Lumayan nekat juga, hanya bisa berdoa semoga tidak terjadi apa-apa. Ada beberapa celoteh teman-teman bahwa dia hanya cari perhatian, ada yang bilang kerasukan, what everlah yang penting ini merupakan satu pembelajaran bagi saya pribadi. Jangan sampai naik gunung dengan perut kosong.

QUOTES:

“HIDUP INI SANGAT SINGKAT, MAKA JANGAN MEMBUATNYA LEBIH SINGKAT LAGI DENGAN SESUATU YANG SIA-SIA.”

KEPRIBADIAN WANITA BERDASARKAN WARNA KESUKAAN



Lama gak nulis euy, kali ini mau sharing yang lain lagi. Masih ada hubungannya dikit sama ilmu yang dulu saya pelajari, but ini mungkin masuk Psikologi Populer kali yaa...
Gak terlalu ilmiah, tapi di baca buat senang-senang bolehlah...
Yuk belajar karakter cewe dari warna yang biasa dia pakai. Setiap warna memiliki makna sendiri, sehingga wanita yang cenderung menyukai warna tertentu cenderung mempunyai karakter sesuai dengan warna tersebut. Berikut beberapa karakter berdasarkan warna-warna

1.      Merah
Wanita yang menyukai warna merah cenderung blak-blakan, pemberani, energik, kompetitif, pemimpin, berani dan rasa ingin tahunya besar. Orang yang memiliki aura merah mempunyai jiwa wiraswasta, pribadi yang ceria, penuh semnagat, dan sensual. Oleh karena itu, wanita yang senang warna merah cocok bekerja di bidang promosi. Penyuka merah juga senang menjadi pusat perhatian dan termasuk tipe orang berwibawa, senang mengayomi teman yang lemah dan konon orang ini termasuk tipe sulit jatuh cinta. So, kalian para pria butuh usaha lebih untuk membuat wanita penyuka warna ini jatuh cinta.

2.      Merah Muda
Wanita yang menyukai warna ini biasanya penuh imajinasi, penuh fantasi, memiliki jiwa pemimpin, artistik, kreatif, lembut, sensitif, dan mudah terluka perasaannya. Orang yang beraura merah muda sering tidak realistis dalam memikirkan sesuatu. So kalian para pria perlu berhati-hati dalam memperlakukan wanita penyuka warna pink.

3.      Merah Tua
Pada umumnya wanita yang menyukai warna ini mempunyai kekuatan fisik yang prima, pekerja keras, orientasi ke aksi, realistis, vitalitas tinggi, sangat membumi dan over aktif. Mereka yang memiliki aura merah tua memiliki kecenderungan lebih mudah mengalami stress dan panik. So kalian para pria kudu tetap tenang saat si doi panik.
4.      Oranye
Wanita yang menyukai warna ini biasanya sangat produktif, positif, suka petualang, kreatif, ekspresif, berpikir extrovert, berani, selalu tampak gembira, dan berorientasi bisnis dalam setiap aktivitasnya. Mereka yang memiliki aura oranye sangat menyukai tantangan dan pengejar prestasi.

5.      Kuning Kecokelatan
Pada dasarnya wanita yang menyukai warna ini lebih analitis, intelek, berpikir logis, dan menyukai halphal detail serta terstruktur. Pemiliki aura Kuning kecokelatan adalah orang yang jujur, perfeksionis, dan berpendirian teguh dalam berpikir maupun bertindak.

6.      Kuning
Wanita yang menyukai warna ini menandakan dia mempunyai jiwa yang penuh kehangatan, optimis, kreatif, ceria, murah hati, suka menolong, memiliki jiwa sosial yang tinggi dan senang menghibur orang lain. Mereka senang belajar hal baru, mudah beradaptasi, easy going, dan suka berolahraga serta melakukan kegiatan di luar.

7.      Hijau
Kebanyakan wanita yang menyukai warna ini adalah orang yang teguh pendiriannya dan cenderung keras kepala. Akan tetapi mereka termasuk orang yang senang berkomunikasi dan bersifat sosial, menyukai hal-hal yang berkaitan dengan alam, menyukai binatang peliharaan serta romantis. Dalam hal percintaan mereka mendambakan calon teman hidup yang penuh toleransi dan dapat dipercaya.

8.      Hijau Gelap
Konon wanita yang suka warna ini adalah orang yang menyukai kekayaan material, komunikatif, penuh tanggung jawab, memiliki ambisi yang kuat dan pola pikirnya sangat cepat. SO kalian para pria yang menyukai wanita tipe ini kudu mapan dulu ya…

9.      Biru
Wanita yang menyukai warna ini biasanya sangat sensitif, tapi penuh kasih, penuh perhatian, dan loyal pada kedamaian. Mereka suka memberikan pelayanan dan perhatian kepada orang lain. Sisi negatifnya mereka mungkin pemurung, meski demikian mereka selalu menyenangkan. Uniknya dalam soal cinta, mereka pandai menyembunyikan perasaan.

10.  Biru Tua
Mereka yang menyukai warna ini lebih menyenangi sesuatu yang jelas, mempunyai kepribadian yang tenang, memiliki perasaan yang dalam, penuh kasih, suka mencari kebenaran, introvert, menyukai hal-hal yang berkaitan dengan seni, idealis dan autentik.
11.  Ungu
Wanita yang menyukai warna ini biasanya intuitif, artistik, idealis, menyukai hal-hal magis, sensual, futuristik dan karismatik. Mereka dengan aura ungu memiliki visi ke dapan yang jelas dan kuat, suka membuat teori, penemu dan pemikir yang inovatif. Wanita penyuka ungu benar-benar wanita yang luar biasa sehingga hanya orang yang kuat mental saja yang bisa mendekati dan menjadi kekasihnya.

12.  Putih
Wanita yang menyukai warna ini cenderung menyukai hal-hal spiritual, ketenangan, dan pencerahan. Mereka memiliki sifat anggung, idealis, moral yang tinggi tidak angkuh dan senang menolong siapa saja sehingga di sukai banyak orang. Wanita dengan aura putih cenderugn menyukai hal-hal religi dan tidak menyukai tipu muslihat dalam apa pun.

13.  Hitam
Wanita penyuka warna ini termasuk misterius, tidak suka berbasa-basi, sulit diajak kompromi dan protektif jika berhubungan dengan masalah cinta. Mereka dengan aura hitam tidak mudah diajak berteman, tidak suka dengan hal berlebihan melainkan berisfat natural. Mereka linca dalam hal tertentu saja. Saat berada di lingkungan yang tidak disukai, maka dia akan menjadi orang pemurung. Sebagaimana warna hitam selalu cocok dipadukan dengan warna lain, para penyuka warna ini juga cenderung cocok berteman dengan siapa saja.
Gimana para pria? Apakah sudah mendapat sedikti pencerahan gimana cara mendekati wanita incaran kalian? Atau masih butuh info lebih lagi? Jika ya silahkan baca buku dengan judul “Membaca Watak Wanita dari Caranya Dandan, Bicara, parfum dan Buah Kesukaannya, karya Imam Wahyu Winaris. Di dalam buku ini akan ada lebih banyak referensi yang dapat dipadukan satu sama lain untuk lebih mengenal wanita idaman anda. 

Ranu Kumbolo: Surganya Para Pendaki Gunung Semeru (Part 2)


Tadaa…. It’s time to get lost. Sudah baca kan pendahuluan dari kisah petualangan menuju Surganya Semeru? Yok lanjut ke babak selanjutnya. Setelah berdoa bersama-sama, kami pun memulai pendakian kami selangkah demi selangkah menuju ke Ranu Kumbolo. Ada 2 jalur yaitu Watu Rejeng yang relatif cukup muda namun jauh atau Bukit Ayek-ayek  yang waktu tempuhnya lebih singkat namun medannya cukup sulit.



Jika ada istilah “pendaki cantik”, maka grup kami adalah “pendaki kura-kura”, maklum “anak dapur” naik gunung. Karena itu kami memilih jalur favorite pendaki yaitu Watu Rejeng yang lebih mudah meski lebih jauh. Di depan kami sudah berjalan beberapa grup, namun dalam hitungan menit mereka hilang ditelan rimbunnya pepohonan. Wuah langkah mereka benar-benar cepat, berbeda dengan kami yang memilih untuk slow sambil menikmati pemandangan di sekitar kami.

Tulisan pembangkit semangat
Jangan pernah meninggalkan temanmu sendirian, teruslah berjalan bersama
Perjalanan menuju Posko 1 sebenarnya cukup mudah karena hanya perlu melewati paving beton yang cukup landai. Hanya saja di bagian awal setelah gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru kami cukup ngos-ngosan karena langsung berhadapan dengan penanjakan saat melewati perkebunan warga. Setelah bolak-balik beristirahat karena tubuh masih menyesuaikan diri dengan medan serta beban carrier yang cukup berat, akhirnya kami tiba di Posko 1 sekitar jam setenga 11. Disana sudah ada banyak pendaki lain yang sedang beristirahat sambil menikmati gorengan atau semangka yang di jual oleh warga di sana.

Posko 1
5 menit cukup untuk beristirahat, lalu kami pun melanjutkan perjalaan ke Posko 2. Jarak antara Posko 1 dan 2 cukup dekat dan medannya masih cukup landai. Hanya butuh 30 menit kami sudah tiba di Posko 2. Salah satu hal yang saya sukai dari mendaki gunung adalah setiap kali berpapasan dengan pendaki lain pasti akan ada senyum dan  sapaan yang bersahabat dan sopan. Ya, itulah ciri khas para pendaki gunung. Entah gimana perasaan yang lain, tapi bagi saya senyum dan sapaan itu bak pembakar semangat untuk terus melanjutkan perjalanan ditengah keputusasaan karena kelelahan. Karena saya tahu beratnya perjalanan bukan hanya saya seorang yang mengalami, tapi semua pendaki pun mengalami hal yang sama.

Posko 2
Jika lelah, bersitirahatlah, puncak tak akan kemana-mana

Jarak menuju posko 3 cukup jauh dan sedikit menanjak. Karena itu sesampai di posko 3 saya bersama Ryan memilih untuk beristirahat lebih lama menunggu 5 orang yang masih berjalan dari bawah. Di Posko 3 ini biasanya pendaki mengatur nafas sebelum melanjutkan perjalanan. Karena setelah ini jalan langsung menanjak tajam sekitar 45 derajat dan berdebu, sehingga butuh kekuatan ekstra. Sesampai di atas saya langsung duduk lemas karena sedikit pusing dan berusaha mengatur nafas kembali. Beruntung di tempat ini pemandangan sangat indah. Di kejauhan tampak gumpalan awan berwarna putih bak permadani. Rasanya akan sangat nyaman jika bisa berguling-guling di tempat itu (bangun... woy.... bangun.... X_X).

Gumpalan awan

Penampakan Puncak Mahameru dari kejauhan

Setelah tenaga pulih kembali kami pun melanjutkan perjalanan menuju posko 4 yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam saja. Dari Posko 4 danau Ranu Kumbolo sudah terlihat. Dari kejauhan air danau tampak berwaran hijau pekat yang di kelilingi oleh pegunungan dan perbukitan hijau kecoklat-coklatan. Di atas sana tampak langit berwaran biru dengan corak putih. Benar-benar perpaduan keindahan alam yang tak dapat diduplikasi oleh manusia sepintar apapun. Wuahh tak bisa digambarkan teriakan bahagia kami saat pertama kali melihat Ranu Kumbolo. Hanya bisa beryukur kepada Tuhan Yesus yang sudah menjaga sepanjang perjalanan sehingga bisa tiba di tempat ini dan melihat secuil dari keindahan Mahakarya-Nya.

Amazing Ranu Kumbolo
Selesai mengambil beberapa gambar kami berempat segera berjalan lebih cepat menuju ke bagian bawah dari Danau Ranu Kumbolo. Saat kami tiba waktu menunjukkan pukul 3 sore namun dinginnya sudah menusuk tulang. Hanya ada beberapa tenda saja, tepat seperti dugaan kami tidak akan seramai biasanya. Sambil menunggu Albert, Ko Yusak dan Vanessa tiba, kami pun mendirikan tenda.Sesudah mendirikan tenda kami pun mulai membuka perbekalan dan memasak mie serta nasi untuk mengganjal perut kami semalaman.

Thank God, I am here
Menikmati mie yang sederhana di tempat ini terasa benar-benar nikmat. Entah karena suasananya atau karena memang kelaparan. Saking dinginnya mie yang baru saja di masak hanya dalam hitungan menit bisa langsung dingin sedingin es. Karena itu kami cepat-cepat menuntaskan makan malam kami dan memilih masuk kedalam tenda untuk menghangatkan badan.

BERSAMBUNG…

QUOTES:

“Saat berpikir untuk menyerah, tengoklah ke belakang, sudah sangat jauh kita melangkah.Semudah itukah kita angkat tangan?”

“God gave us eyes to see the beauty of nature and hearts to see the beauty in each other”

Menuju Ranu Kumbolo: Surganya Para Pendaki Gunung Semeru (Part 1)

Ranu Kumbolo


Setelah sekian lama diiming-imingi keindahan Ranu Kumbolo lewat foto teman-teman yang sudah ke sana akhirnya hari itu datang juga bagi saya. Kali ini bukan hanya nama saya yang di foto di sana, tapi tubuh ini juga menjadi bagian dari keindahan surga Semeru itu.Yuhu.., another dream come true again!! ^_^

Perjalanan saya kali ini ditemani oleh 4 rekan kerja (Albert, Rudy, Ko Yusak dan Vanessa) dan travelmate saya Evi serta Ryan (adik Mas Rudy). Setelah mematangkan planning 2 minggu sebelumnya, akhirnya hari H itu tiba tepatnya tanggal 18-20 Juli 2015. Kami sengaja memilih Libur Lebaran dengan pertimbangan akan lebih sepi dari pendaki karena masih sibuk ber-lebaran.

Wajah sumringah sebelum berangkat ke Semeru

Rumah Pak Pras, tempat menginap pendaki yang menyewa jeep
Tanggal 18 pagi, saya, Evi, Albert dan Ko Yusak menuju ke rumah Vanessa di Malang. Sayangnya, perjalanan kami terhambat oleh macet karena banyaknya pemudik yang menuju ke Malang. Perjalanan yang harusnya ditempuh 2 jam molor menjadi 5 jam. Setelah mandi dan re-packing kami ber-5 menuju ke Tumpang bertemu dengan Rudy dan Ryan lalu menuju ke rumah Pak Pras tempat kami menyewa mobil Jeep sekaligus menginap sebelum menuju ke Ranu Pani.

Foto bersama Jeep sebelum memulai petualangan.
(Dari kiri: Rudy, Ko Yusak, Saya, Evi, Vanesa, Albert dan Rian)

Tanggal 19 pagi, kami bersiap-siap lalu menuju ke Ranu Pani menumpang Jeep yang sudah kami sewa. Waktu yang  dibutuhkan dari Tumpang menuju ke Ranu Pani sekitar 1 jam. Tapi tenang saja, 1 jam tak akan terasa karena di sepanjang perjalanan mata kita disuguhi dengan indahnya perkampungan, perkebunan dan pegunungan di kiri dan kanan jalan.

Perkebunan sepanjang jalan
Setibanya di Ranu Pani (2200 mdpl), kami mencari warung untuk mengisi perut sekalian menghangatkan badan karena disini aja sudah sangat dingin. Sedikit ada perasaan was-was jika ditempat ini saja sudah sedingin ini, apalagi jika di atas ribuan Mdpl sana. Setelah menikmati sepiring nasi goreng seharga 10ribu dan pisang goreng yang benar-benar terasa nikmat, kami pun bergegas menuju ke Pos Pendaftaran. Rupanya di sana sudah ada banyak pendaki lain yang sedang breafing atau berdoa berkelompok sebelum melaui pendakian. Di pos pendaftaran kami langsung mendaftarkan diri, untuk 2 hari cukup membayar 40ribu rupiah (Untuk hari Minggu sebesar 22.500 dan hari Senin sebesar 17.500.




Penampakan Bukit Teletubies Bromo




Sebelum memulai pendakian kami mendapat breafing dari petugas disana, beberapa larangan yaitu: Dilarang menginjak apalagi berenang di danau; Dilarang mandi pakai sabun, shampoo dan bahan kimia lain; Dilarang membuang sampah di sekitar danau; Sampah harus dibawa turun; Dilarang berteriak dan yang lain. Semua aturan ini memang harus ditaati, bukan hanya demi kelestarian Ranu Kumbolo dan sekitarnya tapi demi kebaikan dan keselamatan pendaki.
-bersambung-

QUOTES:
“PACK LIGHTER AND GO FURTHER”
Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo