Ranu Kumbolo |
Setelah
sekian lama diiming-imingi keindahan Ranu Kumbolo lewat foto teman-teman yang
sudah ke sana akhirnya hari itu datang juga bagi saya. Kali ini bukan hanya
nama saya yang di foto di sana, tapi tubuh ini juga menjadi bagian dari
keindahan surga Semeru itu.Yuhu.., another dream come true again!! ^_^
Perjalanan
saya kali ini ditemani oleh 4 rekan kerja (Albert, Rudy, Ko Yusak dan Vanessa)
dan travelmate saya Evi serta Ryan (adik Mas Rudy). Setelah mematangkan planning 2
minggu sebelumnya, akhirnya hari H itu tiba tepatnya tanggal 18-20 Juli 2015.
Kami sengaja memilih Libur Lebaran dengan pertimbangan akan lebih sepi dari
pendaki karena masih sibuk ber-lebaran.
Wajah sumringah sebelum berangkat ke Semeru |
Tanggal 18
pagi, saya, Evi, Albert dan Ko Yusak menuju ke rumah Vanessa di
Malang. Sayangnya, perjalanan kami terhambat oleh macet karena banyaknya pemudik
yang menuju ke Malang. Perjalanan yang harusnya ditempuh 2 jam molor menjadi 5
jam. Setelah mandi dan re-packing kami ber-5 menuju ke Tumpang bertemu dengan
Rudy dan Ryan lalu menuju ke rumah Pak Pras tempat kami menyewa mobil Jeep
sekaligus menginap sebelum menuju ke Ranu Pani.
Foto bersama Jeep sebelum memulai petualangan. (Dari kiri: Rudy, Ko Yusak, Saya, Evi, Vanesa, Albert dan Rian) |
Tanggal 19
pagi, kami bersiap-siap lalu menuju ke Ranu Pani menumpang Jeep yang sudah kami
sewa. Waktu yang dibutuhkan dari Tumpang
menuju ke Ranu Pani sekitar 1 jam. Tapi tenang saja, 1 jam tak akan terasa
karena di sepanjang perjalanan mata kita disuguhi dengan indahnya perkampungan,
perkebunan dan pegunungan di kiri dan kanan jalan.
Setibanya di
Ranu Pani (2200 mdpl), kami mencari warung untuk mengisi perut sekalian
menghangatkan badan karena disini aja sudah sangat dingin. Sedikit ada perasaan was-was jika ditempat ini saja sudah sedingin ini, apalagi jika di atas
ribuan Mdpl sana. Setelah menikmati sepiring nasi goreng seharga 10ribu dan
pisang goreng yang benar-benar terasa nikmat, kami pun bergegas menuju ke Pos
Pendaftaran. Rupanya di sana sudah ada banyak pendaki lain yang sedang breafing atau berdoa berkelompok sebelum melaui pendakian. Di pos pendaftaran kami langsung mendaftarkan diri, untuk 2 hari cukup membayar 40ribu rupiah (Untuk hari Minggu
sebesar 22.500 dan hari Senin sebesar 17.500.
Sebelum
memulai pendakian kami mendapat breafing dari petugas disana, beberapa larangan
yaitu: Dilarang menginjak apalagi berenang di danau; Dilarang mandi pakai
sabun, shampoo dan bahan kimia lain; Dilarang membuang sampah di sekitar danau;
Sampah harus dibawa turun; Dilarang berteriak dan yang lain. Semua aturan ini
memang harus ditaati, bukan hanya demi kelestarian Ranu Kumbolo dan sekitarnya tapi demi kebaikan dan keselamatan pendaki.
-bersambung-
QUOTES:
“PACK
LIGHTER AND GO FURTHER”
Beberapa kali kesana tapi gak pernah bosan sama yang namanya Ranukumbolo, nganenin!
ReplyDeleteNice Story :)
Ranukumbolo emang emejing sih mas. Mas muncak trus ya??
ReplyDeleteSayang brusan nelan korban lagi
bro ada nomor e pak pras gk? kmrn pak pras ngasih tpi ke hapus,, sial
ReplyDeleteSorry bro baru liat.
DeleteNo pak pras: 081333384868
Kapan mau muncak? Semoga sukses yaa