Jakarta-Bandung 10 jam




Saat membaca kembali setiap tulisan di blog ini saya baru sadar ada beberapa liburan yang terlewatkan. Salah satunya adalah kota favoritku setelah Surabaya yaitu Bandung. Bukan hanya karena kotanya yang cantik tapi juga walikotanya yang sangat romantis dan kocak membuat kota ini dicintai oleh siapa saja (kecuali banjirnya). Saat mencoba menuliskan kisah perjalanan ini, saya mulai kehilangan memory mengenai detail perjalanan saya saat itu. Tapi kesenangan saat pertama kali menjejakkan kaki di kota kembang itu masih membekas jelas. Bagaimana saya “mumbul” hanya gara-gara pertama kali dalam sejarah hidup akhirnya saya di panggil “teteh”. Jahahahaa mimpi jaman cilik gara-gara suka nonton sinetron ala orang Sunda. 

Yang gak kalah berkesan sampe sekarang yaitu bagaimana sopannya mereka ketika berbicara. Aksen yang terdengar sangat halus di telinga, meskipun untuk ukuran orang Sunda sendiri sudah termasuk dalam kelompok kata “kasar”. Tiap kali dengar mereka ngobrol, saya hanya akan diam membisu untuk menikmati setiap lantunan kata yang mereka ucapkan. Ahh aku jatuh cinta sama logat mereka!! Kayaknya kudu nyari tulang rusuk di kota hujan ini.

Eitss abaikan ocehan tidak jelas tadi. Jadi ceritanya bisa ke Bandung ini dalam rangka sekalian saya ada tugas kantor di Jakarta dan bertepatan dengan hari terakhir yang disusul oleh tanggal merah. Tidak mau melewatkan kesempatan ini saya lalu membuat planning bersama Indri untuk liburan bareng ke Bandung. Lumayan bisa berhemat transportasi yang harganya bisa 2 kali lipat kalo dari Surabaya. 

Jadilah tanggal 05 Mei pagi saya menuju meeting point tempat saya dan Indri sudah janjian untuk ketemu sama orang yang akan kami tebengi ke Bandung. Jadi ceritanya dari Jakarta ke Bandung kami nebeng mobil orang dengan menggunakan aplikasi “Nebengers”. Kalo anak Jakarta mungkin sudah familiar dengan aplikasi ini. Lumayan membantu karena kita bisa naik mobil pribadi dan bayarnya gak terlalu mahal. Waktu itu per orang kami dikenai 50ribu rupiah saja untuk tujuan Jakarta-Bandung. Lumayankan daripada sesek-sesekan dalam bus atau bayar mahal kereta apalagi pesawat.

Tapi berhubung ini long weekend, perjalanan Jakarta – Bandung yang harusnya hanya 3jam berubah menjadi 10 jam. Bahkan lewat tol pun macetnya juga parah. Jadi dari berangkat jam 7an pagi baru tiba di Bandung sekitar jam 5an. Untung saja naik mobil pribadi jadi bisa berhenti pas kebelet pipis, gak kebayang kalo naik bus bakalan seperti apa. Berhubung tenaga udah terkuras dijalan, jadinya acara hari itu hanya jalan disekitaran tempat penginapan kami. Beruntung karena kami menginap di Pele Backpacker yang letaknya berada di tengah kota dan sangat dekat dengan Ciwalk (Cihampelas Walk). Jadi abis mandi-mandi malamnya kami masih bisa jalan-jalan keluar daerah Cihampelas. Daerah ini lumayan ramai dengan para pedagang mulai dari kaki lima sampai kafe dan toko-toko besar. Enak untuk kuliner malam karena banyak yang jual makanan juga disepanjang jalan ini. Ada beberapa factory outlet dari brand-brand andalan dari Bandung juga disekitar sini. 

Kalo jalan ke Ciwalk memang tidak terlalu banyak yang jualan barang, sepertinya tempat ini lebih ke tempat nongkrong. Karenanya sangat banyak outlet makanan dan minuman disini dan juga ada hiburan musik live yang menemani para pengunjung menikmati santapannya. Yang menarik dari tempat ini karena bangunan-bangunannya didesain dengan unik jadi setiap sudutnya bisa ditempati untuk foto-foto. Tidak heran kalo ketempat ini bakalan banyak menjumpai anak-anak hitsnya Bandung. Setelah puas jalan di Ciwalk Indri dan saya lalu balik ke penginapan.

Oh iya sedikit review dari Pele Backpacker ini dikelolo oleh host cakep, ramah dan baik hati kita manggilnya aa Budi. Pas kita sampe sana memang dia belum ada, kita diterima oleh staffnya yang gak kalah ramahnya. Kita tanya apapun pasti dijawab, termasuk bantuin kita nyari motor sewaan. Nah berhubung kami checkinnya paling belakangan kami dapat kamar di lantai 2. Untuk harga 170rb permalam dibagi 2 jadi per orang hanya 85rb kamar ini terbilang murah. Kamarnya lumayan besar dan bersih juga plus dapat kamar mandi dalam dan air panas juga. Dan yang gak kalah penting yaitu wifinya kenceng banget bahkan sampai di dalam kamar. Kalo mau masak sebenarnya di bawah juga ada dapur tapi kita gak sempat untuk masak jadi selalu makan di luar. Untuk review lengkapnya mungkin teman-teman bisa langsung googling aja, pokoknya recommended penginapannya.

Pele Backpacker




0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo