Gak afdol kalo udah
jauh-jauh ke Semarang tapi belum ketempat satu ini, yup “Lawang Sewu”. Bangunan
bergaya kolonial dengan sejuta kisah mistisnya yang bertebaran di internet.
Bahkan ada yang mlesetin gedung seribu pintu dengan seribu hantu, jadi
maksudnya di tiap pintunya ada satu hantu ta? Ahh what everlah yang jelas
selama saya mengelilingi tempat ini gak pernah ketemu yang begituan. Mungkin
karena memang saya yang gak bisa lihat dan gak peka. Atau mungkin juga karena
saking banyaknya orang jadi susah bedain mana orang dan mana upsss…..
Atauuu mungkin karena masih siang ya, kan kalo di pilem-pilem biasanya hantu keluarnya malem hari. Atau….
Atauuu mungkin karena masih siang ya, kan kalo di pilem-pilem biasanya hantu keluarnya malem hari. Atau….
Masuk ketempat ini
harus bayar tiket 10ribu per orangnya. Kalo mau tau sejarahnya lebih dalam bisa
pakai pemandu cukup dengan merogoh kocek 30ribu lagi. Pas masuk tempat ini hanya ada 1 yang saya
dan teman yang lain rasakan yaitu S U M U K alias gerah karena kepanasan. Belum
lagi penuh sesak dengan pengunjung yang bejibun banyaknya jadi tambah panas. Masuk
ke gedung pertama tampak rada gelap karena hanya ada sedikit cela untuk cahaya
masuk kedalamnya. Mungkin memang disengaja untuk
Dari sini kami lalu
menuju ke gedung sebelah tempat foto-foto kereta api jaman dahulu di pajang.
Memasuki tempat ini sedikit lebih dingin bukan karena ada AC atau kipas angin
tapi katanya karena dibawah gedung ini ada terowongan yang dulunya dijadikan
sebagai tempat persediaan air bersih oleh orang Belanda. Sampai sekarang tempat
ini masih digenangi oleh air dan biasanya di pompa keluar agar tidak menggenangi tempat ini.
Terowongan atau
bangunan bawah tanah ini ini dulunya pernah dijadikan sebagai tempat uji nyali
oleh salah satu stasiun tv swasta. Konon sering terjadi penampakan-penampakan
dibawah sana karena memang merupakan bekas tempat pembantaian. Kalo mau nyoba
mungkin teman-teman juga bisa turun kebawah. Kali aja bisa ketemu sama yang
teman-teman cari.
Selesai dari tempat
ini kami lalu pindah ke gedung berikutnya tempat paling hits di instagram.
Bangunan yang terdiri dari beberapa ruang berjajar dan di tengah-tengah ada
semacam koridor atau pintu yang tak tertutup menghubungkan satu ruang dengan
ruang yang lain. Koridor inisengaja dibuat menyerupai koridor kereta api karena
dulunya bangunan ini memang merupakan kantor perkereta apian. Dari sini kami
lalu naik ke lantai 2 disana ada pintu-pintu dengan 4 daun pintu yang bisa
dilipat. Kami tidak bisa berlama-lama
di tempat ini karena langit semakin mendung. Setelah mengambil beberapa gambar,
kami lalu turun kembali dan meninggalkan Lawang Sewu.
0 comments:
Post a Comment