Pantai Coro |
Pantai
Coro & Banyu Mulok ini merupakan salah satu destinasi yang masuk dalam
rangkaian Eksplore Tulung Agung setelah dari Kedung Tumpang (baca: )
Karena
di Kedung Tumpang tak bisa bermain pasir dan air laut, so kami mencari
destinasi selanjutnya yang benar-benar merupakan pantai. Sesuai titah Mas Andre
Prasetyo, kami menuju ke Pantai Coro yang serangkaian dengan Banyu Mulok.
Personilnya berkurang 3 nih karena ada yang pulang duluan, so hanya ada Andre,
Alik, Didonk, Yadhi, Rian, Ujang, Cacink, Evi, dan saya.
Teman seperjalanan |
Letak Pantai
Coro tidak terlalu sulit ditemukan, cukup mengikuti jalur menuju ke Pantai Popoh
yang sudah terkenal lebih duluan dari sodara-sodara pantainya yang lain.Mau
gratis? Coba datang pagi-pagi, kalau beruntung kemungkinan tidak akan ditarik
biaya apa-apa karena para petugas tiketnya belum datang, tapi di atas jam 8
kamu wajib membayar karcis sebesar 23.000 per motornya untuk 2 orang (bocoran
teman sih katanya bisa di nego, entahlah). Terus saja berjalan lurus sampai
menemukan penunjuk arah menuju ke Pantai Coro di sebelah kiri jalan.Belok kiri
dari jalan utama, terus saja sampai menemukan parkiran. Dari parkiran hanya
perlu berjalan naik turun bukit yang gak terlalu susah sekitar 20 menitan untuk
sampai ke Pantai Coro.
Travelmate in action |
Pantai
Coro pada dasarnya berpasir putih dengan tekstur yang cukup halus sehingga
cukup nyaman dijelajah dengan kaki telanjang. Ombaknya juga tidak terlalu besar,
jadi jika ingin berenang atau sekedar bermain air masih cukup amanlah. Saat
saya kesana cukup ramai tapi untung tak seramai Kedung Tumpang, jadi bisa
menikmati tidur-tiduran di atas pasir tanpa kawatir ke-injak orang-orang (ini
rodo alay). Jika kehausan or kelaparan, tak perlu kuatir disana sudah ada
beberapa warung yang menjajakan makanan dan minuman.Toilet yang sekaligus
tempat untuk mandi juga sudah cukup bagus dan aman, karena sudah tertutup
kiri-kanan, depan-belakang, atas-bawah.
Setelah
mengambil beberapa gambar dan menikmati asinnya air laut, Evi dan saya menyusul
teman-teman yang sudah lebih dahulu menuju ke Tebing Banyu Mulok. Dari Pantai
Coro butuh waktu sekitar 15 menitan untuk sampai di Bukit Banyu Mulok. Di bukit
ini sangat jarang pepohonan, jadi bersiap-siap saja untuk berjalan
berpanas-panasan saat siang hari.
Pantai Coro atas bukit |
Banyu Mulok (Sumber: FB Andre Prasetyo |
Keistimewaan
tempat ini selain karena gugusan karangnya, juga karena ombaknya yang besar bahkan
bisa mencapai bibir tebing yang tinggi. Dentuman suaranya sangat keras, dan
setiap kali ombak menerpa tebing, percikan air menimpa setiap pengunjung
seperti rintik hujan. Oh iya di tempat ini ada garis merah yang merupakan batas
aman bagi pengunjung dan tak boleh di lewati demi keamaan, so sebaiknya diikuti
ya guys. Jika beruntung, teman-teman juga bisa melihat rangkaian warna-warni pelangi
di antara tebing dan lautan.
Pemandangan dari Tebing Banyu Mulok |
Masih Hidden Paradise kah?
ReplyDeletePantai di Pacitan yang Belum Terjamah
Kalo coro ini sdh gak terlalu hidden amat sih mas. Pengunjungnya udh lumayan rame. Tapi masih nyamanlah utk di datangi.
DeleteIhir, rumah baru 😍
ReplyDeleteRumah baru gmn ya abang kece? Blognya ta?? Hahahaa nyobaa sapa suru gak mau ngajarinn
Delete