Cara Perpanjang Paspor





Hay gaes balik lagi ke blog eneng. Berhubung masih banyak yang tanya gimana cara saya perpanjang paspor yang baru, so saya memutuskan untuk menulisnya disini. Semoga bisa berguna buat teman-teman yang bakalan ngurus paspor juga ya.

Jadi ceritanya saya berencana untuk mengganti paspor saya jadi e-paspor kali ini. Tapi sayangnya ternyata di kantor imigrasi Makassar belum tersedia paspor elektronik, jadi gak ada pilihan selain manual. Kenapa gak ngurus di kantor lain saja? Well kalo saya masih ada waktu pasti saya memilih ke kota lain yang sudah punya e-paspor tapi karena waktu saya mepet dengan trip saya ke Jeju jadi saya milih yang cepat saja. Nah apa aja syaratnya dan gimana caranya? Yuk silahkan disimak

Pertama kalian kudu nyiapin semua berkas-berkas yang diperlukan. Kalo kasus saya hampir semua file wajib sudah saya siapin (paspor lama, KTP, KK, Akta) karena gak pengen bolak-balik, in-case mereka minta macem-macem. Tapi ternyata sekarang kita sudah lebih dipermudah, jadi untuk perpanjangan hanya perlu membawa e-KTP dan paspor lama saja.

Kalo filenya sudah ada tinggal mendaftar online saja di www.antrian.imigrasi.go.id. Kalo kalian sudah punya akun tinggal login saja kalo belum  maka kalian perlu membuat yang baru. Setelah login nanti ada kolom untuk memilih kantor imigrasi yang ingin kalian datangi. Caranya tinggal klik kolom berwarna biru dan nantinya muncul kolom baru tempat memilih tanggal kalian bisa datang ke Kantor Imigrasi dan berapa jumlah pemohon. Nantinya kalian bakalan menerima nomor antrian beserta barcodenya. Kalo bisa print saja biar dikantor imigrasinya gampang karena harus nunjukin nomor antrian ini.

Pas hari-H tinggal datang ke kantor imigrasi kalo saya waktu itu di Makassar sekitar jam 8 saya sudah disana karena saya memilih jam 8-9 pagi. Oh iya jangan lupa untuk berpakaian sopan karena sudah aturan disana. Jadi gunakanlah kemeja berkerah warna apa saja selain putih karena kalo putih kalian bakalan disuru balik lagi untuk mengambil foto karena warnanya senada dengan background, bercelana panjang dan menggunakan sepatu. Jika para petugas imigrasi sudah siap maka security akan memberikan map berisi nomor antrian dan sebuah form yang harus diisi lengkap. Di map ini kita memasukkan semua berkas yang sudah kita bawah untuk mempermudah petugas mengecek kelengkapan berkas kita.

Saat nomor antrian saya dipanggil saya lalu masuk ke dalam, disana ada petugas yang akan memeriksa berkas kita. Disinilah saya baru tahu bahwa ternyata untuk perpanjangan paspor kita hanya butuh e-KTP dan paspor lama. Setelah itu saya diberi map baru dengan nomor antrian yang baru. Saya lalu berpindah ke ruang lain menunggu waktu interview. Saat saya diinterview, saya hanya ditanyai beberapa pertanyaan sehubungan dengan pengurusan paspor. Misalnya mau liburan kemana? Tanggal berapa? Tujuan kesana untuk apa dan pertanyaan random lainnya. Setelah petugas memeriksa paspor lama saya bolak-balik saya lalu disuru menunggu di meja berikutnya untuk di foto.

Ditempat foto ini lagi-lagi saya diberi beberapa pertanyaan. Dan pas menunggu saya mendengar celetukan petugas tentang seorang ibu yang tidak bisa mengurus paspornya karena ketahuan berbohong kepada petugas. Sebelumnya dia memiliki paspor yang tidak dia tunjukkan kepada petugas, setelah diusut sang ibu beralasan hilang. Tapi petugas mencurigai kali ibu tersebut ingin ke Malaysia menjadi TKW. Well buat kalian yang mau ngurus paspor jangan coba-coba membohongi petugas karena mereka memiliki rekam jejak dari paspor-paspor terdahulu kalian.

Pas mau difoto si petugas sempat mengecek paspor saya. Cukup lama kemudian dia bertanya mau liburan kemana? Saya menjawab mau ke Jeju. Si petugas lalu mengernyitkan kening wah udah deg-deg jangan sampai batal dapat paspor baru. Si Petugas lalu nyeletuk loh kok bisa ke Korea Selatan visamu kan sudah expired. Saya pun langsung plongoan dong, ini saya yang oon atau bapaknya yang kurang update. Saya lalu menjelaskan kalo ke Jeju tidak memerlukan visa. Di bales: masa? Saya pun sambil tersenyum mengatakan dengan tegas: Iya, kalo mau saya kasih bukti. Tapi petugas itu tidak memberi komentar apa-apa lagi lalu mengambil foto saya dan finger print dari semua jari-jari saya.

Beliau menjelaskan paspor saya akan jadi dalam 3 hari kerja jika saya langsung membayar paspor saya hari itu juga. Kebetulan di kantor imigrasi ini sudah ada kantor pos berjalan dimana saya bisa membayar uang paspor saya sebesar 355.000. Saya langsung menuju kesana dan melunasi semuanya dan berharap paspor saya bisa diambil 3 hari lagi. Setelah 3 hari sesuai ekspektasi paspor baru saya sudah ditangan dan siap untuk menjelajah kembali. 

Oke begitu saja kisah perpanjangan paspor saya. Untuk teman-teman yang baru akan mengurus hanya perlu melengkapi dokumen yang saya paparkan di atas.
Masih kurang jelas? Silahkan menulis di kolom komentar dibawah dan akan saya jawab sebisanya.
Good Luck gaes...

DRAMA DEPORTASI DARI INDIA!!!


Gambar yang bikin ngiler ke Kashmir





Hey gaes, kali ini saya kembali dengan kisah berbeda. Agak dramatis dikit emang, karena hidup itu kadang-kadang butuh drama juga biar lebih menarik.
So ceritanya sepulang liburan dari Jeju, saya ada trip lanjutan ke India. What?? India?? Why?? Kan India negara miskin dan kotor dan bahaya dan lain-lain. Hahaha well emang dari dulu India gak pernah ada di bucket list saya, hingga suatu hari saya melihat foto-foto mengenai Kashmir which is keren banget dan pake salju pula. Nah loh gimana gak ngiler coba, kalo gak percaya coba deh kalian searching sendiri soal Kashmir. Nah berhubung ini India so menurut saya better pergi ikut open trip atau tour gitu jadilah waktu itu salah satu tour sebut saja "DP" lagi ngadain open trip cukup dengan budget 8,5 juta doang. Karena udah males repot-repot searching dan pengennya duduk manis aja jadi kali ini saya mutusin ikut tour. Jadi semua komplit mulai dari tiket, penginapan, sampai itinerary dan juga di bantu untuk pembuatan visa which is visa elektronik.



E-visa India

Hari H setelah landing di KL dari Jeju saya bersama seorang ibu dokter langsung menuju ke transit area karena jarak waktu yang hanya 2 jam saja dengan penerbangan selanjutnya ke India tidak memungkinkan untuk keluar imigrasi lagi. Semua visa dan boarding pass sudah kami print untuk mempermudah kami saat pemeriksaan. Semua berjalan lancar hingga sesaat setelah kami landing di salah satu bandara di India di Bhubaneswar tiba-tiba para petugasnya tampak begitu tegang dan sibuk berbicara di Walkie Talkie. Menanyakan apa ini kali pertama kami ke India, ada berapa orang, ada berapa koper dan beberapa pertanyaan random lainnya. Saya yang sudah setengah tepar memilih untuk diam dan mengikuti kemana saja ibu dokter itu pergi.

Tak berapa lama kemudian sayup-sayup saya mendengar bahwa kami akan segera di pulangkan. What?? Mata saya yang sudah dari 5 watt langsung melotot. What the heck happen now?? Masih tak percaya dengan omongan si petugas saya kembali bertanya dan ternyata benar. Kami tidak boleh masuk karena visa kami tidak diterima dibandara tersebut. Setelah perdebatan yang cukup panjang termasuk kami jelaskan kalo kami tidak akan keluar dari city tersebut melainkan kami hanya transit karena ada penerbangan lanjutan menuju ke New Delhi, tapi tetap saja tidak boleh.

Yang paling bikin kesel adalah wajah petugas imigrasinya yang tampak congkak dan senyum "smirk" gitu. Serasa puas banget liat kami gak bisa masuk negara mereka. Well karena masih belum percaya saya mencoba mencari pembenaran di lembaran e-visa yang sudah saya print. Memang benar bahwa dibawah dicantumkan hanya beberapa bandara doang yang menerima e-visa tapi tidak dicantumkan apakah jika transit saja boleh atau gimana. Pengen debat kusir juga kagak bisa karena gak ada pegangan yang kuat akhirnya kami pasrah saja digiring bak "pesakitan" kalo kata suami ibu dokter tadi. Koper-koper kami sudah dinaikan ke pesawat terlebih dahulu, paspor kami di tahan dan kami pun digiring kembali naik ke pesawat yang sama untuk pulang menuju ke Kuala Lumpur.

Selfie berdua dengan Alma si cewe  Swedia yang ikutan nyangkut di imigrasi

Kejadian ngakaknya adalah karena waktu itu ada backpacker dari Sweden juga yang tidak bisa masuk ke India tapi dia tidak sadar hingga sesaat sebelum kami digiring kembali ke pesawat. Padahal sebelumnya saya tanya apakah dia bisa masuk dan dengan pedenya dia berkata yes tentu saja, memangnya ada apa dengan visamu? Setelah menyadari bahwa dia harus pulang juga swearing dan kata-kata hinaan pun tak tertahankan keluar dari bibir imutnya LOL.

Sesampainya di KL ternyata drama masih berlanjut dari pagi hingga sore hari yang benar-benar menguras tenaga dan emosi. Pertama kami ditemani oleh seorang patugas Air Asia menuju ke kantor imigrasi untuk menanyakan mengenai kemungkinan kami untuk keluar dari negara ini. Setelah menunggu cukup lama dan sempat mengamati ternyata di tempat ini kebanyakan yang bermasalah adalah orang India yang kemungkinan ingin mencari kerja secara ilegal atau masalah lainnya, akhirnya kami menerima kabar bahwa kami telah di deportasi dan blacklist selama 6 bulan untuk masuk ke India. Well I don't care about that anymore, yang mulai saya khawatirkan adalah cap hitam di pasporku apakah akan mempengaruhi ketika masuk ke negara lain atau jika ingin mengurus visa ke negara lain. Apalagi saat ini saya sedang mengapply kembali visa 2nd year untuk WHV Australia.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya kami diinfokan bahwa kami bisa meninggalkan imigrasi asalkan bisa menunjukkan bukti pembelian tiket menuju negara kami. Saya sempat mengkonfirmasi apakah saya harus membeli tiket Air Asia atau bisa dari maskapai lain. Menurut petugas tersebut bisa maskapai apa saja yang penting itu keluar dari negara ini. Saya pun segera membeli tiket Garuda saat itu juga karena sudah tidak sabar ingin segera meninggalkan KL.

Baru selesai makan eh tiba-tiba petugas baru datang dan memberikan kabar buruk, bahwa saya tidak bisa keluar imigrasi karena saya tidak membeli tiket Air Asia. What??? Are u kidding me? Langsung dah naik darah, gimana bisa mereka seenaknya mengubah aturan setelah saya membeli tiket. Kami pun balik ke kantor imigrasi lagi, dan kabar yang paling jelek adalah saya sempat mendengar petugas imigrasi menyatakan bahwa saya bakalan di pulangkan ke Jeju karena saya tidak melewati imigrasi saat kepulangan dari Jeju. Oh my goodness cobaan apa lagi ini X_X. Tidak bisa membayangkan jika saya harus terbang lagi ke Jeju. Bayangkan saja dari kemarin 6 jam dari jeju, lalu 7 jam pp India dan harus naik pesawat lagi menuju Jeju? Oh no, bunuh Baim aja om. Sesaat kaki ini langsung lemas, gak tau mau ngapa-ngapain lagi. Hanya bisa berdoa dalam hati, Tuhan tolong anakmu ini.

Setelah perbincangan cukup panjang, akhirnya si petugas memanggil kami untuk keluar dari kantor imigrasi lalu menuju ke counter transit lagi dan duduk manis disana entah sampai kapan. Karena saya sudah kasihan melihat ibu dokter itu bersama suaminya saya pun meminta mereka untuk meninggalkan saya sendiri karena mereka punya tiket air asia sehingga mereka sudah bisa meninggalkan bandara saat itu juga.

Setelah ditinggal oleh mereka berdua tinggallah saya berdua bersama gadis Sweden itu (aka: Alma) yang tampak frustasi dan sama bingungnya dengan saya. Setelah menunggu agak lama kami kembali lagi ke kantor imigrasi dan lagi-lagi diinfoin bahwa kami tidak bisa meninggalkan imigrasi jika bukan dengan tiket Air Asia. Kesabaran saya sudah habis akhirnya saya pun mengomel ke petugas tersebut. Mengapa saya tidak diinfokan dari awal supaya saya tidak perlu membeli tiket lain. Maka si petugas itu pun menyalahkan petugas yang lain dan seterusnya. Merasa di permainkan saya bersikukuh tidak akan membeli tiket baru lagi, kecuali jika mereka mau memberikan saya tiket baru gratis. Saat saya menjelaskan kepada Alma bahwa kami berdua tidak bisa keluar imigrasi kecuali jika kami mau membeli tiket baru Air Asia. Saat mengetahui hal tersebut dia langsung membelalakkan mata dan lagi-lagi berbagai kata-kata swearing keluar dari bibirnya. Rasanya pengen ngakak terbahak-bahak tapi melihat matanya mulai berair saya mengurungkan niat saya. Well she start to crying, bikin saya jadi baper juga.

Setelah beberapa menit kemudian si petugas cowok itu keluar lagi dan menyerahkan paspor kami berdua. Otomatis saya menganga dong, ada apa ini? Si petugsanya pun tidak menjelaskan apa-apa hanya mengatakan bahwa kami boleh coba melewati imigrasi. Tanpa ba-bi-bu saya langsung mengambil paspor saya dan berjalan deg-degan menuju ke imigrasi. Berdoa dalam hati semoga tidak ada drama lain lagi. Sesampai diantrian imigrasi saya mulai menahan nafas, menunggu si bapak imigrasi memeriksa paspor saya dan tanpa banyak tanya saya mendengar bunyi stempel dan pasopr saya diserahkan. What??? Segitu mudahnya? Lalu apa yang bikin mereka menahan saya lama-lama dialam tadi?? Well pikiran negatif mulai merasuki tapi saya mengabaikannya mengingat masih ada beberapa tahap lagi sebelum benar-benar meninggalkan negara ini.

Karena kami menggunakan pesawat lain jadi kami harus pindah terminal menuju ke KLIA. Sambil menunggu bus kami mengobrol dan ternyata tiket baru yang di beli oleh Alma seharga 7000 USD what??? Pantes saja dia udah mau nangis bombay tadi, sampai orang tuanya sudah mau menelpon konsulat segala. Saya aja yang hanya seharga 2juta gak rela apalagi sampai puluhan juta.

Sesampai di KLIA kami kembali harap-harap cemas jangan sampai ada drama di imgrasi lagi tapi untungnya semua berjalan dengan lancar. Setelah melewati imigrasi kami pun berpelukan karena waktunya berpisah. Well kesusahan hari ini membuat kami berdua dari stranger jadi friends bahkan dia ngajak untuk liburan ketempat dia jika ada kesempatan. Karena sesungguhnya dibalik hari yang buruk selalu ada yang bisa disyukuri.

Saat menuju gate saya pun bernafas lega karena tahu bahwa kali ini benar-benar saya akan kebali ke negara Indonesia tercinta. Tapi ternyata di luar dugaan drama lain terjadi saat kami sudah duduk manis di pesawat. Sekelas Garuda bisa mengalami mati mesin, sampai-sampai beberapa penumpang memutuskan untuk batal terbang dan beberapa lain walk-out. Saya yang sudah kelelahan sudah tidak mau ambil pusing dan tetap duduk manis menikmati movie yang sedang saya putar. Masa bodoh, selama pilot bilang bisa terbang ya percaya aja. Kalo memang sudah waktunya balik ke rumah Bapa ya balik, kalo nggak ya mau mesin mati sekalipun gak bakalan balik. Dan beneran kejadian, setelah penundaan pesawat hampir 3 jam akhirnya kami terbang juga dan orang-orang yang walk-out tadi kudu menahan gengsi untuk balik ke pesawat.

Sempat merenung juga, well hidup itu hampir kayak naik pesawat kalo kamu percaya Tuhan yang memegang kendali atas hidupmu, so no need to worry about anything. Tinggal duduk tenang dan percaya bahwa Tuhan yang bekerja untuk kebaikan kita. Btw sekian kisah drama dari bandara KLIA saya kali ini. Sampai ketemu di drama-drama yang lebih baik lainnya. Semoga teman-teman tidak mengalami hal yang sama seperti yang saya alami.

Gimana Cara Saya Bisa Stay Di Brisbane Free (Tanpa Bayar Rent)




Hi mate, kali ini saya bakalan sharing pengalaman saya stay di Brisbane free, tanpa bayar rent. Kan banyak yang tanya tuh tips-tipsnya gimana. So disini saya akan paparkan secara gamblang ala gosipers. Secara salah satu pengeluaran terbesar selama di Australia adalah renting rumah. Sebenarnya gak ada tips-tips khusus sih, karena menurut saya pribadi itu tergantung dari faktor “Luck” aja. But let me tell you my story

Hal pertama yang harus kalian lakukan untuk membuka jalan menuju “free stay” ala saya adalah kalian harus punya akun di Couchsurfing (CS). (Sebagian yang baca pasti langsung gini: ohhhh pake couchsurfing tooh…). Well, yes saya bisa tinggal gratis gara-gara couchsurfing. Buat yang udah gak penasaran boleh melipir, tapi buat yang masih penasaran silahkan lanjut dibaca yaa…

Apa sih CS itu? Menurut Wikipedia CouchSurfing adalah situs dan layanan jejaring sosial berupa hospitality exchange atau Jaringan Silaturahmi. Saat ini, jumlah anggota CouchSurfing adalah 2,6 juta di 246 negara dan wilayah. Kalo kalian pengen tahu lebih lanjut penjelasan soal CS kalian bisa googling aja sendiri.

Nah untuk daftar di CS ini kalian gak perlu bayar, semuanya gratis… tis… tis… Cukup modal email aja dan kalian bisa daftar (klik disini). Kalo sudah daftar silahkan update data-data kalian dan buat itu semenarik mungkin, biar kalian gak disangka akun bodong. Jangan salah diaplikasi ini juga ada scam jadi kalian perlu hati-hati juga. Saya sendiri sudah jadi member dari berapa tahun lalu tapi jarang banget pakai aplikasi ini. Entah dapat ilham dari mana hingga saya puny aide untuk posting trip saya ke Brisbane sebelumnya.

Kedua, kalo udah punya profil maka kalian sudah bisa posting planning trip kalian. Hampir disemua Negara sudah ada couchsurfing gaes, jadi bukan hanya Australia saja. Kalo kebetulan kalian mungkin ada planning liburan ke Negara lain kalian bisa coba posting juga kali aja beruntung dapat travelmate keren. Karena CS sendiri bukan hanya untuk mencari tempat tinggal gratis, tapi juga bisa untuk mencari teman baru, travelmate baru atau sekedar untuk berkenalan dengan orang lokal ditempat yang kita tujui.

Saya pribadi gak ada ekspektasi apa-apa awalnya karena pernah mencoba beberapa kali di Negara lain tapi gak pernah berhasil, selalu saja ada halangan. Waktu itu hanya karena gak ada kenalan sapa-sapa di Brisbane jadi saya mencoba posting , tak disangka ada banyak orang yang memberi respons. Tapi berhubung kudu hati-hati jadi saya bener-bener menyortir satu per satu sebelum memutuskan dengan siapa saya akan tinggal.

Salah satu cara untuk mencari tahu apakah host kita bisa dipercaya atau tidak yaitu dengan membaca profil dan referensi dari berbagai orang yang sudah pernah tinggal dengan mereka. Semakin banyak orang yang pernah tinggal dan mereferensikan mereka maka semakin meyakinkan kalo mereka cukup aman untuk ditemui. Setelah pergumulan dan pencarian panjang akhirnya saya memutuskan untuk menerima tawaran Peter Kubainski. Kenapa? Karena referensinya panjang begitu rupa dan sangat menarik dari berbagai sudut pandang. Ada banyak backpacker yang sudah tinggal dirumah beliau dan semuanya memberikan komen positif.

Awalnya saya planning untuk tinggal beberapa hari saja sampai saya menemukan tempat yang bisa saya renting sendiri. Tak disangka saya malah ditawarin untuk tinggal selama yang saya suka. Well I guess I am lucky enugh this time. Pertama kalinya bisa berhasil nemu host, eh kebenaran hostnya baik banget. Jadilah saya bisa tinggal di Rumah beliau dengan kamar privat dan gratis.

Meskipun dibilang gratis alias gak pake bayar uang, tetap aja kan sebagai makhluk sosial kita kudu tahu diri. So saya selalu menawarkan bantuan kepada Peter dan istrinya. Apa saja yang perlu saya bantu dan kalo bisa pasti saya lakukan. Karena bersih-bersih rumah paling gampang so yang saya lakukan yaitu bantu cleaning tempat mereka. Sesekali saya bantu nyetrikain. Karena mereka punya garden, so kadang saya bantu jadi gardening juga. Meskipun gardening abal-abal setidaknya mereka tahu kalo saya ada niat untuk bantu. Dan it’s work. Mereka welcoming saya seperti keluarga sendiri. Bukan hanya di kasih tempat tinggal gratis, bahkan kadang-kadang dimasakin juga. Apalagi yang kurang coba?

Well pengalaman setiap orang beda-beda selama menggunakan CS ini. Mungkin apa yang sama alami gak bakalan sama dengan yang teman-teman alami. But I believe where ever we go, if we treat people well then they will treat us well tho.

So sekian kisah saya menggunakan CS di Brisbane, semoga bisa bermanfaat buat teman-teman yang mau mencoba.




STRANGERS ARE JUST FAMILY YOU HAVE YET TO COME TO KNOW


"Must Visit" Place in Brisbane

BRISBANE


Hey gaes berhubung saya masih di Brisbane sekarang so waktunya nulis "must visit" place yang ada di Brisbane. Sebenarnya Brisbane ini hampir mirip kayak Sydney hanya beda di keramaiannya saja karena Brisbane belum seramai dan se-crowded kota Sydney. Nah berikut ini saya bakalan paparin beberapa tempat yang bisa kalian kunjungi kalo udah datang di Brisbane.

1. City Hall
Tempat yang pertama kali wajib kamu datangi adalah City Hall. Tempat ini berlokasi tepat di tengah-tengah City Brisbane, bisa di akses dengan train atau bus. Karena merupakan pusat keramaian dari Brisbane tidak heran jika ditempat ini selalu ada acara dan festival-festival yang bisa dinikmati gratis. Yang unik dari City Hall ini karena bangunannya yang tipikal bangunan kuno ala Italian Renaissance membuatnya tampak berbeda dari bangunan disekitarnya. Di bagian paling atas dari tower terdapat jam yang menjadi salah satu icon tempat ini. Kalo udah datang ke King George Square jangan lupa selfie depan bangunan ini. 

Selain itu karena berdekatan dengan Queen Street maka tempat ini juga cocok dikunjungi oleh penggila kuliner dan shopping. Karena di sepanjang Queen Street terdapat banyak outlet yang menjual segala macam barang dan makanan. Tinggal jalan menyebrangi jalan sekitar 2 menit dan kaliAn sudah berada di pusat perbelanjaan kota Brisbane. 

Masih di daerah Queen Street kalian juga bisa coba mengunjungi Casino Brisbane yang merupakan salah satu dari beberapa Casino terbesar di Australia. Eits saya menyarankan tempat ini bukan untuk berjudi loh ya tapi karena bangunan Casino ini juga berbentuk unik ala bangunan kuno jaman bahula jadi cocok buat kamu posting di instagrammu. Well kalo mau coba peruntungan dan mau gambling resiko ditanggung pemirsa sendiri. 

Gereja sekitar City Hall


Clock Tower


City Hall di siang hari

City Hall di malam hari
Casino



2. South Bank Parkland
Nah kalo ini salah satu tempat yang paling sering saya datangi selama saya di Brisbane. Karena tiap kali mau ketemu kawan baru pasti janjiannya di tempat ini. Kalo kalian ketempat ini saran saya sediakan waktu seharian karena tempat ini sangat luas. Pertama, kalian kudu datang di sebuah taman dengan letter balok BRISBANE ditengah-tengahnya. Yes, ini merupakan salah satu icon dari kota ini, jadi kurang afdol kalo belum selfie di tempat ini.





Nah setelah itu kalian bisa memulai tour sekitar tempat ini. ada wheel of Brisbane tempat kamu bisa melihat pemandangan kota Brisbane dari ketinggian. Atau bisa berenang ria di swimming pool atau beach buatan yang benar-benar mirip beach asli lengkap dengan ombak dan pasirnya. Tapi kalian kudu tahan sama aroma semerbak chemical dari air disini ya gaes. Kalo gak mau berenang mungkin cukup duduk santai di rerumputan yang banyak ditemui di tempat ini. Memang tempat ini akan selalu ramai kapan pun kalian datang karena merupakan salah satu tempat rekreasi favorit masyarakat di kota ini. Kalo laper tinggal melipir ke jalan sebelahnya karena disana berbaris rapi berbagai macam kuliner dari berbagai negara dengan harga yang masih lumayan bisa diterima dikantung backpacker.

Wheel of Brisbane
Numpang eksis
Pantai Buatan di South Bank


3. Kangaroo Point 
Tempat ini paling bagus didatangi pas malam hari karena kita bisa menikmati kerlap-kerlip kota Brisbane di malam hari dengan view river yang menawan. Sebenarnya banyak hal yang bisa di lakukan di tempat ini salah satu yang paling digemari oleh para backpacker adalah rock climbing. Jika kalian tidak punya peralatan sendiri bisa tetap menikmati aktivitas menantang ini. Cukup membayar sekitar 50-60 AUD saja dan kalian bisa bergelantungan ria di tebing Kangaroo Point. Selain itu orang-orang biasanya kesini untuk running atau olah raga yang lain. Karena disepanjang daerah ini terdapat taman dan pathway untuk olahraga. Kalo mau barbecue-an ria juga bisa dilakukan karena tersedia barbecue area ditempat ini dan itu Free.

View dari Kangaroo Point

Kangaroo Point

4. Mount Coot-tha Lookout
Nah kalo mau lihat pemandangan kota Brisbane dari ketinggian disini tempatnya. Jaraknya yang tidak telrlau jauh dari City membuat tempat ini menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi kalo sudah ke Brisbane. Kalian bisa menikmati breakfast atau dinner dengan pemandangan menawan dari salah satu kafe yang tepat berada diarea sekitar Lookout ini. Selain itu tidak jauh dari tempat ini juga terdapat Botanical Garden tempat kalian bisa menikmati koleksi tanaman-tanaman cantik yang beragam. Saran saya sih sebaiknya datang menjelang sore hari jadi kalian bisa menikmati view pas daytime dan dapat view malam harinya juga.


Botanical Garden
Botanical Garden

View di siang hari

Tempat tertinggi di Mt. Coot-tha

View di malam hari
5. Mainly Harbour Village
Kalo Darwin punya Cullen Bay maka Brisbane punya Mainly Harboure yang tempatnya persis kayak Cullen Bay. Terdapat jejeran kapal yang menjadi view dari kafe-kafe yang ada disepanjang area harbour ini. Tempat ini sangat cocok didatangi untuk piknik atau sekedar jalan santai bersama keluarga. Tempat ini tidak sengaja saya temukan pas ada interview di salah satu kafe ditempat ini. Meskipun pada akhirnya nggak keterima tapi tetep bahagia karena bisa menemukan tempat menawan ini. Karena sesungguhnya tidak banyak pantai yan bisa dinikmati di Brisbane jadi tempat ini merupakan salah satu tempat favorit saya.


Mainly Beach

Harbour

Nah loh ini Cullen Bay atau Mainly Harbour?

6. Lone Pine Koala Sanctuary
Nah kalo tempat ini wajib didatangi oleh pecinta binatang terutama Koala. Karena gak semua tempat di Australia membolehkan kalian menyentuh apalagi berpelukan dengan makhluk Tuhan yang lucu ini. Sebenarnya saya belum pernah kesana tapi menurut info teman (baca:Erni) untuk masuk ketempat ini cukup membayar 36AUD untuk sekali masuk atau 58 AUD yearly kalo mau bolak-balik kesana kali aja gak ada yang bisa dipeluk jadi pelukkannya sama koala aja bolak-balik. Untuk bisa menuju ketempat ini juga cukup mudah karena bisa menggunakan publik transportasi seperti bus.

Doc Google




BETTER TO SEE SOMETHING ONCE THAN TO HEAR ABOUT IT A THOUSAND TIMES







Moving To Gold Coast

Gold Coast
Oke dari judulnya udah tahu kan kalo saya sudah tidak di Brisbane lagi. Yup that's true kalo mau tau alasannya kenapa boleh baca postingan saya sebelumnya (klik disini). Intinya setelah hampir 1 bulan luntung-lantang sangat jelas di Brisbane akhirnya saya memutuskan moving ke Gold Coast karena dapat kerjaan disini. Kelamaan gak kerja dan holiday terus bikin saving menipis juga cuy so kudu balik ngebabu lagi biar bisa tetap eksis di dunia per-whv-an. 

Jadi ceritanya kerjaan ini berkat info dari Shiera yang sudah  stay di GC. Dia duluan yang udah trial disana tapi mungkin gak cocok jadinya di offer ke saya. Nah loh lagi-lagi berkat networking kan, makanya salah satu hal yang penting di dunia persilatan whv adalah perbanyak networking. Dan yang namanya rejeki gak bakalan kemana, mungkin emang udah rejeki saya untuk dapat kerjaan ini jadi meskipun Shiera yang trial duluan tapi dia merasa kurang cocok dan akhirnya jatuhlah ketangan saya. Sama halnya dengan beberapa trial saya sebelumnya karena memang bukan rejeki saya jadi meskipun saya sudah berusaha memberikan yang terbaik tetap aja gak dapet.

Nah kerjaannya apa? Yep tetep masih di Housekeeping tapi kali ini kerjaannya gampang banget karena gak perlu se-perfect kayak di hotel plus paymentnya yang lumayan gede bahkan lebih gede dari gaji yang pernah saya dapat di Darwin. Kalo katanya yang punya resort sih karena saya sudah punya pengalaman sebelumnya jadi dia berani bayar segitu tapi mungkin juga karena saat itu dia butuh orang banget. Mau tahu berapa? PM aja biar saya bisikin yaa kagak enak ngukit-ngungkit gaji disini ntar dinyinyirin sama teman sesama WHV. Yang bikin happy lagi karena tiap abis kerja masih ada waktu buat main-main ke pantai atau sekedar explore GC thats working holiday!

Liburannya hampir tiap hari
Gold Coast

Beberapa minggu pertama saya memilih bolak-balik Brisbane - Gold Coast tiap hari karena resortnya belum terlalu sibuk jadinya saya gak dapat banyak jam. Setelah menghitung dengan rinci antara renting room di GC dan biaya train tiap hari, tetap jauh lebih murah kalo pp tiap hari secara saya masih nginap gratis di Brisbane. Tapi lama-lama jadi capek juga tiap hari ngabisin waktu dijalan hampir 4 jam. Jadi pas dapet kerjaan baru yang jam kerjanya lebih banyak akhirnya saya memutuskan untuk move ke GC. Selain itu kadang dapat tawaran kerja dadakan dari salah satu agen di Gold Coast jadi kudu ready tiap waktu di GC.

View dari Tempat Kerja
Selfie sama workmate dari Brazil

Tempat Kerja di Market

How does it feel to live on Gold Coast?
Well I can say GC is perfect place for holiday. Everyday feels like a holiday. If you love the sun, hot weather and beaches, GC will become your favorite place. Gara-gara ini makanya saya jadi tergoda ogah-ogahan kerja juga. Dan gara-gara ini pula kulit saya jadi tanning banget alias gosong. Hampir tiap hari selalu jokka (jalan-jalan) kesana kemari untuk melihat tempat baru. Karena GOld Coast punya bejibun pantai maka gak heran kalo kalian stay di city keman-mana bakalan liat local or tourist yang sibuk kesana kemari dengan telanjang dada menggandeng papan surfing mereka bahkan di hari kerja sekalipun. Uhuk perfect place buat cuci mata juga bagi yang haus bule-bule cakep.

Beach ada dimana-mana dan di tengah kota jadi gak perlu driving jauh-jauh buat nikmatin beach kayak di Indonesia. Konon katanya beach di GC tuh sepanjang 70km. Emang kalo coba liat di googlae map sih panjang banget.  Salah satu tempat paling favorit dan terkenal adalah Surfers Paradise. Kalo dikalangan backpacker tempat ini salah satu "must-see" place. Tapi buat saya pribadi Surfers Paradise biasa aja dan terlalu crowded. Pas kesini feelnya serasa lagi di Kuta bali karena pantainya penuh dengan manusia. Kalo bisa merekomendasikan beach saya memilih Burleigh Beach. Mau tahu gimana bagusnya?? Nantikan postingan selanjutnya ya.

Beach di Surfers Paradise

Surfers Paradise
Surfers Paradise

Burleigh Beach

Miami Beach
Nah kalo yang diatas sudah nyebutin yang manis-manis, sekarang saya paparin yang agak asem dikit. Pertama cost of living disini gede banget, terutama masalah rent house. Sempat shock pas nyari room tapi rata-rata diatas 150 AUD per week itu pun sudah mepet ke suburb nun jauh dimato. Gak heran sih untuk harga segitu karena memang GC merupakan tempat favorit para tourist jadi bakalan banyak orang yang nyari renthouse meskipun mehong. Dan alasan yang paling utama kenapa saya tidak akan memilih GC sebagai tempat tinggal saya dalam jangka waktu yang lama adalah karena terlalu banyak junkies (pemakai narkoba) dan orang-orang mabuk so bisa dibilang bikin saya merasa kurang safe meskipun belum pernah (jangan sampai) ngalamin hal buruk. Dan kalo nanyak ke orang Aussie sendiri mereka gak terlalu suka GC dan milih GC hanya sebagai persinggahan buat liburan pas weekend doang.

Gold Coast

Samping Rumah

Samping Rumah

View samping rumah

Gold Coast






DIFFICULT ROADS OFTEN LEAD TO BEAUTIFUL DESTINATIONS 


Jobless di Brisbane



Selfie setelah trial di sebuah Restaurant



Hey guys, I am back... 
Finally setelah sekian lama bisa nulis juga. Too many things happen in a month sampe gak tau mau nulis apa dan harus mulai dari mana saking bejibunnya kisah yang ingin saya dongengkan. Selain itu gak punya cukup waktu untuk duduk tenang depan laptop mikirin mau nulis apa maklum sebelumnya saya dalam tahap Pengacara (pengagguran banyak acara). Jobless-jobless gini tapi gak kalah sibuknya kayak waktu masih kerja di Darwin. LOL

So beberapa pertanyaan yang muncul ketika teman-teman membaca judul diatas kemungkinan akan seperti ini:

Kok bisa gak dapat kerjaan? 
Emang susah ya dapat kerjaan di Brisbane?
Jadi ngapain dong selama sebulan gak kerja?
Gimana bisa makan?
Dan masih banyak jenis pertanyaan lainnya. Oke guys sabar... sabar... ini hanyalah ujian :p

Jadi ceritanya selama di Brisbane saya banyak mendapat interview dan panggilan untuk trial but the problem is my visa. Kebanyakan para owner restaurant disini mau meng-hire backpacker yang masa berlaku visanya masih lama, bahkan mereka mempersyaratkan untuk bekerja minimal 6 bulan. Masalahnya adalah visa saya tinggal 3-4 bulan lagi dan saya harus hengkang kaki dari negeri kanguru ini. Ini alasan terbesar kenapa saya ditolak setengah mentah sama para employer. 

Salah satu tempat trial
Kedua karena Brisbane merupakan salah satu city favorite para backpacker dari seluruh penjuru dunia sehingga meskipun banyak kerjaan saingan juga banyak. Apalagi kalo lowongan kerja yang tidak membutuhkan skill dan English yang bagus seperti nge-DJ alias Kitchen Hand maka para backpacker bakalan mengerumuni lowongan itu. Saya ingat beberapa kali lihat di group Backpacker Brisbane postingan employer yang mencari 1 kitchen hand dan dalam beberapa jam saja ada ratusan orang yang mengomentari dan menginginkan kerjaan itu. Sebenarnya lowongan kerja yang cukup banyak di Brisbane adalah Bartender dan Barista sementara saya tidak punya pengalaman tersebut sama sekali nah loh salah sapa coba? Jadi saran buat kalian yang mau cepet dapat kerja ada baiknya memperlengkapi diri dengan skill ini.

Tempat Trial lainnya
Ketiga percaya atau nggak percaya katanya sih saya datang di waktu yang gak tepat karena pas Christmas jadi saingannya tambah banyak karena student lagi holiday jadi mereka bisa kerja sebanyak-banyaknya. Hukum rimba berlaku siapa kuat dialah pemenangnya. Kalo dibandingkan dengan student visa orang-orang disini lebih suka meng-hire student  karena student sudah pasti bakalan tinggal lebih lama daripada backpacker yang susah dipegang ekornya.

Sunny Bank (Doc: Google)

Yang terakhir ini agak nyakitin sih, jadi tempat paling mudah untuk dapat kerjaan di Brisbane adalah Sunny Bank asalllll kamu bisa bahasa Mandarin. Jadi saya ditolak hanya gegara kagak bisa bahasa Mandarin padahal itu nge-DJ loh yang kagak perlu nge-deal sama customer. Sebenarnya masuk akal sih karena Sunny Bank ini udah kayak kampung Cina aja. Kemana-mana kamu bakalan ketemu orang Cina bikin kamu serasa tinggal di negeri Cina yang jauh disana. (Sorry buat teman-teman yang Chinese jangan tersinggung ya ini bukan soal rasis tapi saya hanya memaparkan apa adanya).

Jadi kesimpulannya adalah apakah susah cari kerja? Jawabannya adalah kagak susah hanya tergantung SIKONDOM (situasi, kondisi dan domisili) dan again factor luck berlaku juga di kota ini. Beberapa teman yang datang sesudah saya (baca: Shierra dan Erny; hanya anak WHV yang tahu) mereka dapat kerjaan hanya dalam beberapa hari. Jadi buat kalian yang ada planning ke Brisbane jangan percaya sama isu-isu yang menyatakan bahwa tidak ada kerjaan di Brisbane.


Ok back to another question jadi saya ngapain dong selama hampir sebulan? Jawabannya so pasti bernafas, makan, tidur plus jalan-jalan cantik. Stress gak? Jawaban jujurnya pasti sempat stress secara saya pekerja keras eyakk. Tapi namanya hidup ya bakalan seperti itu ada up and downnya biar hidup lebih hidup. Jadi mungkin ini bagian "down"dari perjalanan saya selama di negeri Kanguru ini. Tapi beruntung karena otak saya sudah diprogram untuk melihat hal baik dari setiap situasi buruk so saya memutuskan untuk menikmati masa jobless saya dengan jalan-jalan cantik kesana kemari hampir setiap hari. 

Dan hari ini saya bisa melihat kembali ke belakang dan bersyukur pernah jobless sebulan jadi benar-benar menikmati yang namanya "holiday" sesuai visa saya Working Holiday. Bahkan setelah merenung (ceilehh) saya menyimpulkan bahwa masa paling bahagia saya selama WHV ini adalah setelah pindah ke Brisbane because I can live out loud and live my life to the fullest. Ada banyak tempat baru yang saya datangi dan ada banyak kenalan baru yang saya temui dengan bumbu-bumbu percintaan (halah... mimpi kali) dan ada banyak kejadian baru yang saya alami. Akhirnya saya mengerti maksud dari kalimat:

 "Happiness does not depend on How much we have, but on How well we live."



So... sampai kapan saya jobless??? Apa masa jobless saya sama lamanya kayak masa single saya?? Yukss baca postingan selanjutnya ya.... 
See ya...

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo