Eksplore Gili Labak – Madura (04-05 April 2015)

Perjalanan kali ini saya nikmati bersama dengan teman-teman dariLKBS (Langkah Kaki Backpacker Surabaya), Evi, plus 2 orang teman saya Iwan dan Erin. Jam 11 malam tepat kami menuju ke Halte Hoky sesuai meeting point yang sudah di tetapkan. Ketika kami tiba, masih banyak teman-teman yang belum datang, so sambil menunggu kami pun ngobrol satu sama lain supaya lebih akrab. Sekitar jam 1 malam mobil elf yang akan kami tumpangi baru datang, kami pun segera mengatur posisi dan segera memulai perjalanan kami.

Setelah menempuh perjalanan darat ± 4 jam dimana salah satu elf mengalami ban bocor, kami pun tiba di pelabuhan daerah Sumenep. Saat kami tiba hari masih gelap dan aktivitas pelabuhan belum terlalu ramai. Sambil menunggu hari  lebih terang kami pun menuju toilet untuk melaksanakan segala ritual yang tertahankan selama di perjalanan. Selesai MCK, kami pun segera menyerbu warung makan di sana untuk mengisi perut. Dengan 8.000 rupiah kami sudah bisa menikmati nasi campur (ayam, kering tempe, dan tumisan sayur) yang porisnya lumayan berlebihan untuk ukuran cewe. Jika ingin menyewa alat snorkeling, maka anda cukup dengan membayar 50rb rupiah (memang lebih murah jika sewa di Surabaya ±35rb aja). Setelah semua persiapan selesai dan perahu yang akan mengantar kami sudah datang, kami pun segera menyeberang kearah pulau Gili Labak.

Setelah terombang-ambing di atas lautan lepas selama 2 jam akhirnya kami tiba di Gili Labak.Dari jauh tampak pepohoan dengan hiasan pasir berwarna putih di bagian bawah. Saat perahu menepi,yang menyambut kami pertama kali adalah hamparan ikan asin yang sedang di jemur di atas kayu-kayu dan tentu saja berikutnya yang tercium adalah bau amis ikan asin itu.Tapi tenang saja, ini hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan oleh warga disna untuk menjemur ikan.Di sekitar pantai tampak berjejer perahu dari nelayan-nelayan di sana. Saat mengelilingi pulau ini, kami menemukan begitu banyak spot cantik untuk diabadikan di kamera. Bayangkan aja anda ada di tengah hamparan pasir putih yang di bagian dalamnya tampak rerimbunan pepohoan  berwarna hijau, dan di bagian luarnya tampak lautan yang berwarna biru, plus bonus hiasan akar-akar pohon yang sudah mati berwarna putih yang sangat unik bentuknya. Anda harus kesana dan mencoba berkreasi sendiri untuk mengambil gambar terbaik.Di beberapa tempat ada perahu kecil yang dibiarkan oleh pemiliknya tertambat begitu saja di pinggir laut. Nah ini bisa anda manfaatkan juga untuk berfoto-foto ria.

Saat mengelilingi Pulau ini kami mampir di sebuah warung untuk mengisi perut, sayangnya tidak ada makanan yang cocok di lidah saya selain MIE CUP. Tapi bagi teman-teman yang doyan nasi pecel ala orang Madura dan rawon di sana tersedia. Setelah selesai mengisi perut, kami pun segera kembali ke tempat teman-teman yang lain menunggu. Sebenarnya kami berencana untuk snorkeling jam 3 sore, menunggu matahari tidak terlalu panas, tapi menurut korlap (koordiant lapangan) kami sudah harus beres-beres pulang supaya tidak kemalaman. Sebenarnya sempat kecewa dan agak kaget juga soalnya menurut perjanjian jadwal pulang harusnya jam 5 sore, tapi ternyata ada miskomunikasi. Beruntung kami di beri kesempatan untuk snorkeling sebentar.Akhirnya jam 12 pas panas-panasnya matahari kami terjun ke laut sekedar memanfaatkan alat snorkeling yang sudah di sewa oleh teman-teman saya.Walhasil pulang dari Gili Labak kulit saya semakin hitam tidak terselamatkan lagi.

Kami hanya snorkling sebentar saja karena airnya sudah keruh sehingga tidak bisa melihat terumbu karang atau binatang laut yang lain. Menurut teman saya di bagian tengah lebih bagus dan lebih jernih tapi karena tidak bisa berenang dan waktunya sudah habis kami pun segera naik ke daratan dan bersipa-siap kembali ke pelabuhan.Setelah melewati 2 jam yang saya habiskan dengan tidur karena kelelahan, kami pun tiba di pelabuhan sumenep. Kami langsung menuju kamar mandi untuk mandi dan berganti pakain sebelum kembali ke Surabya.

Menurut saya pribadi Gili Labak ini tidak begitu recommended buat snorkeling apalagi buat pemula. Karena sudah pernah snorkeling di Tabuhan dan Menjangan, menurut saya GIli Labak jauh di bawah dari keindahan Tabuhan dan Menjangan.Di Tabuhan & Menjangan, cukup berada di daerah yang  anda bisa menemukan berbagai macam terumbu karang dan ikan hias, apalagi jika ingin mengeksplore lebih jauh kedalam lautan maka anda kan menemukan kekayaan alam lautan yang lebih beranekaragam lagi. Tapi dari sisi keunikan pantainya, jika hanya sekedar berfoto-foto, Gili labak memang jauh lebih baik dari Tabuhan atau Menjangan. Karena di sekitar Gili Labak dihiasi dengan berbagai bentuk akar pohon yang mungkin jarang di temukan di pantai yang lain. Demikian pendapat saya dan sharing saya. Jika ada salah kata mohon di maafkan :D

1 comments:

  1. Mau liburan Grup / Privat, Honeymoon harga murah,
    kami melayani : Gili Labak - Batu - Malang Selatan - Banyuwangi - Lumajang - Rafting - Bromo - Gunung Kidul - Jogja - Bali Dll...

    - Free Antar / jemput Bandara / Stasiun

    Best Regards
    Halo Indonesia Tour & Travel
    P. Sidokare Asri QQ.2 Sidoarjo - JAWA TIMUR
    081235618281 / 085730077308
    54E0B52 / 7ECC7D00
    www.halo-indonesia.com

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo