PENGALAMAN BUAT VISA JEPANG




Berhubung banyak yang tanya ke saya gimana cara mengurus visa Jepang, jadi untuk pendahuluan sebelum menulis pengalaman jalan-jalan di Tokyo selama 4 hari, saya akan mulai dengan gimana cara mendapatkan visa Jepang. Buat catatan aja kalo sudah pake e-paspor kalian tidak perlu mengurus visa lagi hanya perlu visa wiver yang sehari langsung jadi dan tidak perlu bayar alias gratis.

Untuk yang masih paspor biasa sebenarnya bisa langsung lihat persyaratannya di web kedubes Jepang. Ada berbagai macam visa tapi berhubung saya dalam rangka jalan-jalan saja dan hanya seorang diri jadi saya memilih Visa Kunjungan Sementara untuk Kunjungan Wisata dengan Biaya Sendiri”.
Dokumen yang harus dilengkapi yaitu:
1.      Paspor (fotokopi semua halaman yang ada cap dari berbagai negara)
2.      Formulir permohonan visa (bisa download langsung dari web) dan foto terbaru minimal 6 bulan terakhir dan berlatar putih (uk 4.5 x 4.5 cm).
3.      Fotocopy KTP
4.      Bukti pemesanan tiket (pp dari Surabaya ke Haneda)
5.      Jadwal perjalanan (formulir bisa di download di web). Untuk itinerary tidak perlu terlalu lengkap cukup mengisi garis besarnya saja.
6.      Fotokopi bukti keuangan (Rekening koran 3 bulan terakhir).
7.      Surat keterangan kerja dari perusahaan dalam bahasa Inggris, harus ada kop dan stempel perusahaan.
8.      Bukti pemesanan penginapan disana. Saya pesan di agoda.com jadi tinggal melampirkan bukti booking saja.

Setelah semua berkas terkumpul tanggal 24 November 2016 saya langsung berangkat ke kedutaan Jepang di Surabaya jalan Sumatera No. 93, Gubeng  (dekat dengan Siloam Hospital). Perhatikan pengajuan visa setiap hari Senin sampai Jumat mulai jam 08.30 – 12.00 dan untuk pengambilan jam 13.30 – 15.00. Waktu itu saya kesana jam 9 pagi. Masuk kedalam benar-benar seperti penjara dengan pagar besi. Saat itu ada seorang security yang menanyakan keperluan apa setelah memberi tahu untuk mengurus visa saya disuru mengisi buku tamu. Lalu saya diberi sebuah box hitam untuk menaruh semua hp kedalam box tersebut karena memang kita tidak boleh foto-foto. Setelah itu saya masuk ke ruangan sebelahnya disana tas diperiksa dan dilewatkan dibawah mesin scan seperti di bandara untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang yang dibawa.

Lolos dari pemeriksaan keamanan saya berjalan melewati sebuah taman dan masuk di ruangan tempat mengajukan berkas. Saat saya datang masih sepi dan hanya ada beberapa orang pria (sepertinya agen karena membawa banyak paspor) sedang mengantri. Tidak sampai 10 menit nomor antrian saya dipanggil. Setelah mengajukan berkas 3 menit kemudian saya dipanggil lagi dan diminta untuk melengkapi rekening ditabungan minimal 20juta.

Waduh, untuk ini saya gak tahu kalo ada minimal saldo, karena yang saya baca bisa mengajukan dengan perhitungan lama hari di Jepang di kali 1juta. Jadi saldo di rekening saya waktu itu hanya 10 lebih saja (ini pun saldo bantuan dari Pak Boss di kantor yang baik hati mau bantu selama proses pengurusan visa, Lucky me to have u Pak Boss ^_^). Terpaksa balik lagi dan disuru datang esok hari setelah mengisi tabungan di rekening sampai 20 juta. Yah… kecewa penonton. Setelah keluar akhirnya saya mencari list sapa yang bisa dimintain tolong buat transfer. Akhirnya pilihan jatuh ke  Indri (hahah thanks sis for helping me yaa). Tapi berhubung Indri masih kerja jadi saya tidak punya pilihan selain balik lagi besok. So buat teman-teman yang mau ngurus di Surabaya pastikan saldo minimum direkening kalian 20juta.

Tanda Terima (gak bokeh hilang)
Besoknya saya balik lagi dengan prosedur yang sama akhirnya saya sampai dibagian penerima berkas. Setelah berkas saya diperiksa dan sudah memenuhi persyaratan saya pun diberi selembar kertas putih yang berisi Nama, Nomor Paspor dan No Telpon dan tanggal paspor saya bisa diambil yaitu tanggal 30 November 2017. Biasanya hanya  4 hari kerja tapi berhubung saya menyerahkan hari Jumat jadi paspor saya baru bisa diambil hari Rabu.

Hari Rabu saya balik lagi ke Kedutaan Jepang dan setelah melewati serangkaian prosedur diluar akhirnya masuk kedalam dan waktu itu hanya ada saya saja. Setelah nomor antrian saya dipanggil dengan sedikit deg-degan saya maju ke loket. Belum bilang apa-apa saya sudah disuru bayar 330ribu. Oh Thank God kalo disuru bayar berarti visa saya lolos yeayyy…. Gak sia-sia bolak-balik ke tempat ini. Ngeluarin duit dari dompet tuh serasa ringan banget hahaha. Pas nerima paspor dan buka-buka disana sudah tertempel indah visa jepang saya plus foto saya yang lumayan cute. Masa ijin tinggal 15 hari dan berlaku selama 3 bulan. Sambil senyum-senyum saya keluar meninggalan kantor Kedutaan Jepang sampai Pak security  bisa nebak kalo visa saya lolos.

Nah kan semudah itu saja untuk mengurus visa, selain nambah pengalaman saya juga bisa saving beberapa ratus ribu daripada harus pakai agen. Kalau ada yang mau ditanyakan boleh coret-coret di kolom komentar. 

Kalo mau baca perjalanan saya selama 5 hari di Jepang klik link di bawah ini:
1. Hari 1 : Arrived in Haneda
2. Hari 2 : Imperial Palace, Shibuya, Harajuku, Shinjuku 
3. Hari 3 : Asakusa, Sensoji, Nakamise, Sumida River 
4. Hari 4 : Hakone 
5. Hari 5 : Zojoji Temple, Tokyo Tower, Hiejinja, Yanaka, Roppongi Hills 


 

2 comments:

  1. Good job girl. I know you can do it.thank for sharing na

    ReplyDelete
  2. Sure aak. Cepetan ngurus jg biar bsa jalan2 ke jepang

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo